Kolaborasi 3 Pihak Wujudkan 0 Penemuan Kanker Payudara Stadium Lanjut

 Kolaborasi 3 Pihak Wujudkan 0 Penemuan Kanker Payudara Stadium Lanjut

JAKARTA – Brand pembalut wanita Charm berkolaborasi dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) meluncurkan slogan ‘Ayo SADARI Setelah Menstruasi’ pada Kamis, 6 Oktober 2022.

Kolaborasi 3 pihak dengan tema penemuan kasus kanker payudara secara dini antara swasta, organisasi non pemerintah, dan Kementerian kali ini adalah yang pertama kalinya di Indonesia.

Selain itu, dengan donasi yang diberikan Charm kepada YKPI untuk mempenetrasikan gerakan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) diharapkan dapat mendukung aktivitas Pink Ribbon di bulan Oktober yang diperingati sebagai bulan kesadaran kanker payudara, demi berkontribusi pada perwujudan 0 penemuan kanker payudara stadium lanjut yang dicanangkan oleh Kemenkes.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan, Dr Eva Susanti dalam sambutannyai menyebutkan, kanker payudara merupakan jenis kanker terbanyak di dunia termasuk di Indonesia.

“Untuk menyelesaikan permasalahan ini, diperlukan dukungan semua pihak termasuk oleh perusahaan, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, dan organisasi profesi lainnya. Kami berharap PT Uni-Charm Indonesia Tbk dapat bergandengan tangan seterusnya dengan pemerintah untuk menyosialisasikan gerakan SADARI,” ujar Dr Eva.

Di sisi lain PT Uni-Charm Indonesia Tbk juga memiliki beberapa program untuk menyebarluaskan gerakan ‘Ayo SADARI Setelah Menstruasi’ menggunakan produk merencanakan pemasangan tulisan ‘Ayo Sadari Setelah Menstruasi’ di kemasan produk Charm.

Kemudian menyarankan pelaksanaan SADARI pada hari ke 7-10 dari hari pertama menstruasi untuk mendukung gerakan deteksi dini kanker payudara dengan mendukung penetrasi gerakan periksa payudara sendiri dengan membuat video yang menjelaskan cara melakukan SADARI dan disebarluaskan melalui Youtube dan media sosial.

Terakhir, aktif mengimplementasikan berbagai kegiatan di bulan peringatan kanker payudara seperti sosialisasi SADARI, pemeriksaan mammography, sosialisasi terkait SADARI untuk para SPG untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara kepada para karyawan PT Uni-Charm Indonesia Tbk yang mayoritas adalah wanita.

Presiden Direktur PT Uni-Charm Indonesia Tbk, Yuji Ishii menjelaskan, payudara merupakan masalah kesehatan yang serius baik di seluruh dunia dan di Indonesia, sehingga pihkanya merasa perlu melakukan upaya dengan segera bersama organisasi non pemerintah dan Kementerian. Adapaun penanganannya, kata dia, meminimalisir resiko terjadinya kanker payudara dengan melakukan deteksi dini dan hal ini perlu disebarluaskan kepada para konsumen khususnya wanita.

“Karena itu, sebagai brand kategori pembalut wanita yang mendapat dukungan No.1 di Indonesia, Charm bertekad untuk dapat berkontribusi pada gerakan deteksi dini kanker payudara. Sejalan dengan upaya dari Kemenkes dan YKPI untuk mempenetrasikan gerakan SADARI, kami mendukung ajakan periksa payudara sendiri setiap satu bulan satu kali setelah menstruasi, bertepatan dengan waktu penggunaan produk kami, melalui peluncuran slogan ‘Ayo SADARI Setelah Menstruasi,” ungkap Yuji.

Selain itu, Yuji menambahkan, PT Uni-Charm Indonesia Tbk akan berkolaborasi dengan YKPI untuk menyusun program edukasi tentang SADARI di berbagai area di Indonesia untuk berkontribusi pada 0 penemuan kanker payudara stadium lanjut dengan melakukan berbagai upaya yang sejalan dengan company slogan Ethical Living for SDGs, yakni menerapkan kebaikan kecil dalam kehidupan sehari-hari.

“Dari 17 target Sustainable Development Goals SDGs yang dicanangkan, melalui kegiatan ini PT Uni-Charm Indonesia Tbk juga berupaya untuk berkontribusi pada target nomor tiga, ‘Memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia’ dan No. 17 ‘Partnership untuk mencapai tujuan’. Langkah ini juga sejalan dengan salah satu elemen slogan perusahaan Ethical Living for SDGs yaitu ‘Aktivitas perusahaan yang dikembalikan pada masyarakat’, untuk kedepannya pun kami akan terus berusaha untuk memecahkan masalah konservasi lingkungan dan sosial, serta berkontribusi pada perwujudan SDGs,” jelasnya.

Linda Agum Gumelar sebagai ketua YKPI yang juga hadir dalam acara tersebut mengucapkan terima kasih kepada PT Uni-Charm Indonesia Tbk yang selama dua tahun berturut-turut telah menunjukkan kepeduliannya terhadap penyakit kanker payudara.

“Dengan meluncurkan slogan ‘Ayo SADARI Setelah Menstruasi’, diharapkan akan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk melakukan periksa payudara sendiri secara rutin, demi mewujudkan 0 penemuan kanker payudara stadium lanjut,” ungkap Linda.

Ahli Onkologi dan Ketua Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) dr Walta Gautama menekankan tentang pentingnya melakukan SADARI. Menurutnya, skrining kanker payudara adalah hal yang wajib dan penting dilakukan oleh setiap masyarakat untuk mendeteksi kemunculan kanker payudara sejak dini.

“Namun sejatinya skrining ini bisa dimulai dilakukan dengan cara yang mudah di rumah saja setiap bulannya. Satu gerakan sederhana, simple, namun penting yakni gerakan SADARI dan ini harus secara berkala dilakukan pada hari ke 7-10 setelah hari pertama menstruasi atau tanggal tertentu untuk yang sudah Menopause,” terang dr Walta.

Salah satu survivor kanker payudara, Kartika Kembaren juga turut mendukung gerakan SADARI yang mana sangat dianjurkan untuk mewujudkan 0 penemuan kanker payudara stadium lanjut. Kartika mengaku senang apabila semakin banyak pihak yang tidak hanya dari pemerintah tetapi juga pihak swasta aware dan sharing tentang edukasi SADARI.

“Saya sangat mengapresiasi langkah dan komitmen dari PT Uni-Charm Indonesia Tbk dalam mengedukasi gerakan SADARI bersama dengan Kementerian Kesehatan dan YKPI, melalui penempelan stiker di setiap produk CHARM dengan tujuan meningkatkan kesadaran gerakan SADARI ini dan kita akan terhindar dari kanker payudara stadium lanjut, sehingga angka kesembuhan dan harapan hidup juga akan semakin besar, dan selain itu dapat meminimalisir tingkat kematian akibat kanker payudara,” pungkasnya.|Ilham

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar