Menarik, 31 Desa Wisata Kab Sleman
Sleman, mimbar.co.id
Desa Wisata merupakan kawasan pedesaan yang memiliki beberapa karakteristik tertentu. Tentunya Desa Wisata ini bila dikelola dengan baik, pastinya berpotensi dapat dikembangkan sehingga menarik bagi para pengunjung, seperti halnya Desa Wisata yang ada di Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Jogjakarta.
Bila Desa Wisata tersebut dikemas lebih menarik, tujuannya tak lain untuk dapat dijadikan kawasan wisata.
Kepala Bagian Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Eka Priastana Putra, SE, M.Si mengungkapkan, Desa Wisata yang ada di Kabupaten Sleman ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Pasalnya Desa Wisata tersebut, dibuat dengan konsep yang mengakat potensi lokal masyarakat.
“Desa Wisata ini, bukan mengada-ada dalam arti atraksi wisata yang disajikan di Desa Wisata tersebut menerapkan atraksi lokal, namun upaya yang benar-benar dibuat lebih baik seperti adanya Home Stay. Standar yang diangkat adalah potensi lokal, kalau itu di daerah perkebunan Salak, maka aktivitas bertani Salak yang dilakukan oleh pengunjung. Bila aktivitasnya persawahan, tentunya wisatawan dapat belajar membajak sawah. Mungkin juga menumbuk padi, dan dari padi itu juga bisa belajar untuk membuat kerajinan tangan berupa wayang,” kata Eka, saat ditemui di Joglo Plawang, Sleman, Minggu (28/10/2018) lalu.
Lebih jauh Kabag Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman menjelaskan, Desa Wisata di Sleman ini berbasis kerajinan, ada juga Desa Wisata yang berbasis budaya. Maka dari 31 Desa Wisata tersebut kalau kita explorasi, pastinya akan ditemukan hal yang berbeda, ujarnya.
“Kita dari Dinas Pariwisata mendorong bahwa setiap Desa Wisata itu memiliki keunikan, itulah yang akan menguatkan sistem tourism Development, dimana keunikan tersebut tidak ditemukan ditempat lainnya,” ujarnya.
Eka juga menyebutkan, Desa Wisata ini di kelola secara profesional untuk memperdayakan masyarakat, dan meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. Hal tersebutlah yang kita dikedepankan, ungkapnya.
Sementara itu Desa Wisata yang ada, setiap tahunnya dilakukan evaluasi, dari hasil evaluasi ini, tak lain untuk meningkatkan status Desa Wisata yang ada.
Ia mengakui bahwa Desa Wisata tersebut ada yang meningkat pesat dan ada pula sebagian yang tetap bertahan.
Untuk pengelolaan Desa Wisata ini, Dinas Pariwisata sendiri melakukan pendampingan secara periodik, seperti halnya memberikan pendapingan bagaimana cara memberikan pelayanan kepada para tamu yang datang, jelasnya.
“Dalam pendampingan ini, kita melibatkan unsur-unsur yang berkaitan dengan pelaku usaha, tentunya bagaimana standar Home Stay yang baik, baik itu dari mulai standar makanan yang disajikan, maupun toilet yang ada, juga diberikan pendapingan terkait dengan prilaku kepada pengunjung,” papar Eka.
Di Kabupaten Sleman ini, terdapat 31 Desa Wisata dengan 400 Home Stay, kemudian di setiap Desa Wisata tersebut daya tampung pengunjung kurang lebih bisa mencapai 200 orang. Dalam satu rumah itu ada dua sampai tiga kamar yang disewakan, dimana masing-masing kamar dapat dihuni sebanyak dua orang pengunjung, ujarnya.
Untuk itu Eka berharap kedepannya, kunjungan wisatawan ke Desa Wisata ini semakin meningkat, begitu juga dengan perputaran uang di Desa Wisata, akan meningkatan ekonomi masyarakat setempat, tambahnya. (ivan)