Direktur Sejarah Kemendikbud : Peran Guru Penting Dalam Mengajarkan Sejarah

 Direktur Sejarah Kemendikbud : Peran Guru Penting Dalam Mengajarkan Sejarah

JAKARTA – Direktur Sejarah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud) Triana Wulandari  mengungkapkan, berbicara tentang sejarah, Majapahit itu menjadi sebuah kerajaan yang sebetulnya banyak menyimpan kamus-kamus, dalam rangka imperiumnya ketika Majapahit mencapai kebesarannya.

“Kalau belajar sejarah, seperti kata Pak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sejarah itu masa lalu, tapi diambil spiritnya keteladanannya, nilai-nilainya untuk bisa dipakai pada masa kini dan untuk berpijak ke masa depan,” kata Triana, saat ditemui di sela-sela seminar bertajuk ‘Majapahit: Refleksi Kejayaan Negara Agraris, Maritim dan Demokrasi Deliberatif, Dahulu, Kini, dan Masa yang Akan Datang’, yang berlangsung di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (29/8/2019) kemarin.

Lebih jauh Direktur Sejarah Kemendikbud menjelaskan, di dalam sejarah Majapahit itu dikatakan di dalamnya ada sistem irigasi, dalam sistem pertanian, dalam sistem menata birokrasi, pertahanan laut, ini mungkin bisa menjadi pijakan sekaligus menjadi satu pedoman, apalagi Indonesia akan menjadi negara besar, mungkin belajar juga dari kebesaran Majapahit, ujarnya.

Menyinggung mempelajari sejarah di tularkan ke genarasi muda, Triana menyebutkan, Direktorat Sejarah Kemendikbud memiliki program besar yaitu Gerakan Melek Sejarah (Gemes).

“Di Gemas, ada kelompok program literasi yang di gital kan, kita ebook kan, ikuti dong medsos direktorat sejarah, sejarah_kita, baik itu facebook, instagram, youtube dan pustakanya kebudayaan, itu klik disitu kami banyak sekali menyampaikan literasi sejarah melalui medsos direktorat sejarah,” ujarnya.

“Anak-anak sekarang memang, mohon maaf dengan zaman melenial seperti ini, agak malas membaca sehingga kami jemput bola ke mereka. Apa sih yang disukainya. Oke dengan gadget, akhirnya isi gadget ini kita kasih materi yang bergizi, istilahnya materi yang pengetahuan sejarah,” ungkap Triana.

Ia juga menjelaskan mengenai tantangan yang dihadapi dalam sejarah, dimana sejarah ini memang belajar masa lalu. “Kalau gurunya mengajarkan tidak menarik, ini membuat muridnya sangat tidak berminat sehingga tantangannya guru juga harus membekali dirinya mengikuti perkembangan dengan menyiapkan materi yang menarik, seperti buku komik sejarah, buku audio. Tidak hanya di dalam kelas ajaklah ke objek-objek sejarah atau lawata sejarah, jadi sangat kontekstual dan tidak membosankan hanya belajar di dalam kelas,” paparnya.

Jadi lanjutnya, peran guru itu sangat penting dalam mengajarkan sejarah. Tetapi murid juga jangan hanya menunggu, tetapi murid juga dapat cari informasi sebanyak mungkin, jangan percaya hanya dengan google. Tetapi cari sumber akurat yang terpercaya yaitu terbitan dari direktorat secarah, terbitan dari akedemisi, yang bisa membantu guru  dalam rangka memahami sejarah, tambahnya. (van)

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar