Meisa Reresimi Ajak Mahasiswa Menjadi Enterpreneur

 Meisa Reresimi Ajak Mahasiswa Menjadi Enterpreneur

Jakarta – Seminar Entrepreneur membahas mengenai usaha kreatif untuk kalangan anak muda melalui digital marketing dan

memotivasi berwirausaha yang saat ini banyak dilakukan oleh para pelaku wirausaha, dibahas bersama mahasiswa bidang Ekonomi dan Kewirausahaan.

Seminar Entrepreneur ini, diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Teknologi Muhammadiyah Jakarta, Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan yang berlangsung di Aula lt.2 Kampus ll, Universitas Teknologi Muhammadiyah Jakarta, Sabtu (27/05/2024).

Seminar ini menghadirkan pembicara dari kalangan praktisi dan akademisi, seperti Ketua DPW Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekraf) yang juga anggota DPRD DKI Jakarta Farazandi Fidinansyah, SE, M.Sc.,
Managing Director PT Arli Pratama Abadi – Industrial Technology Solution, Director Executive Midong Mine USA & CEO Cahaya Putra Perkasa Oil and Gas., Dr (c). H. Meisa Reresimi, SE, MM., dan Dosen FEB UTM Jakarta & Pengusaha Bidang Valve Kontraktor Mecanikal Elektrik Plambing., Dr. H. Rama Yuli, SE, MM., yang dibuka oleh Rektor Universitas Teknologi Muhammadiyah Jakarta Prof. Dr. Suradika M.Pd.

Dalam kesempatan itu, Dr (c). Meisa Reresimi, SE, MM., selaku narasumber dari Universitas Pakuan Bogor yang juga Praktisi, mengajak para mahasiswa menjadi entrepreneurship atau kewirausahaan, yang didukung dengan ilmu yang di dapat selama kuliah, tentunya para mahasiswa tersebut harus memiliki kepercayaan diri sendiri.

Meisa Reresimi menyebutkan digital marketing itu sangat penting, dimana dari kegiatan penjualan melalui saluran digital, maka dapat terkoneksi dengan platform digital seperti contoh Tokopedia, Shoppe dan Lazada.

Untuk itu lanjut Meisa Reresimi, seorang mahasiswa ilmu manajemen bila sudah menyelesaikan studinya, maka mahasiswa tersebut memiliki konsep yang dinamakan entrepreneurship atau kewirausahaan.

“Menjadi wirausaha itu kuncinya inovatif atau dapat mengubah wujud, juga kreatif dimana dari yang tidak ada menjadi sesuatu yang menghasilkan. Oleh sebab itu kita harus memahami dulu yang namanya kreatif dan inovatif,” kata Meisa Reresimi.

Lanjutnya, setelah memahami kreatif dan inovatif maka berlanjut ke digital marketing dan e-commerce. Dimana e-commerce ini dapat menjadi peluang besar bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya, serta memungkinkan UMKM melakukan pemasaran dengan tujuan pasar global, sehingga peluang tersebut bisa menembus ekspor.

Meningkatnya bisnis melalui e-commerce, disebabkan karena banyaknya kelebihan yang ditawarkan. Tentunya yang namanya kewirausahaan itu pastinya harus menguasai marketing mix, atau Place (Tempat), Product (Produk), Promotion (Promosi), Price (Harga), ungkapnya.

“Untuk itu marketing mix harus dikuasai oleh pelaku usaha, sebab kalau tidak dikuasai atau dipahami, maka bila pelaku usaha tersebut terjun langsung kedunia usaha, modal yang dimilikinya akan habis sia-sia, untuk itu pemahaman yang namanya marketing mix itu penting,” paparnya.

Namun Meisa Reresimi tidak sependapat bila seseorang hanya ikut-ikutan terjun sebagai wirausaha apalagi hanya melihat kemana arah mata angin.

“Trendnya sekarang ini bicara mengenai produk itu sudah diciptakan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pasar, untuk itu wirausaha harus dipahami keinginan konsumen tersebut,” ujarnya.

Selanjutnya bila dilihat dari sisi Price atau harga, juga menjadi bagian penting dimana akan menentukan bila masuk kedalam wirausaha, kemudian Placement yang berhubungan dengan distribusi juga harus jelas, serta terkait dengan promotion.

Promosi juga harus menentukan media promosi yang akan digunakan. Menurut Meisa Reresimi yang juga sebagai Trainer Business Coach Marketing Online Start Up, 4P, Product, Price, Placement dan Promotion harus dikuasai oleh seorang sebelum menjalankan wirausaha.

Sementara itu berbicara mengenai bisnis, maka e-commerce ini dalam arti perdagangan, proses jual beli yang dilakukan secara terkoneksi dengan elektronik dan sifatnya digital.

Keuntungan dari e-commerce ini penjualan bisa dilakukan selama 24 jam, kalau penjualan dilakukan secara offline maka pembeli akan menunggu waktu bukanya toko tersebut. Jadi bila dibandingkan dengan semua negara, di Indonesia orang berbelanja itu hampir sebanyak 88,1 persen menggunakan internet.

“Jadi e-commerce ini sangat efektif untuk kita memperbanyak jumlah omset, melalui sistem online yang dapat di akses konsumen selama 24 jam,”ujarnya.

Meisa Reresimi tidak membantah bahwa e-commerce itu sangat menguntungkan, untuk itu ia menyarankan agar wirausaha itu bisa menjadi bagian dari system e-commerce.

CEO Oil & Gas Company ini juga menyebutkan, platform e-commerce saat ini yang tertinggi Indonesia adalah masyarakat pengguna shopee dibanding tiktok.

Ia mengatakan, platform yang tersebar penyumbang ekonomi digital itu adalah e-commerce, selanjutnya transportasi. Bila diperhatikan, nilai transaksi dari e-commerce ini naik 100 persen setiap tahunnya. Ini artinya kenaikan pertahun itu pertumbuhan pasarnya 100 kali lipat, tambah Meisa Reresimi.|rls

Berita Terkait