Staf Khusus Menkumham Bidang Media dan Komunikasi : Tiga Kunci Membangun Zona Integritas, Komitmen, Strategi dan Konsistensi

 Staf Khusus Menkumham Bidang Media dan Komunikasi : Tiga Kunci Membangun Zona Integritas, Komitmen, Strategi dan Konsistensi

BANJARMASIN – Kedatangan dua Staf Khusus Menteri dan satu Staf Ahli ini bertujuan untuk memberikan penguatan kepada seluruh jajaran Satuan Kerja yang ada di Kalimantan Selatan.

Dua Staf Khusus Menteri dan satu Staf Ahli ini di terima di Aula Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Selatan, Rabu (15/09/2021).

Sementara itu jajaran Kanwil Kalsel menerima penguatan dari jajaran Staf Ahli dan Staf Khusus Menkumham, guna pembahasan Reforamasi Birokrasi dan Pembangunan Zona Integritas menuju WBK.

Kanwil Kemenkumham Kalsel menampilkan simulasi desk evaluasi dalam rangka persiapan untuk menghadapi Tim Penilai Nasional kepada para Staf Khusus dan Staf Ahli Menteri, beberapa hal yang ditampilkan pada kegiatan simulasi ini antara lain jingle, yel-yel dan pemaparan pembangunan Zona Integritas oleh Kepala Kantor Wilayah.

Berkenaan dengan Dapur Higienis, Staf Ahli dan Staf Khusus mengapresiasi atas inovasi Dapur Higienis yang digagas.

Dua Staf Khusus Menteri dan satu Staf Ahli memberikan penguatan kepada seluruh jajaran Satuan Kerja Kumham Kalimantan Selatan.

Kaknwil Kemenkumham Kalsel Tejo Harwanto menyebutkan adanya Dapur Higienis ini bermula dari permasalahan kerusuhan di Lapas Rutan yang memiliki sumber utama dari masalah perut, hal ini telah dilakukan penelitian sebelumnya oleh karena itu Kanwil Kalsel menggagas agar seluruh UPT Pemasyarakatan menerapkan dapur higienis bersertifikat dan hal ini sudah didukung oleh Ditjenpas untuk ke depannya akan menerapkan kebijakan baru terkait dapur higienis di seluruh UPT Pemasyarakatan di Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM Bidang Media dan Komunikasi, Milton Hasibuan membahas terkait Reformasi Birokrasi dan penekanan kembali terkait esensi tata nilai PASTI (Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif).

Menurutnya, Kemenkumham memerlukan tata nilai ini karena disebabkan oleh masih adanya praktik-praktik penyelenggaraan pemerintahan masih belum baik, bersih, dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Staf Ahli Menteri Hukum dan HAM Bidang Sosial, Min Usihen memaparkan terkait faktor-faktor penunjang dan kiat dalam menghadapi TPN.

Bagaimana menghadapi mystery shopping, penguatan terkait pemantauan survei aplikasi 3AS Balitbang Kumham, dan hal- hal yang menyangkut Zona Integritas.

Min Usihen menjelaskan bahwa ada tiga  kunci dalam membangun Zona Integritas, yaitu Komitmen, Strategi, dan Konsistensi.

Seluruh jajaran harus memiliki komitmen nyata yang ditunjukkan dengan ditetapkannya road map RB yang diimplementasikan secara konsisten dan berkelanjutan.

Kemudian buat strategi untuk akselerasi pembangunan ZI di satker. Serta konsisten melaksanakan program Pembangunan ZI, memiliki konsistensi antara LKE, paparan pada saat Desk Evaluation dengan kondisi nyata di lapangan, dan kontinuitas kematangan perubahan semakin nyata.

Selain itu untuk melakukan strategi dalam membangun ZI, satuan kerja juga diharapkan dapat membuat program tepat, simplifikasi pelayanan, monev berkala, manajemen media, dan knowing your resource, yakni sebagai unit kerja mampu mengukur kekuatan dan mengambil langkah-langkah terukur dan realistis dalam membangun integritas pegawai dan perbaikan kinerja.

Sesi terakhir, Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM Bidang Transformasi Digital, Fajar B. Lase memberikan pengayaan melalui tampilan penayangan video terkait animasi organisasi. Serta memberikan penguatan pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM. (Eka)

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar