Siswa Asal Myanmar di Pusdiklat Bahasa Badiklat Kemhan

 Siswa Asal Myanmar di Pusdiklat Bahasa Badiklat Kemhan

MELIHAT dari dekat salah satu siswa yang mengikuti kursus bahasa di Pusdiklat Bahasa Badiklat Kemhan, tentunya sangat menarik, seperti yang dilakukan siswa asal Myanmar.

Khin Zar Li merupakan salah satu siswa yang menempuh pendidikan di Pusdiklat Bahasa Badiklat Kemhan Pondok Labu Jakarta Selatan.

Wanita asal Myanmar ini, yang sedang mengikuti giat belajar melalui Kursus Intensif Bahasa Indonesia (Kibina) dari tingkat dasar hingga tingkat menengah.

Pegawai Negeri Sipil (Sipil Petugas Gazet dari Republik Myanmar) mengaku, mengikuti tugas belajar bahasa ini menjadi kebanggaan tersendiri.

Kursus Intensif Bahasa Indonesia (Kibina) ini terlaksana, berdasarkan Surat Perintah Kapusdiklat Bahasa Badiklat Kemhan Nomor: Sprin 431/IX/2019 tanggal 30 September 2019 yang dibuka sejak 1 Oktober s.d. 30 Juli 2020.

Bagi Zarli, mendapat kesempatan dari Pemerintah Myanmar untuk bisa belajar di Indonesia, melalui kerja sama bilateral antara Pemerintah Indonesia dengan Myanmar.

Hal ini terwujud berkat kunjungan Menhan RI Mahfud MD ke Myanmar, ini merupakan keinginan Pemerintahan Myanmar mengirim personel untuk belajar di Universitas Pertahanan.

Sebagai langkah awal sebelum belajar di Universitas Pertahanan, terlebih dahulu harus dilalui dengan Kursus Intesif Bahasa Indonesia di Pusdiklat Bahasa Badiklat Kemhan.

Khin Zar Li saat mengukuti Kursus Bahasa di Pusdiklat Bahasa Badiklat Kemhan Jakarta.

Bagi para siswa yang mengukuti Kursus Bahasa ini, selain belajar bahasa Indonesia, secara otomatis akan belajar tentang budaya Indonesia yang beragam, juga belajar masakan atau kuliner khas Indonesia.

Hal ini sejalan dengan amanah Kapusdiklat Bahasa Badiklat Kemhan Brigadir Jenderal TNI Yudhy Chandra Jaya, M.A., selain belajar lima keterampilan berbahasa Indonesia  meliputi, mendengarkan (menyimak), membaca, menulis, berbicara dan tata bahasa, juga belajar tentang budaya dan kuliner Indonesia yang sangat beragam.

Begitu pula keinginan siswa untuk belajar memasak tak dapat terbendung, sehingga dipilih menu masakan sederhana, serta mudah cara mengolahnya.

Untuk belajar memasak ini, langsung bawah panduan dan bimbingan Ibu Suhaeni dan Ibu Astri, begitu pula menu masakan yang dipelajari seperti membuat Nasi Uduk atau Nasi Lemak, dengan minuman es serut mentimun segar, dan peyek pelengkap kriuk.

Khin Zar Li salah satu siswa asal Myanmar saat memasak, masakan Indonesia. Pria asal Myanmar

Akhirnya menu masakanpun siap untuk santap siang bersama, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan sesuai dengan standar WHO.

Bimbingan Widyaiswara

Para peserta didik di Pusdiklat Bahasa ini mendapatkan bimbingan dari para Widyaiswara, terdiri dari Kolonel Sus Drs. Sudiyatno selaku Course Manager (CM), Kolonel Laut (KH) Dr. Bambang Nurakhim, M.M., M.A.P. selaku Kepala Kelompok /Kapok Bahasa Indonesia, PNS Astri Virgiani, PNS Fachri, dan PNS Suhaeni.

Mereka penuh kesabaran dan semangat untuk memberikan bekal ilmu pengetahuan Bahasa Indonesia kepada calon Mahasiswa Universitas Pertahanan yang sebentar lagi tepatnya 24 Juli 2020, akan segera berkahir kursus bahasa di Pusdiklat Bahasa ini.

Sebagai salah satu syarat kelulusan Kibina, selain mengikuti Ujian Terakhir, siswa juga diharapkan dapat menulis artikel singkat atau karya tulis yang dapat dipaparkan dihadapan Guru maupun pejabat.

Sementara itu, Zarli menulis dengan judul, “Strategi Perdamaian dan Stabilitas Pemerintah Guna Memantapkan Prinsip Demokratis Dalam Rangka Pembangunan Berkelanjutan di Myanmar”.

Hasil karya tulis tersebut di paparan di hadapan Kabidops Kolonel Caj. Drs. Hasanuddin Salsab, M.Ed. Course Manager (CM) Kolonel Sus Drs. Sudiyatno dan PNS Pembina Tk I IV/b Dra. Suhaeni, M.M.

Dengan berbekal semangat yang tinggi, diharapkan dapat memperoleh ilmu pengetahuan tentang bahasa Indonesia, yang dapat digunakan sebagai modal atau bekal untuk menempuh studi program S-2 di Unhan Sentul Bogor. Tinggal menghitung hari, tepatnya 24 Juli 2020 kursus di Pusdiklat Bahasa Pondok Labu akan segera berakhir.

Semoga dengan berbekal Kursus Intensif Bahasa Indonesia ini dapat mengantarkan menjadi Mahasiswa S2 Unhan sukses dalam kuliah hingga menyandang gelar Magister Terapan Pertahanan (M.Tr.Han).

Kita doakan semoga lancar dan sukses, sehingga kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Myanmar dapat terus terjalin dengan baik di masa yang akan datang. (**)

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar