Lestarikan Seni dan Tradisi Jawa, KKN 67 UMBY Gelar Lomba Gejog Lesung

 Lestarikan Seni dan Tradisi Jawa, KKN 67 UMBY Gelar Lomba Gejog Lesung

Gunungkidul – Seni Gejog Lesung hingga ini masih diuri-uri atau dilestarikan warga Gunungkidul. Dan masih dalam rangkaian perayaan HUT Kemerdekaan RI ke 78, mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Kelompok 67 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) mengadakan lomba Gejog Lesung bagi lansia warga Pacarejo Semanu.

“Lomba Gejog Lesung ini merupakan upaya dalam memupuk keatrifan lokal dan melestarikan budaya tradisional Indonesia. Khususnya kesenian berupa permainan instrumen musik perkusi dengan menggunakan alat penumbuk padi atau lesung,” terang Astri Fatwasari, Dosen Pembimbing Lapangan DPL Kelompok KKN 67, dalam siaran pers dikirimkan, Jumat (25/8/23).

Astri menjelaskan, dalam kesenian ini terdapat nilai-nilai yang terkandung dalam seni Gejog lesung. Seperti kerja sama tim, ketekunan, rasa saling menghargai. Di mana nilai-nilai ini perlu dilestarikan. Selain itu, mahasiswa juga mempelajari kontribusi pada pembangunan komunitas.

Lomba dan kegiatan yang merupakan salah satu pengabdian kelompok 67 KKN UMBY bekerjasama dengan Karang Taruna setempat.
Selain Gejog Lesung juga dilaksanakan berbagai lomba.

Seperti lomba voli terpal, balap karung pake helm dan estafet gabungan. Lomba diikuti anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak hingga kalangan lansia.

Lomba Gejog Lesung ini menjadi salah satu lomba yang menjadi sorotan utama Tim KKN selama berjalannya perlombaan.

Dijelaskan, Gejog lesung sendiri adalah kesenian tradisional Jawa berupa permainan instrumen musik perkusi menggunakan alat penumbuk padi tradisional (lesung dan alu/antan).

Gejog Lesung dimainkan oleh 4-5 orang atau lebih, tergantung besar lesung yang digunakan. Lomba tersebut sudah menjadi tradisi di dusun Kuwangen Kidul setiap peringatan HUT Kemerdekaan RI.

“Lomba Gejog Lesung Tradisional merupakan ajang kompetisi yang bertujuan untuk mempertahankan dan mempromosikan warisan budaya lesung tradisional. Dalam lomba ini, peserta akan bersaing menggunakan lesung dengan teknik tradisional. Hal ini sebagai upaya untuk memelihara nilai-nilai serta keahlian yang telah diwariskan dari generasi ke generasi,” ujar Rizki Ramadhan selaku ketua kelompok KKN.

Rizki menjelaskan, dulunya lesung dijadikan untuk menumbuk padi agar kulit padi terlepas dan menjadi beras. Lama kelamaan lesung menjadi alat musik tradisional karena suaranya yang khas.

Gejog Lesung masih dilestarikan karena menjadi ciri khas budaya yang unik di dusun Kuwangen Kidul. Peran tim KKN dalam melestarikan gejog lesung di dusun tersebut dengan mengadakan lomba gejog lesung dan menjadi pendamping juri pada lomba gejog lesung.

Lomba Gejog Lesung tahun ini disaksi Lurah Pacarejo Semanu, tokoh kesenian dan dari Dinas Kebudayaan Gunung Kidul. Di mana perwakilan Dinas Kebudayaan Gunugkidul juga urut menjadi juri. Adapun hadiah yang diberikan yakni, kambing.

“Selain untuk memeriahkan HUT RI-78, diadakannya lomba ini merupakan sebuah upaya masyarakat terutama para sesepuh Kuwangen Kidul untuk melestarikan budaya dan diharapkan pula generasi penerus bisa melanjutkan untuk melestarikan budaya serta dapat berpartisipasi untuk memeriahkan Gejog Lesung” pungkasnya. |Anjar

Berita Terkait