ETLE Turunkan Hingga 40 Persen Pelanggaran Lalu lintas

 ETLE Turunkan Hingga 40 Persen Pelanggaran Lalu lintas

JAKARTA – Penerapan tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (ETLE), mampu menurunkan angka kecelakaan lalu lintas di Jakarta hingga 40 persen. Dalam hal ETLE ini, Direktorat Lalulintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya menggunakan kamera super canggih.

“Penurunan tingkat pelanggaran lalu lintas dengan penerapan ETLE atau tilang elektronik ini sangat signifikan. Bahkan penurunan tersebut hingga lebih dari 40 persen,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusuf, saat ditemui diruang kerjanya, Direktorat Lalu lintas Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/10/2019).

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya memberikan contoh, seperti yang terjadi di Jalan Medan Merdeka (Patung Kuda) yang pertama kali diterapkan sistem ETLE ini, pelanggaran lalu lintas perminggunya itu bisa mencapai ratusan kendaraan.

Bahkan lanjut Yusuf, bisa mencapai 400 – 500 pelanggaran kendaraan dalam satu minggu. Setelah berjalan sebulan penerapan ETLE ini, maka tiap minggunya terus adanya menurun, bahkan tidak  sampai 100 pelanggaran yang terjadi.

“Sekarang ini perminggunya hanya 40 persen pelanggaran yang terjadi setelah penerapan ETLE. Indikasinya bila terjadi penurunan pelanggaran lalulintas Jalan Medan Merdeka (Patung Kuda) tersebut, artinya pengendara sudah mentaati peraturan lalu lintas yang ada,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada bulan ini akan menyiapkan sebanyak 45 kamera. Mudah-mudahan dalam minggu ini kamera tersebut sudah terealisasi, “Anggarannya sudah diberikan, dan dalam proses lelang pengadaan. Paling lambat bulan 12 itu sudah running, langsung action,” ungkapnya.

Yusuf  juga mengungkapkan, penempatan kamera ini, idealnya untuk semua jalan yang ada di Jakarta. Namun disini kita masih terbentur dengan anggaran dan sebagainya. Untuk itu pemasangan kamera ini dilakukan secara bertahap, lama-lama dengan adanya dukungan dari masyarakat pemasangan kamera tersebut terus ditambah. “Insya Allah endingnya nanti, Jakarta akan semakin tertib,” ungkapnya.

Perwira Polri yang belum lama ini mendapatkan penghargaan pin emas dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga menjelaskan, kedepannya ETLE ini akan dikembangkan di jalur khusus Bus Transjakarta dan jalan tol.

“Kita terus berinovasi, dalam waktu dekat pihak Trans Jakarta dan Jasa Marga akan bekerja sama soal penegakan hukum lalu lintas, fenomena macet di jalur bus way dan tingginya angka kecelakaan membuat kita membuka mata lebar-lebar hingga berkaloborasi dengan kedua pihak tersebut,” paparnya.

Untuk itu lanjutnya, bagaimana nantinya seperti di jalan tol itu akan terkoneksi kamera jasa marga, dan juga terkoneksi dengan kita, jadi kita bisa melakukan tindakan berdasarkan capture. Juga bila mana nantinya ada alat yang dipasang dipintu masuk Tol, maka akan mendeteksi jika kendaraan yang tidak sesuai dengan datanya, maka pintu masuk tol tersebut tidak terbuka dan alarm akan berbunyi, hal ini terkait dengan plat nomor mobil yang tidak sesuai,ungkapnya.

Yusuf juga menceritakan proses pelaksanaan ETLE ini sangat panjang. “Memang saya punya cita-cita sebelum masuk ke sini (PMJ). Setelah saya melihat dibeberapa negara lain yang begitu canggih, tidak ada polisi di jalan, tapi kok tertib. Saya pelajari ternyata kamera itu ada di mana-mana,” jelasnya.

Ia menyebutkan, kamera tersebut kalau mengcapture pelanggaran lalu lintas, dendanya bisa ke rumah, atau tilangnya sampai kerumah. Bahkan menurutnya, ada satu negara yang bisa langsung dipotong melalui rekening pemilik kendaraan tersebut bila melakukan pelanggaran lalu lintas. Maka, bagaimana kita bisa menerapkan hal tersebut di Indonesia, paparnya.

“Kebetulan saya di Jakarta, saya lihat sistemnya ada, saya lihat juga fasilitasnya ada, fasilitas pendukungnya ada. Instalasi lainnya juga kuat di sini, ya sudah, saya laksanakan saja. Alhamdulillah bisa berjalan,” tuturnya.

Untuk penerapan ETLE ini, aplikasinya tidak susah yang penting didukung oleh internal, pimpinan mendukung, eksternal mendukung, masyarakat mendukung, tidak ada yang susah. Apalagi masyarakat banyak yang suka dari pada tidak sukanya, tambah Yusuf. (van)

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar