Promosikan UMKM Aceh di Festival Ramadhan 2019

 Promosikan UMKM Aceh di Festival Ramadhan 2019

BANDA ACEH – Sebanyak 24 stand bazar kuliner dan 16 non kuliner Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ambil bagian dalam ajang Festival Ramadhan 2019, yang berlangsung di  Taman Budaya, Banda Aceh.

Di Festival tersebut, pelaku usaha kecil ini mengaku senang bisa berpartisipasi mengenalkan produk mereka kepada masyarakat di Festival Ramadhan tersebut.

Sementara itu, Pengelola Komunitas Muda (h) Berbagi Vera mengungkapkan, even promosi seperti ini sangat diperlukan bagi pengusaha kecil atau rumahan di Aceh. Selain memudahkan promosi produk, juga lebih mendekatkan pengusaha dengan konsumen.

Kamunitas yang memiliki program Gampong Kreatif Aceh ini mendapingi para ibu rumah tangga dari beberapa desa di Aceh Besar, memproduksi produk handycraft kerajinan topi Aceh yang dijual dengan harga kisaran  Rp200 ribu hingga Rp350 ribu.

“Selama ini penjualannya belum baik, lewat komunitas kita bantu penjualan lebih banyak via online. Alhamdulillah dengan adanya even seperti ini, masyarakat lebih banyak mengenal produk kami, terutama para pengunjung dari luar Aceh,” kata Vera, Kamis (16/5/2019).

Lanjutnya, upaya peningkatan sektor pariwisata, khususnya Wisata Halal terus dilakukan oleh Pemerintah Aceh, melalui  Dinas kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh dengan mengelar berbagai event, juga dijadikan ajang promosi.

Festival Ramadhan 2019 ini, dibuka oleh Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, 7 Mei hingga 21 Mei mendatang. Meski baru pertama kali digelar, namun event ini juga  dimasukan ke dalam Kalender Event Pariwisata Aceh 2019, dimana kegiatan ini memberikan dampak positif bagi perkembangan pariwisata dan perekonomian di Aceh.

Kadisbudpar Aceh, Jamaluddin yang didampingi Kasi Analisa dan Segmen Pasar Pariwisata, Nurlaila Hamjah dan Kasi Strategi Komunikasi dan Pemasaran Pariwisata, Akmal Fajar mengatakan, event ini untuk mendongkrak kunjungan wisata ke Aceh, pastinya  membawa angin segar bagi pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Aceh.

Jamaluddin juga menyebutkan, antara UMKM dan Pariwisata memiliki hubungan erat. Bahkan dapat dikatakan pelaku UMKM akan bertumbuh secara pesat dengan adanya kemajuan di sektor pariwisata. Juga pelaku UMKM dapat memasok kebutuhan terkait dengan pariwisata, seperti layanan wisata, kuliner, home stay hingga cendera mata atau souvenir.

“Jadi, UMKM akan terbantu sekali dengan bergeraknya sektor pariwisata. Keberadaan daerah wisata akan menyuburkan dan menumbuhkan UMKM. Di sisi lain, pariwisata itu butuh dukungan UMKM,” jelas Jamaluddin disela-sela kegiatan Festival Ramadhan, Kamis (16/5/2019).

Saat membuka gelaran Festival Ramadhan beberapa waktu lalu, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyebutkan, Aceh memang didapuk sebagai provinsi termiskin di Sumatera, namun menjadi provinsi terbahagia di Indonesia.

Plt Gubernur Aceh menjelaskan, ada cara untuk menghapus stigma tersebut dengan mengajak berbagai pihak untuk melakukan investasi di Aceh. Selain itu, solusi konkrit lainnya yang dapat dibangun tanpa perlu investasi dari luar, tentunya harus mendorong para pelaku ekonomi mikro di dalam daerah untuk lebih masif, ujarnya.

“Agar destinasi wisata semakin banyak dikunjungi turis, semua pihak harus mampu memelihara kearifan budaya lokal,” ungkap Nova.

Lanjutnya, di sini (Aceh) peran UKM sangat diperlukan. Hal itu bisa ditunjukkan dengan kehadiran kuliner khas daerah, handycraft, keindahan alam yang dimiliki masing-masing daerah, dan sebagainya, tambahnya. (rls)

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar