Hari Ini Seluruh Umat Hindu Rayakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka

 Hari Ini Seluruh Umat Hindu Rayakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka

HARI ini, Kamis (3/3/2022), seluruh umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi setiap Tahun Baru Saka. Sementara itu, Hari Raya Nyepi merupakan tahun baru umat Hindu berdasarkan kalender Saka.

Bila di maknai, Nyepi berasal dari kata sunyi, senyap, tidak ada aktivitas kegiatan saat perayaan tersebut.

Hari raya Nyepi atau tahun baru Saka pertama kali diselenggarakan pada tahun 78 Masehi. Namun tahun 2022 ini, hari raya Nyepi bertepatan pada tanggal 2 Maret 2022.

Di hari raya Nyepi ini semua umat hindu memilih untuk berdiam diri di rumah dan beribadah tanpa melakukan aktivitas lain termasuk ke luar rumah.

Pengurus Pura Tribhuana Agung yang berada di Kecamatan Sukmajaya, Depok Iputu Gede Yoga Sastrananda mengungkapkan, perayaan hari Raya Nyepi tahun ini sama seperti tahun sebelumnya saat Pandemi, dimana Pura Tribhuana Agung membatasi umat yang datang ke Pura, hanya diperbolehkan 25 persen.

“Jadi selebihnya jika ada umat yang ingin datang kita persilakan, yang pasti kita hanya membatasi hingga 25 persen dari kapasitas Pura tersebut,” kata Iputu Gede Yoga, dalam keterangannya, Rabu (02/03/2022).

lebih jauh Pengurus Pura Tribhuana Agung menjelaskan, pada perayaan tahun ini pesan moral yang kita sampaikan, kita tetap menjaga protokol kesehatan (Prokes).

Apalagi menurut Iputu Gede Yoga, pihaknya juga membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan masyarakat.

Pengurus Pura Tribhuana Agung di Kecamatan Sukmajaya, Depok Iputu Gede Yoga Sastrananda

Ia juga menyebutkan dalam perayaan ini kita menekankan harus taat beribadah, selain itu kembali pada diri masing-masing untuk menjaga kestabilan dan harmonisasi antara manusia dan manusia lainnya, antara manusia dengan alam serta manusia dengan Tuhan, paparnya.

Di katakannya, ada empat pantangan saat Nyepi, yaitu amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak melakukan kegiatan hiburan).

Dalam hal ini kata Iputu Gede Yoga,
kita tidak bekerja, tidak menyalakan api yaitu api dalam diri kita,  kita tidak bersenang-senang dan kita tidak boleh berpergian.

“Selama hari Raya Nyepi ini kita melakukan introspeksi diri, apa yang sudah kita lakukan dari satu tahun belakangan ini, supaya kehidupan di tahun baru Saka 1944 ini bisa diperbaiki lebih baik kedepannya,” jelasnya.

Ia berharap pandemi ini segera berakhir sehingga aktifitas bisa berjalan dengan normal kembali seperti di tahun tahun sebelumnya, sebab kita melihat sendiri banyak hal yang terjadi diluar dugaan kita seperti usaha yang bangkrut lalu banyak karyawan yang terkena PHK dan banyak pengganguran tetapi dari satu sisi kita melihat gotongroyong itu terlihat disini kita saling membantu akhirnya Corona ini bisa kita hadapi bersama.|My

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar