Catatan Press Tour di Kab Sleman (Ketiga) Daya Tarik Berwisata di Sleman

 Catatan Press Tour di Kab Sleman (Ketiga) Daya Tarik Berwisata di Sleman

Rombongan Press Tour di hari terakhir, sebelum menuju obyek wisata lainnya, diterima Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Kabupaten Sleman, Hj. Sudarningsih di ruang kerjanya, Kantor Dinas Pariwisata Sleman, Senin (29/10/2018) lalu.

Dalam pertemuan kedua ini, Kadispar Sleman menjelaskan tentang upaya yang terus dilakukan Dinas Pariwisata Sleman dalam membangun Pariwisata melalui obyek wisata yang ada.

Setelah melaksanakan ramah-tamah dengan Kadispar Sleman, dilanjutkan dengan melihat ruangan yang akan di gunakan sebagai sekertariat dari Forum Media Peduli Pariwisata (ForMATA). Forum ini untuk mendukung pengembangan serta promosi obyek wisata yang ada di nusantara.

Kemudian rombongan meninggalkan Kantor Dinas Pariwisata Sleman melanjutkan kunjungan ke desa dikenal sebagai penghasil salak Pondoh, yang juga menjadi Desa Wisata, yaitu Desa Wisata Ledoknongko. Desa tersebut berada di Kecamatan Turi.

Di perkebunan salak yang ada di Desa Wisata tersebut, kita dapat melihat salak yang sudah berbuah dan memetiknya langsung. Pengunjung bisa menikmati salak dengan berbagai jenis salak pondoh.

Berlanjut perjalanan menikmati sajian khas daerah Sleman yaitu Warung Kopi Klotok Pakem. Meskipun bernama Warung Kopi Klotok, warung makan yang mengusung konsep kampung ini, ternyata tidak hanya menyediakan kopi saja. Akan tetapi menyediakan menu lainnya seperti sego jangan (nasi sayur).

Warung Kopi Klotok menyediakan aneka sayur yang biasa dimasak oleh ibu di rumah, antara lain lodeh kluwih, lodeh terong, lodeh tempe lombok ijo, sayur asem, dan sop ala ndeso. Selain itu ada juga lauk yang tak kalah ndesonya seperti pindang goreng, telur dadar, tempe garit, dan sambel dadak.

Menikmati hidangan ndeso di bangunan yang juga bergaya kampung ini cukup terasa nikmat. Apalagi lokasi Warung Kopi Klotok ini berada di pinggir sawah dan menghadap ke Gunung Merapi, menjadikan suasana seperti di perdesaan.

Di Warung Kopi Klotok Pakem ini, memiliki satu makanan ringan sebabagi andalannya, yakni pisang goreng. Rasa pisang kepok goreng di Kopi Klotok ini sungguh nikmat dan renyah. Sebagai teman makan pisang goreng, bisa memilih kopi klotok, teh tubruk gula batu, ataupun wedang jahe gepuk.

Tiba saatnya, rombongan dari Press Tour menyelusuri Candi-Candi yang ada di wilayah Kabupaten Sleman. Meski tidak seluruhnya, namun sudah bisa di gambarkan  hampir disetiap sudut Kabupaten Sleman, terdapat Candi.

Bahkan bila diperhatikan seperti halnya Candi Sambisari, merupakan Candi yang paling unik sebab letaknya berada di bawah permukaan tanah.

Jadi, untuk menuju ke lokasi Candi Sambisari ini harus menuruni beberapa anak tangga. Berbeda dengan Candi Prambanan yang merupakan Candi tertinggi dan juga Candi tercantik di dunia.

Candi prambanan yang dibangun pada abad ke 9 masehi ini, Candi tersebut didirikan oleh Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya. Pembangunan Candi ini dipersembahkan untuk tiga dewa utama agama Hindu, yaitu Brahma (dewa pencipta), Wishnu (Dewa pemelihara), dan Dewa Siwa (Dewa pemusnah).

Luas Candi prambanan kurang lebih 80 hektar. Candi prambanan terbagi menjadi dua halaman, halaman pertama ini terdiri dari 224 Candi perwara yaitu Candi pengawal saat ini hanya tinggal dua saja yang bangunannya masih kokoh dan utuh.

Ketiga Candi besar tersebut yaitu Candi Siwa yang tinggi 47 meter, Candi Wisnu di sebelah utara dan Brahma di sebelah Selatan yang setiap Candi tingginya 33 meter.

Berbeda dengan Candi Ijo, yang merupakan Candi Hindu yang letaknya di dataran paling tinggi di kota Jogja dan menjadi tempat favorit bagi para wisatawan. Candi Ijo memang menjadi salah satu spot terbaik untuk menikmati Sunset (matahari terbenam). Sebab dari Candi Ijo ini, selain bisa menikmati matahari terbenam, pengunjung juga bisa melihat Candi Prambanan dan Bandara sehingga banyak pesawat yang landing dan take off menambah suasana sore di Candi Ijo sangat indah. (ivan)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar