Yusuf Susilo Miliki Sabuk Juara Kelas Bantam MMA

 Yusuf Susilo Miliki Sabuk Juara Kelas Bantam MMA

JAKARTA – Gelaran One Pride Pro Never Quit Fight Night 35: Warrios Never Quit, pertarungan perebutan sabuk juara nasional kelas bantam, penonton di kejutkan dengan pertarungan yang berlangsung antara Yusuf Susilo dengan Gugun Gusman.

Dalam pertarungan yang berlangsung di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Sabtu (14/12/2019) malam, wasit sempat menghentikan pertandingan di ronde ke 2.

Bahkan pertarungan tersebut dimenangkan oleh Yusuf Susilo, usai Gugun Gusman dianggap melakukan pelanggaran berat.

Kala pertarungan berlangsung Yusuf menampilkan beberapa teknik dari karate demi memancing Gugun untuk mulai menyerang. Gugun sempat meloncat sambil melepaskan serangan lutut yang telak ke kepala Yusuf.

Di ronde kedua Yusuf berhasil dijatuhkan Gugun lewat teknik double leg takedown. Gugun berhasil menekan Yusuf lewat ground and pound.

Namun ketika sedang menyerang Gugun melakukan pelanggaran yang mengenai kepala bagian belakang Yusuf. Wasit Mustadi terpaksa menghentikan laga sejenak dan memberi peringatan keras ke Gugun.

Saat itu pula Yusuf mendapatkan penanganan tim medis karena tak bisa melanjutkan laga. Bahkan pertarungan diputuskan dengan hasil diskualifikasi untuk Gugun. Yusuf menang dan dinyatakan sebagai juara kelas bantam.

“Jadi saat di posisi bermain di bawah, Gugun melakukan serangan lutut ke arah belakang kepala, wasit melihat telah terjadi pelanggaran. Pada saat itu Dewan Juri dan Inspektur pertandingan melihat video ulangan kejadian tersebut, yang memang serangan itu terkena ke belakang kepala. Di One Pride pelanggaran disengaja maupun tidak disengaja adalah tetap pelanggaran,” jelas Fransino Tirta selaku Ketua Dewan Juri One Pride Pro Never Quit.

Lanjutnya, peraturan yang kami buat memang demi keselamatan petarung. Kemudian dokter memutuskan pertarungan tidak bisa dilanjutkan.

Ia juga menyebutkan, apabila terjadi pelanggaran dan petarung yang dilanggar tidak bisa meneruskan pertarungan menurut keputusan dokter, maka petarung yang melakukan pelanggaran dinyatakan kalah diskualifikasi. Sehingga pada pertarungan ini Yusuf Susilo lah yang memenangkan pertarungan, papar Fransino.

Berhasil Memenangkan Duel

Laga International Fight kelas straw, Gunawan Sutrisno berhasil memenangkan duel melawan Sunny Khatri, petarung asal India.

Dalam duel ini, Gunawan berhasil menang lewat perhitungan poin. Dalam pertandingan Gunawan tampil agresif dengan serangan-serangan frontalnya. Namun, Sunny masih terlalu licin dan mampu menghindari serangan-serangan Gunawan.

Pada waktu pertarungan berjalan tiga  menit, Sunny bisa menjatuhkan Gunawan. Sempat terjadi jual beli serangan di satu menit terakhir. Tensi mendadak meningkat di awal ronde kedua.

Dalam pertandingan tersebut, Gunawan sempat terkena hantaman Sunny dan membuat pelipisnya berdarah. Pada ronde ketiga Sunny menekan Gunawan dalam pertarungan bawah. Gunawan mulai kesulitan karena darah mengucur deras di wajahnya. Walau dalam posisi terjepit Gunawan sempat melakukan serangan-serangan kecil sampai pertarungan usai dan Gunawan dinyatakan menang angka atas Sunny.

Partai Perbaikan Peringkat

Begitu pula di pertandingan di kelas ringan, Hendrik Tarigan berhasil memenangkan duel melawan Ananda Wahyu pada partai perbaikan peringkat kelas ringan secara TKO.

Ananda memulai pertarungan dengan tendangan telak ke wajah Hendrik. Namun hendrik mampu bertahan dan beberapa pukulan Hendrik pun mendarat di wajah Ananda. Pada ronde kedua, Ananda tiba-tiba menyergap dan menjatuhkan Hendrik.

Dia berupaya mengunci Hendrik dengan teknik rear naked choke hingga arm bar. Tapi, Hendrik cukup kuat untuk bisa melepaskan diri. Hingga, Ananda jadi bulan-bulanan Hendrik dan Hendrik berhasil memenangkan pertarungan.

Membuka Peluang Bertarung

Selanjutnya pada laga pembuka Adi Rominto Manurung membuka peluang bertarung menantang juara kelas terbang One Pride Pro Never Quit yaitu Suwardi.

Ia berhasil ungul perolehan poin dari Ridwan Kholik dalam contender fight malam tadi. Kedua petarung tak ragu melepaskan serangan frontal di awal laga. Kemudian, Adi memilih melakukan guard dan mencoba bertahan dari tekanan Ridwan.

Dalam posisi bertahan, Adi mencoba sabar untuk membalikkan keadaan hingga ia berhasil melakukan ground and pound. Pertarungan alot terjadi antara Adi dan Ridwan, akhirnya Adi hanya menang lewat perhitungan poin.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum KOBI Ardiansyah Bakrie, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Menteri Pemuda dan Olahraga atas kehadirannya

“Ini tandanya sudah resmi bahwa MMA Indonesia mendapat dukungan dari pemerintah,” kata Ardi.

Ia juga menyebutkan pengembangannya di Indonesia, tentunya teman-teman di sini sudah banyak tahu bahwa KOBI sudah menjadi anggota tetap dari IMMAF (International MMA Federation).

Artinya ini membuka semakin banyak kesempatan bagi para fighter di Indonesia untuk dapat bertarung dan membela nama Indonesia. Tentunya pembinaan-pembinaan para fighter harus dirancang dan disusun dengan sangat rapi.

“Kami akan rencanakan Tahun 2020 kami akan kembangkan mulai dari daerah sampai ke tingkat nasional. Sehingga harapannya MMA ini akan semakin diminati dan membanggakan bagi Indonesia,” ungkapnya.

Usainya gelaran One Pride Pro Never Quit Fight Night 35 juga menutup pertandingan One Pride di tahun 2019. Nantikan dan saksikan terus pertarungan  pertarungan fighter MMA terbaik di tanah air hanya di One Pride.

Tahun 2020 One Pride akan kembali dengan laga-laga yang lebih menarik dan pastinya semakin meriah. Sampai jumpa tahun depan

One Pride Pro Never Quit adalah promotor MMA terbesar di Indonesia dengan lebih dari 200 laga per tahun serta menghadirkan 300 petarung dari 50 klub yang tersebar di Indonesia. Untuk berita terbaru terkait One Pride Pro Never Quit, silakan kunjungi www.onepride.net, ikuti kami di Twitter @OnePrideTVOne, Instagram, Youtube, dan FB di @OnePrideIMMA. (Rlz/vn)

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar