Berlibur ke Pulau Tidung Bertemakan Wisata Bahari, Tetap Mengutamakan Prokes

 Berlibur ke Pulau Tidung Bertemakan Wisata Bahari, Tetap Mengutamakan Prokes

DAMPAK Pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda berbagai sektor usaha, juga menghentikan hampir seluruh kegiatan di industri pariwisata. Hal ini juga dialami oleh pengelola wisata maupun masyarakat yang berada di obyek wisata bahari Pulau Tidung.

Destinasi favorit yang terletak di sebelah Selatan Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta ini pengunjungnya turun draktis akibat Pandemi tersebut. Namun saat ini masyarakat setempat berharap hal tersebut bisa kembali normal, walau pun tidak sepenuhnya, mengingat sudah terlihat beberapa wisatawan lokal yang kembali menikmati keindahan Pulau Tidung.

Bila diperhatikan, Pulau Tidung ini memiliki berbagai fasilitas wisata yang manarik, tentunya hal tersebut untuk memudahkan wisatawan yang berkunjung dan menikmati keindahan pulau yang memiliki icon “Jembatan Cinta”. Dimana Jembatan Cinta ini jembatan yang menghubungkan antara Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil di Kepulauan Seribu dengan panjang kurang lebih 800 meter.

Mendongkrak setor pariwisata Pulau Tidung ini memang tidak mudah. Namun berbagai upaya harus dilakukan mengigat masa Pandemi ini seluruh sektor jasa harus bersabar.

Menurut informasi yang di dapat dari petugas pariwisata Pulau Tidung, saat Pandemi jumlah pengunjung menurun draktis, apalagi beberapa bulan kebelakang. Pulau ini pun sempat ditutup untuk pengunjung yang ingin berwisata saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Namun saat dibuka kembali hingga Sabtu (28/11/2020) lalu, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau tersebut sebanyak kurang lebih 400 orang. Bila dibandingkan sebelum Pandemi, Pulau Tidung ini pengunjungnya bisa mencapai kurang lebih 2000 wisatawan, baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara.

Memang pihak pengelola pariwisata Pulau Tidung ini tidak tinggal diam, untuk terus mendatangkan wisatawan yang ingin menikmati kendahan alam pulau tersebut. Protokol Kesehatan (Prokes) menjadi bagian penting yang tidak bisa diabaikan.

Siap Dengan Prokes

Untuk memberikan rasa aman kepada wisatawan yang berwisata di Pulau Tidung ini, pihak pengelola Pariwisata tetap mengutamakan protokol kesehatan, hal itu terlihat saat kapal yang membawa wisatawan bersandar di Dermaga Pulau Tidung dan menurunkan penumpang, petugas yang terlibat dalam penanganan protokol kesehatan sibuk untuk mengecek penumpang dalam hal ini mengenai penggunaan masker.

Begitu pula saat wisatawan memasuki Dermaga Pelabuhan mereka diwajibkan untuk mencuci tangan dengan sabun yang sudah dipersiapkan, kemudian dilakulan pengecekan suhu tubuh.

Pengunjung berjalan hendak keluar dari Dermaga, terlihat ada himbauan yang menempel di peti mati, “Waspada Covid-19, Sayangi Nyawa Anda dan Keluarga Tercinta”.

Hal ini pula yang mengingatkan kita, warga masyarakat maupun seluruh pengunjung Pulau Tidung akan pentingnya untuk menjaga kesehatan, menerapkan protokol kesehatan, sehingga terhindar dari Covid-19.

Bukan itu saja, bahkan di setiap sudut jalan, di depan rumah warga, warung-warung maupun tempat pengiapan, di depannya disediakan pula tempat cuci tangan dengan sabun, hal ini agar memudahkan pengunjung maupun masyarakat untuk mencuci tangan.

Pengunaan masker juga bagian penting yang wajib  dipakai, bukan saja pengunjung akan tetapi warga masyarakat setempat juga mentaati hal tersebut. Sehingga wisatawan dapat merasakan keyamanan dengan protokol kesehatan yang diterapkan warga Pulau Tidung.

Informasi Wisata Bagi Pengunjung

Bila wisatawan membutuhkan informasi, pengelola wisata Pulau Tidung menyiapkan pusat informasi, yang berada disisi samping kantor Dermaga. Di tempat itu wisatawan yang belum pernah menginjakkan kakinya di Pulau Tidung bisa bertanya mengenai obyek wisata yang ada, ataupun terkait dengan fasilitas wisata yang disediakan di Pulau tersebut.

Di Pualau Tidung terdapat Pemandu Wisata yang berada di Pusat Informasi Pariwisata, yaitu Dadeng Solengkar, Helmayuri serta Taufik Hidayat. Dengan ramah para pemandu wisata ini siap membantu wisatawan untuk menjelaskan informasi apa saja yang dibutuhkan.

Biasanya setelah tiba di pulau tersebut, wisatawan pastinya akan mencari informasi seputar penginapan, obyek wisata, kuliner maupun transportasi ke tempat yang ia tuju, ujar Dadeng Solengkar.

“Kita sebagai pemandu pariwisata akan menjelaskan apa keinginan mereka, kita berikan kemudahan, sehingga wsatawan ini kita berharap akan kembali lagi ke sini, mungkin dengan membawa wisatawan-wisatawan lainnya,” ungkapnya.

Kalau di gambarkan, Pulau Tidung ini merupakan pulau terbesar dari Kepulauan Seribu, ada Tidung Besar dan Tidung Kecil. Pulau Tidung Besar dimanfaatkan untuk pemukiman penduduk, sedangkan Pulau Tidung Kecil merupakan kawasan konservasi alam.

Layaknya ramainya permukiman penduduk, di Pulau Tidung Besar ini, juga memiliki berbagai fasilitas sosial dan ekonomi untuk menunjang kehidupan masyarakat.

Terlihat di sepanjang jalan utama di Pulau Tidung ini, terdapat sekolah, rumah ibadah, sarana kesehatan, kantor pemerintahan, dan rumah-rumah penduduk, warung-warung. Bahkan menurut sejarah, pulau ini telah dihuni penduduk sejak tahun 1800an.

Terkait dengan Pariwisata Pulau Tidung, Ketua Karang Taruna Kelurahan Pulau Kidung Askuri, mengungkapkan promosi pariwisata di Pulau Tidung ini perlu ditingkatkan.

“Saat ini dibandingkan pada saat Pandemi lalu memang ketat aturan pemerintah, bahkan wisatawan sempat berhenti, namun setalah PSBB Transisi, pariwisata disini dibuka kembali dengan penerapan protokol kesehatan ketat,” ujar Askuri.

Menurut Askuri terkait dengan wisatawan agar kembali berkunjung ke Pulau Tidung, disini tinggal bagaimana Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Kepulauan Seribu, membatu mempromosikan kembali pariwisata yang ada di kepulauan seribu, khususnya di Pulau Tidung ini.

Namun tak kalah pentingnya disini yaitu dari masyarakat atau lembaga yang ada disini wajib berinovasi. “Dengan berinovasi maka membuat kita sistenebel yaitu dengan kreativitas kita sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung,” papar Askuri.

Ia juga menyebutkan, masyarakat berharap wisatawan kembali berkunjung. Memang tidak dapat dipungkri bahwa pariwisata sangat mendukung perekonoman di pulau ini, seperti kegiatan dari agen travel, kapal, pemandu wisata, angkutan Bacak Motor, kapal nelayan untuk Snorkeling serta penginapan. Disini banyak elemen yang dapat dirangkul untuk mendukung kegatan pariwisata, tambahnya.

Begitu pula dengan Novita bersama pasangannya Rhys warga Negara Slandiabaru yang menikmati liburan di Pulau Tidung menyebutkan, memilih berwisata ke pulau ini, karena di pulau tidak banyak orang.

“Disini juga kan protokol kesehatannya dijalankan. Harusnya sih aman, di tempat ini out door pastinya lebih aman dari Covid-19,” ungkap Novita yang berencana menginap selama tiga malam.

Menurutnya Pulau Tidung ini sangat bagus dan indah sebagai kawasan wisata bahari, kita sangat menikmati, tambah Novita. (vn)

 

 

 

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar