Investasi Strategis Masa Depan Bangsa Indonesia Melalui KLGV
JAKARTA – Sebuah pekerjaan rumah besar tengah dihadapi pemerintah Indonesia saat ini. Negara ini tengah menghadapi sebuah masa transisi menuju negara maju. Namun jika tidak berhati-hati, maka bisa mengalami middle income trap, dimana daya saing Indonesia sebagai negara dengan buruh murah kalah bersaing dengan negara berkembang lainnya di dunia.
Untuk itu pemerintah secara radikal membuat berbagai perubahan yang memudahkan investasi di dalam negeri. Salah satunya lewat UU Cipta Kerja. Bahkan pemerintah juga menggantungkan pada sektor pariwisata yang harus digenjot untuk menjadi penarik devisa sekaligus membuka lapangan kerja bagi masyarakat dengan skill yang mumpuni.
Salah satu daerah wisata kini tengah dibangun oleh sejumlah investor di kawasan Kepulauan Riau. Misalnya pembangunan tempat wisata Pulau Katang Lingga. Area wisata yang dikembangkan oleh PT Angkasa Wijaya Group (AWG) ini sangat strategis karena berada di dekat Pulau Batam. Bahkan bisa ditempuh beberapa jam saja dengan perjalanan via kapal laut dari Singapura.
Nilai investasi yang akan digelontorkan PT AWG untuk membangun infrastruktur pariwisata di atas pulau seluas 78,58 hektar itu, mencapai Rp 600 miliar. Namun mereka juga memberikan kesempatan kepada masyarakat baik dalam dan luar negeri, untuk berpartisipasi dalam investasi pembangunan kawasan wisata ini.
Salah satu caranya dengan menerbitkan Token KLGV yang memiliki underlying yakni aset riil dan bisnis riil di Pulau Katang Lingga. Bisnis digital berbasis aplikasi blockchain yang mereka kembangkan berbeda dengan Bitcoin atau crypto asset lainnya, karena KLGV mengakuisisi atau mewakili aset yang jelas dan diyakini harganya tidak akan turun, bahkan terus naik.
Pemilik KLGV akan mendapat Share Profit dari bisnis pariwisata di Pulau Katang Lingga. Token KLGV mempunyai harga dasar yang selalu naik, karena sama dengan aset riil.
Ketika Pulau Katang Lingga menjadi kawasan tujuan wisata dunia maka harganya akan sangat mahal. KLGV pun demikian, sehingga tergantung dari pemilik Token KLGV akan melepas atau tidak dari penawaran yang masuk.
“Ketika Token KLGV dilepas otomatis melepas kepemilikan dan tidak mendapatkan sharing profit lagi atas bisnis wisata di Pulau Katang Lingga,” ucap Atoek Koesmoeryantati, salah satu pegiat bisnis blockchain yang mengakrabi KLGV.
Lewat dukungan program wisata yang tengah digadang-gadang pemerintah, maka ke depan Token KLGV berpotensi besar akan menjadi bernilai tinggi. “Bisa sama dengan harga Bitcoin yang pada awal tahun 2010 harganya masih murah namun sekarang sudah melambung 67 ribu kali lipat,” ungkap Atoek.
Saat ini harga Token KLGV masih murah dan bisa dijangkau semua lapisan Masyarakat. “Sekarang untuk memiliki Token KLGV bisa dibeli mulai dari harga Rp 150.000 atau yang punya asset Tron bisa ditukar KLGB mulai dari 200 trx,” tambah Atoek.
Investasi ini bahkan bisa dijangkau oleh pebisnis mikro atau UMKM. Uang Rp150.000 sangat terjangkau masyarakat Indonesia dan 200 Tron sangat terjangkau masyarakat dunia. Ketika seseorang memiliki 150.000 di dompetnya bisa saja segera habis untuk makan atau berbelanja. Uang Rp150.000 disimpan di bank juga akan berkurang karena dipotong biaya admin setiap bulan. Sementara jika dibelikan aset tanah juga kurang.
“Sekarang masyarakat bisa menyisihkan Rp150.000 untuk membeli aset KLGV yang jelas suatu saat akan berkembang dan menjadi aset masa depan,” ucap pungkas Atoek Koesmoeryantati. Bahkan masyarakat umum pun bisa ambil bagian dan memiliki kemerdekaan aset atas kepemilikan KLGV.
Untuk membangun Katang Lingga tahap pertama, sudah dialokasikan 404.600 KLGV dari Total supply 999.999 KLGV. “Jadi sangat terbatas dibanding bitcoin yang total Supply sudah mencapai 21.000.000.
Diyakini untuk setiap 200 Token KLGV yang terjual maka harga akan naik sebesar Rp 2.000. Kalau seorang investor membeli sekarang dengan harga 1 KLGV masih Rp 1.202.000 maka ketika sudah tercapai 404.600 KLGV maka harga sudah menjadi Rp 5.246.000.
Kenaikan lebih dari 450 % bisa tercapai kurang lebih 1 tahun. Harga dasar akan selalu meningkat menyesuaikan pembangunan dan pariwisata di Pulau Katang Lingga.
Jika seorang investor berinvestasi di Token KLGV walau dari nilai yang terkecil, untuk aset masa depan kita, maka akan bisa berkembang. “Jadilah investor yang menginvestasikan sebagian dana kita walau sedikit untuk investasi jangka panjang agar bisa kita nikmati di masa depan,” pungkas Atoek Koesmoeryantati. (rls/vn)