Prokes Menjadi Persyaratan Utama Pengguna Trasportasi Laut ke Pulau Seribu

 Prokes Menjadi Persyaratan Utama Pengguna Trasportasi Laut ke Pulau Seribu

BERWISATA Bahari ke Pulau Seribu dengan menggunakan kapal Ferry bisa dikatakan cukup ramai, dibandingkan beberapa bulan sebelumnya, hal ini disebabkan Pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda dunia.

Salah satu pelabuhan penyebrangan wisata ke Pulau Seribu yaitu Dermaga/Pelabuhan Kaliadem, Muara Angke, Jakarta Utara, dimana melalui Dermaga ini wisatawan dapat memilih Desinasi Wisata di Kepulauan Seribu, terutama Pulau yang memiliki penduduk seperti Pulau Pari, Pulau Tidung, Pulau Harapan, Pulau Pramuka, Pulau Kelapa, Pulau Payung, Pulau Untung Jawa, dan sebagainya. Selain melalui Dermaga Marina, Ancol.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memperpanjang masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi. PSBB transisiini diperpanjang selama 14 hari, terhitung mulai 23 November hingga 6 Desember 2020 berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1.100 Tahun 2020.

Namun animo masyarakat untuk berwisata di Kepulauan Seribu memang terlihat mulai meningkat di Dermaga Kaliadem, Muara Angke, Pluit Jakarta Utara Sabtu (28/11/2020) lalu, dimana sejak pagi hari warga masyarakat yang ingin menggunjungi berbagai pulau di Kepulauan Seribu mulai terlihat ramai.

Namun yang paling utama disini bagi setiap calon penumpang yaitu, wajib menerapkan protokol kesehatan yang sudah diterapkan oleh Pemerintah.

Penerapan protokol kesehatan ini, tak lain bertujuan untuk  memutus penyebaran Covid-19 di tempat-tempat tujuan akhir para penupang.

Sementara itu, penerapan protokol kesehatan di Dermaga Kaliadem, Muara Angke ini telihat jelas, dimana pihak pengelola dermaga menyiapkan tempat cuci tangan bagi calon penumpang yang ingin berangkat.

Jadi sebelum masuk ke pelabuhan, calon pengguna kapal tersebut wajib untuk mencuci tangan, baru kemudian mengantri untuk dilakukan cek suhu badan.

Sementara itu Kasatpel Pelayanan UP Angkutan Perairan Dishub Provinsi DKI Jakarta, Sulistiyono Widodo mengungkapkan, seluruh penumpang yang akan menggunakan kapal penyebarangan ke Pulau Seribu melalui Dermaga Kaliadem, Muara Angke, wajib menerapkan protokol kesehatan.

“Disini sudah kita disiapkan tempat untuk mencuci tangan dengan sabun, setelah itu baru calon penumpang kapal diperiksa suhu tubuhnya, dengan antrian berjarak,” kata Sulistiyono saat ditemui di Dermaga Muara Angke Jakarta, Sabtu (28/11/2020).

Lebih lanjut Kasatpel Pelayanan UP Angkutan Perairan Dishub Provinsi DKI Jakarta menjelaskan, begitu pula di dalam kapal juga disediakan hand sanitizer di pintu masuk kapal. Saat calon penumpang menuggu masuk kedalam kapal, petugas tetap memperhatikan protokol kesehatan, baik itu pengunaan masker maupun jaga jarak.

Sulistiyono menyebutkan, semua calon penumpang wajib saling mengingatkan untuk pengunaan masker, bukan hanya petugas saja yang mengingatkan.

“Seharusnya anda menggunakan masker, saya juga harus menggunakan masker. Ini untuk kebaikan anda dan saya, untuk kebaikan kita bersama,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, saat sampai di tempat tujuan seperti di berbagai dermaga pulau Tidung, Pramuka, Pari, Bidadari, penerapan  protokol kesehatannya juga sama seperti di yang diterapkan di Dermaga Kaliadem, Muara Angke.

“Saat tiba, para penumpang wajib menggunakan masker,  mencuci tangan kembali dan di mengecek suhu tubuhnya,” ungkapnya.

Sulistiyono juga mengungkapkan, pengawasan terhadap protokol kesehatan disini ada dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan, Polairud, Polri serta Polisi Militer. “Insya Allah tidak diragukan untuk protokol kesehatan pada saat penumpang tersebut berlayar,” ujarnya.

Petugas gabungan tersebut juga melakukan patroli protokol kesehatan Covid-19 di kawasan Dermaga penyeberangan Kali Adem Muara Angke, hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19, petugas memberikan himbauan kepada para penumpang yang hendak ke Kepulauan Seribu untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.

Untuk muatan kapal penumpang, saat ini sudah bisa sampai 70 persen. “Bisa dilihat dari grafik kapal di hari Sabtu, ada 12 kapal tradisional yang berlayar,” tambah Sulistiyono.(syd)

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar