Dirjen Perkeretaapian Kemenhub : Kereta Api Tetap Moda Utama Angkutan Lebaran

 Dirjen Perkeretaapian Kemenhub : Kereta Api Tetap Moda Utama Angkutan Lebaran

JAKARTA  – Angkutan Kereta Api tetap menjadi moda utama angkutan Lebaran 2019, pada saat mudik dan balik. Sebanyak 5.115.104 penumpang diangkut pada musim mudik tahun ini.

Data Direktorat Jenderal Perhubungan Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, mulai H-7 hingga H+7 ada peningkatan jumlah penumpang mencapai 5.115.104 pada 2019.

Angka itu menunjukkan adanya peningkatan sebanyak 343.779 penumpang, dibandingkan pada musim Lebaran 2019. Maka untuk menciptakan kelancaran mudik tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Perkeretaapian melakukan sejumlah langkah, khususnya terkait performasi perjalanan kereta api, yakni, melakukan percepatan penyelesaian pekerjaan pembangunan dan melakukan peningkatan kualitas perawatan sarana dan prasarana.

“Walau begitu, ada fenomena perjalanan kereta api pada masa angkutan lebaran 2019 masih mengalami rata-rata keterlambatan berangkat sebesar 2,4 menit dan rata-rata keterlambatan datang sebesar 14 menit,” kata Dirjen Perhubungan Kereta Api Kemenhub Zulfikri, dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang bertajuk “Evaluasi Mudik 2019” di Ruang Rapat Utama, Gedung Bina Graha, Kantor Staf Presiden, Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Lebih jauh Dirjen Perhubungan Perkeretaapian menyebutkan, adanya keterlambatan tersebut disebabkan beberapa hal, antara lain, terjadinya anjlok di Nagrek, pembatasan kecepatan jalur KA pada beberapa lokasi pembangunan, dan gangguan sarana. Selain itu pula ada penggerjaan pembangunan double track sehingga ada beberapa spot yang dibatasi kecepatannya,” jelasnya.

Zulfikti menjelaskan, ada empat kategori kejadian kecelakaan di perkeretaapian, yakni, tabrakan antar kereta, kereta terguling, kereta anjlok, dan kereta terbakar. “Pada 2017, data yang ada menunjukkan ada dua anjlok. Sedangkan pada 2019, terjadi pula dua kejadian anjlok di tempat yang sama. Namun, akibat kejadian di musim mudik lebaran itu, tidak ada korban jiwa,” ungkapnya.

Angkutan Motor Gratis

Terkait realisasi angkutan sepeda motor gratis dari tahun ke tahun, Zulfikri memaparkan, pada 2019 terjadi realisasi yang melebihi kuota yang disediakank, dimana dari kuota 18.096 unit sepeda motor yang diangkut secara gratis, jumlah realisasinya mencapai 19.141 unit.

Dijelaskan Zulfikri, program motor gratis dengan kereta api diberlakukan pemerintah sejak 2013. Hal itu dilakukan dalam rangka, sambung dia, mengurangi kecelakaan yang melibatkan pengguna sepeda motor pada musim mudik lebaran.

Sejak 2014, antusias masyakat mulai terlihat. Kendati, pemanfaatan kuota belum maksimal. “Tapi, setelah kuota ditingkatkan dengan kapasitas 18.096 unit, kendati tahun lalu hanya 85 persen, dari 18 ribu unit, yang cuma terisi 17 ribu. Pada 2019 kuota itu sudah terlampaui,” jelas Zulfikri.

Selain itu tambahnya, hal lain yang cukup menyenangkan yaitu, respons positif dari para pemudik yang kearah barat. “Utamanya karena ada diskon tiket kereta. (jpp/van)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar