Pemberdayaan Perempuan dan Geliat Ekonomi Kreatif

 Pemberdayaan Perempuan dan Geliat Ekonomi Kreatif

DESAINER papan atas Tanah Air Amy Atmanto yang juga seorang wartawan senior didapuk menjadi Pengurus Komite Pemberdayaan Perempuan dan Sumber Daya Keluarga Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang diketuai Erick Thohir.

Salah satu tantangan yang dihadapi saat ini adalah bagaimana menemukan dan memanfaatkan peluang ekonomi keluarga Indonesia untuk bangkit dari keterpurukan pandemi Covid-19.

“UMKM Indonesia itu sangat kaya. Banyak negara yang membutuhkan produk-produk dari Indonesia, salah satunya di sektor sandang (fesyen) dimana Kuliner, Kriya dan Fashion merupakan penyumbang terbesar ekonomi kreatif”. Salah satu negara yang menjalin kerja sama erat dengan kita adalah Korea Selatan. Indonesia terus mencari pasar produk yang dibutuhkan Korea, terutama saat perekonomian mulai bergerak kembali setelah pandemi,” ujar Amy usai mengikuti webinar internasional bertajuk “Indonesia-Korea: Enhancing Special Strategic Partnership and Co-Prosperity” bertempat di Roemah Djan, Jakarta Pusat baru – baru ini.

Amy pun berharap kerjasama Indonesia – Korea dalam bidang pemasaran produk fashion dapat berlanjut lebih konkrit seperti yang ia sampaikan kepada Duta Besar Korea untuk Indonesia Park Tae Sung. “Perlu tindak lanjut konkrit dari webinar ini”, ujarnya.

Menghadiri webinar yang diadakan Korean Center & RMOL bekerja sama dengan MES tersebut juga dimanfaatkan Amy yang juga pemilik Rumah Kreatif Amy Atmanto yang  banyak memberikan pelatihan kreatif bagi sahabat marginal dan disabilitas untuk bersilaturahim sekaligus bertukar pikiran tentang rencana meningkatkan pemberdayaan keluarga khususnya peran perempuan dan dibidang Fashion.

“Dari sisi Masyarakat Ekonomi Syariah, saya mendapat kesempatan bertemu beberapa tokoh untuk membahas pemberdayaan perempuan dan kaum marginal. Bagaimana agar kompetensi masyarakat kelas bawah dapat terus dibina agar tetap berdaya membantu perekonomian keluarga di kondisi pandemi yang serba sulit,” kata pemilik brand Modest Fashion Royal Kaftan ini.

Menurut Amy, hal itu merupakan tanggung jawab bersama yang menjadi bagian dari gotong royong sebuah bangsa. Banyak perempuan yang menyelamatkan keluarga dengan mengambil alih tugas kepala rumah tangga yang terdampak pandemi. Para ibu rumah tangga mengembangkan potensi demi mendapatkan pemasukan keluarga, contohnya dengan memasang payet dan mote, patchwork membuat kue membuat masker kain dan konektor masker. Kegiatan ini menjadi sebuah aktivitas yang menghasilkan secara ekonomis yang bisa sangat bermanfaat bagi kesejahteraan mereka yang membutuhkan, selain menumbuhkan jumlah pekerja kreatif bidang khusus yang diperlukan oleh industri.

Selaras dengan semangat pemberdayaan, menyoal peran perempuan dalam kebangkitan ekonomi di Tanah Air, Amy dengan lantang mengatakan bahwa perempuan Indonesia adalah penggerak UMKM dan menjadi salah satu penyelamat perekonomian bangsa, terutama di saat pandemi Covid-19.

“Kita harus terus berusaha mengembangkan potensi kemampuan perempuan, dalam bidang apa pun itu. Apalagi di sektor sandang (fesyen), banyak perempuan yang berkecimpung di sektor kreatif tersebut. Demikian pula dengan makanan (kuliner).

“Mari kita bergerak bersama dan kita berharap pemerintah selalu mendukung peningkatan kompetensi perempuan, melalui pelatihan, pemberdayaan, pembiayaan, maupun penyerapan hasil karya. Perempuan Indonesia survive dan tangguh,” pungkas Amy. (rls)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar