Sambangi Madiun, Forkopimda Jatim Apresiasi Kampung Tangguh di Desa Ngale

 Sambangi Madiun, Forkopimda Jatim Apresiasi Kampung Tangguh di Desa Ngale

MADIUN – Forkopimda Jawa Timur (Jatim) yang terdiri dari Gubernur, TNI dan Kepolisian bersama-sama mengunjungi Kampung Tangguh Semeru di Desa Ngale, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Minggu, 7 Februari 2021.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, bahwa pembentukan Kampung Tangguh Semeru ini sangat penting.

“Ini sebagai langkah dan upaya untuk menekan penyebaran Covid-19 di wilayah Jatim dan sekitarnya,” kata Khofifah di lokasi, Minggu (7/2/2021).

Ia mengungkapkan, Kampung Tangguh di Jatim berjumlah 3.100 lebih, yang dibangun dengan format melibatkan pertisipasi masyarakat yang dipimpin Kapolda Jatim.

Untuk di Jatim, nantinya akan menerapkan PPKM berskala mikro dengan pelaksanaannya mirip dengan kampung tangguh semeru, ada karantina, sosialisasi kesehatan ada (3T) Tracing, Testing dan Treatment.

“PPKM berskala mikro ini sebenarnya mirip dengan kampung tangguh semeru. Dimana saat ini di Jatim sudah terbentuk sebanyak 3.100 KTS,” ujarnya.

Menurut Khofifah, Kabupaten Madiun sendiri saat ini masuk sebagai wilayah zona merah penyebaran Covid-19. Sehingga diharapkan, masyarakat taat dan tertib menerapkan (5M). Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Hindari Kerumunan dan Kurangi Mobilitas.

Dari data Satgas Covid-19 Provinsi Jawa Timur per/tanggal 6 Februari 2021, jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Madiun mencapai 1.199 (+21), sembuh 988 (+19) dan meninggal 96 orang.

“Untuk evaluasi PPKM yang sudah diterapkan sejak 11 Januari 2021 lalu. Bahwa ada penurunan yang signifikan, baik pasien Positif Covid-19 maupun yang di rawat di Rumah Sakit,” jelasnya.

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menyebutkan, bahwa Polri (Polda Jatim) sangat mendukung Surat Edaran Mendagri terkait dengan PPKM berskala mikro.

“Saya dan Pak Pangdam sangat mendukung surat edaran dari Kemendagri terkait PPKM berskala mikro, akan dilaksanakan mulai tanggal 9 Februari 2021 mendatang,” jelas Nico.

Menurut Nico, penerapan Kampung Tangguh Semeru di Desa Ngale ini sangat baik, dimana ada tempat karantina untuk pria dan wanita, serta adanya lumbung pangan dan juga benih ikan.

Di Desa Ngale juga sudah terbentuk satu sistem yang baik, dimana akses masuk desa menggunakan satu pintu atau “one gate system”. Dimana setiap ada pendatang luar daerah dilakukan pendataan, serta dilakukan pemeriksaan kesehatan. Serta sudah membentuk (WA) grup, grup ini yang nantinya dipergunakan untuk dilakukan komunikasi serta koordinasi. Target kedepan di Jatim akan dibentuk 3.500 Kampung Tangguh Semeru (KTS).

“Kampung Tangguh Semeru di Desa Ngale ini cukup baik, yang menggunakan ” one gate system” untuk masuk ke desa. Selain itu juga sudah ada tempat karantina dan lumbung pangan,” pungkasnya.

Dalam kesempatan kunjungan di Desa Ngale, Kapolda Jatim Irjen Nico Avinta bersama Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto memberikan bantuan utk meningkatkan semangat kepada Aiptu Andik bhabinkamtibmas dan sertu agus Bhabinsa Desa Ngale atas keberhasilannya membantu warga dalam pengembangan KTS di desa Ngale Kabupaten Madiun.

Untuk diketahui, Kabupaten Madiun sendiri saat ini masuk Zona Merah penyebaran Covid-19. Sementara itu pembentukan KTS (Kampung Tangguh Semeru) di Kabupaten Madiun sebanyak 44 KTS. Setelah menjadi zona merah, KTS ditambah 135, yang saat ini total sudah ada 179 KTS yang berdiri. (Yor)

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar