Anies Apresiasi Hajatan Betawi ke-3 

 Anies Apresiasi Hajatan Betawi ke-3 

Bekasi –  Pondok Pesantren Yatim As-Syafi’iyah menggelar Hajatan Betawi ke-3, yang mengambil tema “Dari Betawi Untuk Jakarta Maju Bermartabat”.

Kegiatan Hajatan Betawi ke-3 ini berlangsung di Kampus II Komplek Pesantren Khusus Yatim As-Syafi’iyah Jalan Raya Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi, Sabtu (27/08/2022).

Kegiatan tersebut dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kepala Badan Nasional Penanganan Terorisme (BNPT) Komjen. Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., Mayor Jenderal TN (Purn) Nachrowi Ramli, Mayjen TNI (Purn) Eddie Marzuki Nalapraya, Anggota DPD RI Dapil Provinsi DKI Jakarta Prof Dr Dailami Firdaus, dan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana.

Ketua Pelaksana Hajatan Betawi ke-3 Ibeng menjelaskan, ini merupakan event rutin tahunan yang digelar dan di prakarsai oleh pengusaha dan politikus Prof. Dr. H. Dailami Firdaus, SH., LL.M., MBA.

“Event tahun ini memang agak berbeda dari event sebelumnya (Hajatan Betawi 1 & 2) pasca Indonesia dilanda pandemi. Event ini selain menampilkan budaya dan kesenian Betawi, event di tahun ini juga menggelar Festival film pendek Betawi,”ujar Ibeng

Dalam kegiatan Hajatan Betawi ke-3 ini, juga menggelar lomba Qasidah, Lomba Palang Pintu, Medical Chek Up, Donor Darah, lomba mewarnai, lomba pantun, lomba abang none, pameran lukis & mushaf , bazar serta doorprice menarik.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan  mengapresiasi kegiatan ini. “Masyarakat Betawi harus mampu berpikir kritis, karena salah satu tameng terkuat dalam menghadapi ekstrimisme adalah kemampuan untuk berpikir kritis,” kata Anies.

Ia juga menyebutkan, kegiatan Hajatan Betawi ini merupakan karya anak Betawi, oleh karena itu, kita semua harus bersyukur memiliki budaya Betawi.

“Ini contoh dari keluarga yang dapat mendidik anak – anak betawi, mudah – mudahan kita menjadi generasi penerus Betawi yang sukses,” ujarnya.

Kepala BNPT  mengungkapkan, dalam budaya terkandung nilai-nilai luhur dan ajaran budi pekerti yang menjadi bagian penting dalam pendidikan karakter bangsa sejak usia dini.

“Budaya inilah yang membentuk jati diri bangsa, maka budaya harus dilestarikan dan dikuatkan,” kata Boy Rafli.

Ia juga yakin budaya Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke menjadi sarana efektif dalam pencegahan radikalisme dan terorisme.

“Kearifan lokal dari seni dan budaya merupakan bagian dari vaksin pencegahan virus intoleransi, radikalisme dan terorisme,” tambah Boy Rafli.

Begitu pula Penanggung jawab event Hajatan Betawi, Prof. Dr. H. Dailami Firdaus, SH., LL.M., MBA berharap, dengan digelar event tahunan ini tentunya masyarakat dapat memahami budaya Betawi.

“Event ini bukan hanya sekedar pameran maupun lomba, namun bagaiman masyarakat Betawi ke depannya membangun kota tentunya dengan obral-obrol soal Betawi,” ujar Cucu Ulama besar KH. Abdullah Syafii.|Levi

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar