
Komitmen Kemendukbangga/BKKBN Ciptakan Generasi Berkualitas
KEDIRI, mimbar.co.id – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN terus berkomitmen untuk menciptakan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkualitas melalui Sosialisasi Program Bangga Kencana.
Kegiatan yang bermitra kerja dengan Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Heru Tjahjono ini berlangsung di Pare’s Resto, Kabupaten Kediri, Jawa Timur pada Selasa, 5 Agustus 2025.
Turut hadir dalam acara tersebut Sekretaris DP3AP2KB Kabupaten Kediri, Nono Soekardi dan Penata Kependudukan dan KB Ahli Muda Perwakilan BKKBN Provins Jawa Timur, Taufik Daryanto.
Pada kesempatan sosialisasi kali ini, Heru menggunakan cara yang menyentuh hati seperti memberikan hadiah kepada peserta yang mampu menjawab pertanyaan dan bisa menyanyikan lagu/mars Keluarga Berencana.
Sembari menyapa warga langsung, ia juga menyampaikan program-program dari Kemendukbangga/BKKBN termasuk lima program quick win yakni Genting, Tamasya, Gati, Sidaya, dan Super Apps.
“Saya berpesan kepada panjenengan semua, untuk lebih memperhatikan apa saja program-program dari Kemendukbangga/BKBBN yang disampaikan dalam sosialisasi nanti agar bisa menjadi bekal panjenengan semua dan memberikan pengetahuan ini kepada orang lain,” ungkap Heru.
Penata Kependudukan dan KB Ahli Muda Perwakilan BKKBN Provins Jawa Timur, Taufik Daryanto menambahkan, quick win merupakan program baru dari Kemendukbangga/BKKBN.
“Ada program Gati (Gerakan Ayah Teladan Indonesia), fungsinya meningkatkan peran ayah. Ayah ikut mendidik dan mengasuh anak, anak dekat dengan ayah karakter kuat dan jiwa kepemimpinan bagus,” ujar Taufik.
Sementara itu, Sekretaris DP3AP2KB Kabupaten Kediri, Nono Soekardi menjelaskan bahwa berdasarkan UU Nomor 15 Tahu 2019 tentang Perkawinan, maka pemerintah telah memperketat prosedur pemberian dispensasi batas usia minimal perkawinan.
“Rekomendasi DP3AP2KB untuk memberi dispensasi, jumlah 2025 mengalami penurunan dibanding 2023 bisa jadi dikarenakan faktor ekonomi. Data melihatkan perempuan yang menikah karena hamil mendekati 50%, mengajukan 312 orang tapi yang hamil dulu 114 orang,” pungkasnya.
Ilham