Radio Streaming Alternatif Berbagi Informasi

 Radio Streaming Alternatif Berbagi Informasi

JAKARTA – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DKI Jakarta bekerjasama dengan Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) DKI Jakarta, menggelar Workshop Pemanfaatan Teknologi Radio Streaming untuk Kegiatan Sosial, yang berlangsung di Graha BKKKS, Jl Salemba Tengah 51, Jakarta.

Dalam Workshop tersebut menampilkan dua pembicara Praktisi Radio Streaming, yaitu Dani Ramdani dan Toto Yasadiwirya dari Batavia Smart Radio. Juga diikuti sebanyak 50 peserta yang berasal dari Karang Taruna se DKI Jakarta, bloger, serta dari Sekolah Jurnalisme Indonesia PWI DKI Jakarta.

Panitia Pelaksana, Mayjen TNI (Purn) Edy Butar Butar dalam sambutannya berharap, Workshop ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai radio streaming.

Ia juga menyebutkan bahwa Media dapat menjadi alternatif dalam menyampaikan informasi, edukasi dan hiburan kepada komunitas masing masing.

“Bagi pegiat sosial, radio streaming akan sangat membantu dalam mempublikasikan dan mengkampanyekan kegiatan yang telah dan akan mereka lakukan, dengan biaya yang sangat terjangkau,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BKKKS DKI Jakarta Prof Dr Budiharjo,.MSc, menyampaikan perlunya pengembangan informasi digital, terlebih memasuki era industri 4.0 saat ini.

Ia juga berharap ke depannya akan terjalin kerjasama yang lebih erat dengan PWI DKI Jakarta dalam memanfaatkan radio streaming yang kini telah dimiliki BKKKS DKI Jakarta, yaitu Batavia Smart Radio.

“Saya berharap PWI DKI Jakarta akan memiliki program reguler di Batavia Smart Radio, membahas berbagai persoalan kekinian,” ujar Budiharjo.

Para peserta yang berasal dari Karang Taruna, diharapkan juga mampu memiliki radio streaming masing-masing, untuk menyampaikan informasi mengenai kegiatan di Kelurahan tempat tingalnya masing-masing.

Begitu pula yang di sampaikan pembicara Dani Ramdani yang menyebutkan, mendirikan radio streaming ini tidak membutuhkan biaya yang besar. Namun yang dibutuhkan hanyalah membeli web hosting, yang nilainya hanya mencapai puluhan ribu rupiah per bulannya. Bahkan bisa mendapatkannya secara gratis di listen2myradio.com.

“Dengan Rp 500.000,- kita sudah bisa mengelola radio streaming selama satu tahun,” tuturnya.

Hal yang sama juga disampaikan pembicara ke dua Toto, dimana ia mengingatkan pentingnya menyiapkan konten yang sesuai dengan segmen yang disasar, format radio dan konsistensi operasional serta bagaimana mengakuisisi pendengar.

Beberapa kebutuhan pokok untuk membangun radio atreaming antara lain, aplikasi server broadcast live atreaming, tiga unit komputer PC, koneksi internet broadband, nomor IP public dan penyewaan nama domain.(*)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar