BPTP DIY Berhasil Tingkatkan Produktifitas Panen Petani Godean Hingga 6,9 ton Per hektar

 BPTP DIY Berhasil Tingkatkan Produktifitas Panen Petani Godean Hingga 6,9 ton Per hektar

SLAMAN – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) D.I.Yogyakarta berhasil meningkatkan produktifitas hasil panen padi gabungan kelompok tani (Gapoktan) Luhur Sejahtera, Desa Sidoluhur Godean Sleman.

Dimana sebelum adanya pendamping dari BPTP Yogyakarta, hasil panen Gapoktan Luhur Sejahtera sebesar 5,9 ton per hektar, namun kini hasilnya meningkat menjadi 6,9 ton per hektar.

“Dengan menerapkan teknologi yang tepat, adanya kebersamaan dan gotong royong, maka hasil panennya pun dapat meningkat” kata Kepala BPPT D.I.Yogyakarta, Soeharsono seusai Panen Raya di bulak Kragilan Sidoluhur Godean Sleman, Jumat (7/8/2020).

Kepala BPPT D.I.Yogyakarta, Soeharsono

Lebih jauh Kepala BPPT D.I.Yogyakarta, menjelaskan pendekatan BPTP DIY yang direspon petani Kragilan ini dengan konsep kebersamaan, yakni menanam secara serempak juga bisa mengatasi hama. Selain tanam serampak, kami juga menerapkan teknologi trap barrier system (TBS).

Teknologi TBS, imbuhnya, dapat mengurangi serangan hama tikus. Mengingat bulak Kragilan sangat tinggi akan hama tikusnya. Bahkan dapat gropyokan bersama beberapa waktu lalu petani berhasil menangkap sekitar 1.130 ekor tikus.

“Varietas Inpari 44 dikembangkan BPTP di Bulak Kragilan seluas 50 hektar hasilnya cukup bagus. Ke depan perlu dikembangkan lahan khusus untuk pembenihan,” tandasnya.

Produktifitas Panen

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Heru Saptono menyambut gembira produktifitas panen petani yang menanam padi di Bulak Kragilan.

“Di lahan pertanian Bulak Kragilan seluas 50 hektar paling banyak menghasilkan 5,9 ton per hektar. Bahkan kami sangat khawatir musim ini tidak bisa panen. Tetapi setelah ada pendampingan dari BPTP meningkat menjadi 6,9 ton per hektar,” jelasnya.

Heru menambahkan dengan kenaikan ini, maka akan menopang ketersediaan pangan di kabupaten Sleman. Bahkan kebutuhan pangan di kabupaten Sleman bisa surplus.

“Saat pertumbuhan ekonomi lemah, justru sektor pertanian mampu menyumbang PDP sebesar 16,24 persen. Dengan ketersedia pangan yang cukup memadai dan merata, Insya Allah Indonesia terbebas dari krisis pangan,” tambahnya. (njar/van)

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar