Sensasi Menginap di Desa Wisata Rumah Domes

Sleman, mimbar.co.id

Perkampungan rumah penduduk yang mirip rumah teletubies tampak unik, apalagi rumah tersebut di warnai dengan cat warna-warni. Begitulah perkampungan yang dikenal dengan Desa Wisata Rumah Domes ini, berada di Dusun Baru Nglepen Sleman, Yogyakarta.

Rumah dengan bangunan yang berbentuk seperti ini, sudah ada sejak 2008, yang berdiri sebanyak 80 unit, dan dihuni sebanyak 72 Kepala Keluarga, dan 10 unit untuk di sewakan sampai para pengunjung.

“Keberadaan Rumah Domes ini awalnya dibangun sebagai tempat tinggal warga pasca gempa besar yang melanda Yogyakarta pada tahun 2006. Arsitektur rumah ini dirancang tahan gempa dan tahan api. Sejak saat itu, warga mulai tinggal di Rumah Domes ini,” kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Domes/Teletubbies Sulasmono, di dusun Nglepen, Desa Sumberharjo Prambanan, Sleman Yogyakarta, Minggu (28/10/2018) lalu.

Lebih jauh Ketua Pokdarwis ini menjelaskan, awalnya, rumah tersebut adalah bantuan dari Domes For The World, lembaga nirlaba dari Amerika Serikat, dan donatur perorangan dari Arab Saudi.

“Bentuk rumah yang unik membuat kampung teletubbies ini ramai dikunjungi wisatawan. Meski bentuknya kecil, ternyata Rumah Domes ini memiliki beberapa ruang, dan berdiri dua lantai. Saat panas terik udara di Rumah Domes terasa dingin, dan saat hujan lebat penghuninya akan merasa hangat, ungkap Sulasmono.

Selain rumah penduduk, sarana umum lainnya yang ada di seperti mushola, poliklinik, dan aula pertemuan warga, bentuknya juga kubah dengan ukuran yang lebih besar.

Sebagai Desa Wisata, jumlah pengunjung Rumah Domes ini terus bertambah setiap tahunnya, dimana luas perkampungan Rumah Domes ini seluas dua hektar.

Begitu pula Desa Wisata Rumah Domes ini, selain menyajikan pemandangan desa yang luar biasa, juga menawarkan beberapa tempat spot foto yang menarik.

Rumah Wisata Rumah Rumah di Dusun Baru Nglepen Sleman, Yogyakarta ini, tidak mungkin jauh dari Istana Ratu Boko. Untuk menuju ke Rumah Domes ini, cukup dengan menyusuri jalan raya Prambanan-Piyungan, setelah melalui Istana Ratu Boko pemeganglah petunjuk arah yang ada. (ivan)