BPJT: Kapasitas Infrastruktur Dimaksimalkan

 BPJT: Kapasitas Infrastruktur Dimaksimalkan

JAKARTA – Jalan tol saat lebaran 2019 ini, pemerintah sudah disiapkan sepanjang 1.777 kilometer, termasuk ruas Sumatra dan Suramadu sepanjag 5,4 kilometer. Dari total 50 ruas tol yang ada, sebanyak 33 badan usaha jalan tol terlibat di dalamnya.

“Kami paham dan mahlum masyarakat akan berlomba melewati tol. Oleh karena itu, kami berupaya memaksimalkan kapasitas infrastruktur yang ada,” kata Dewan Pengawas Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Agita Wijayanto, Kementerian PUPR, dalam forum diskusi dengan tema, “Mudik Aman dan Lancar”. Yang diselenggarakan Forum Merdeka Barat (FMB) 9, di Gedung Serbaguna Roeslan Abdulgani, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (20/5/2019).

Lebih jauh Dewan Pengawas BPJT menjelaskan, terkait dengan puncak arus mudik, diprediksi terjadi pada Selasa (28/5/019) dan Rabu (29/5/2019), seiring dengan penetapan cuti bersama mulai 31 Mei 2019.

Ia menyebutkan, sebagai antisipasi kemacetan pada lokasi konstruksi jalan tol, dia menjelaskan, akan dilakukan sejumlah langkah. Di antaranya, penghentian sementara konstruksi jalan tol sejak H-10 sampai dengan H+10.

“Kemudian, melakukan pengaturan dan pengamanan lalu lintas. Serta pengembalian jalur eksisting jalan yang terdampak oleh konstruksi jalan tol,”ujarnya.

Untuk jalan tol di Jawa, di antaranya Tangerang-Merak, terdapat jalur proyek yang sedang berjalan berupa pelebaran lajur ke-3 di sejumlah titik. Lalu untuk jalan tol Jakarta-Cikampek, dijelaskan bahwa akan ada skenario rekayasa lalu lintas dengan menyediakan sarana prasarana dan petugas saat diberlakukan contra flow ataupun one way saat arus mudik ataupun balik. Pada arus mudik di KM 29 Cikarang Utama sampai dengan KM 262 Brebes Barat pada 30 Mei sampai dengan 2 Juni. Sedangkan untuk arus balik di KM 189 Palimanan sampai dengan KM 29 Cikarang pada 8 Juni hingga 10 Juni 2019, paparnya.

Selain itu, BPJT juga melakukan peningkatan layanan transaksi di tol. Yakni dengan cara, kata dia, optimalisasi jumlah gardu operasi. Lalu, 100 persen transaksi tol nontunai dengan penyediaan mobile rider di gerbang tol padat lalin.

“Selanjutnya juga penyediaan fasilitas mobile top up (di setiap gerbang tol dan rest area) dan penjualan kartu perdana uang elektronik,” papar Agita.

Lanjut Agita, dilakukan pula integrasi sistem transaksi jalan tol dan pemindahan gerbang tol Cikarang Utama dari KM 29 menuju KM 70 dan Kalihurip Utama di KM 67.

Agita menyebutkan, untuk mendukung kelancaran penggunaan jalan tol, dia menjelaskan, BPJT juga melakukan peningkatan layanan informasi lalu lintas melalui VMS dan VMS mobile, radio, dan saluran informasi lain, seperti JM Care, Travoy, Anavigo, dan website BPJT.

Sedangkan untuk traffict management dilakukan penerapan contra flow (one way) secara kondisional.  Lalu, digelar pemantauan kondisi lalu lintas melalui CCTV dan RTMS. Disamping tentunya, kata dia, dihelat koordinasi intensif dengan Korlantas Kemenhub untuk pengaturan lalu lintas.

Untuk peningkatan layanan TI/TIP, dia menjelaskan, dilakukan pengaturan buka tutup TIP A/B dan TIP Sementara . Selain itu, sambung dia, juga dilakukan pengoperasian TIP C.

“Dilakukan penambahan pula toilet mobile dan portable, khususnya tambahan toilet wanita. Juga penyediaan air bersih, BBM, dan tempat ibadah. Serta melakukan kontrol harga makanan dan minuman,” tambahnya. (jpp/van)

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar