YOGYAKARTA – Ketua PANDI (Pengelola nama domain internet Indonesia), Prof DrYudho Giri Sucahyo mengatakan aksara merupakan salah satu dari lima aksara terindah di dunia.
“Aksara merupakan terindah ke lima di dunia. Yang pertama aksara dan bahasa Myanmar kemudian Srilanka, Yugoslavia, Tagalog dan Hanacaraka atau Jawa” ungkapnya dalam Kongres Aksara Jawa (KAJ) I di Grand Mercure Hotel, Senin (22/3/).
Mengingatkan keindahan tersebut, sambung asal Surabaya ini, aksara dan bahaa jawa merupakan warisan nenek moyang harus dilestarikan dan perlunya perjuangkan agar tidak punah.
Lebih jauh Yudho mengatakan setiap dua minggu sekali ada satu bahasa yang hilang. Oleh karena itu penggunaan aksara dan bahasa jawa harus hadir dalam konteks komunikasi sosial di era digital.
Sementara itu Gubernur DIY, Sri Sultan HB X dalam sambutan saat membuka kongres menyebutkan berdasarkan data UNESCO sebanyak 2500 bahasa di dunia telah punah.
Sri Sultan ada 6 hal yang menyebutkan punahnya bahasa tesebut. Di antaranya disebabkan penurunan secara dratis jumlah penutur, penggunaan bahasa berkurang serta adanya pengabaian bahasa ibu.
“Selain itu generasi saat ini banyak yang tidak mahir dalam penggunaan bahasa ibu dan semakin punahnya dialek bahsa ibu” ujarnya. (njar)
