Catatan Press Tour di Kab Sleman (Kedua) Menikmati Perjalanan Wisata Dengan Motor Antik
Pada hari kedua, Minggu (28/10) kegiatan Press Tour berlanjut dengan mengikuti touring komunitas pengemar motor antik Sleman.
Dalam kegiatan touring yang bekerjasama dengan Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS) Kabupaten Sleman, yang diikuti sebanyak 250 motor antik, khusus untuk komunitas motor antik Sleman.
Mereka melakukan perjalanan wisata atau dapat dikatakan sport tourism, dimana di setiap Destinasi Wisata yang sudah ditentukan seperti di Monumen Plataran, kemudian berlanjut ke Candi Kedulan, Lava Bantal di Berbah, perkampungan rumah Dome Teletubies, serta berakhir di Bukit Teletubies.
Kepala Dinas Pariwisata Sleman Sudarningsih mengungkapkan, sport tourism yang diselenggarakan selama ini, memang terbukti efektif dalam mempromosikan serta menggaet wisatawan.
“Kegiatan sport tourism ini, selalu kita kombinasikan dengan kegiatan wisata. Tentunya kita memanfaatkan destinasi wisata yang kita miliki. Baik destinasi yang sudah sudah dikenal maupun destinasi yang baru dibuka,”kata Sudarningsih, saat melepas touring komunitas pengemar motor antik, Minggu (28/10) lalu.
Ia mengaku Pemkab Sleman mendukung kegiatan seperti yang dilaksanakan komunitas motor antik ini. “Kolaborasi antara Pemkab, dengan berbagai komunitas dalam kegiaan sport tourism merupakan kegiatan yang sangat positif,” ungkap Sudarningsih.
Kadispar Sleman juga menyebutkan, banyak destinasi baru di Sleman ini, tentunya membutuhkan promosi agar di kenal oleh khalayak luas, jelasnya.
Perjalanan Wisata
Monumen Plataran, yang terletak di dusun Plataran, Desa Selomartani, Kalasan, Sleman, merupakan saksi bisu tewasnya sejumlah pejuang kemerdekaan, pada masa Agresi Militer Belanda ke II tahun 1949.
Terdapat patung pejuang setinggi lebih dari lima meter, dengan palaian khas pejuang yang tengah membawa senapan nampak gagah berdiri. Sementara puluhan nama-nama pejuang yang gugur saat pertempuran, baik itu angota TNI maupun siswa taruna Militer Akademi (MA) terukir pada batu marmer putih Monumen tersebut.
Kemudian berlanjut ke Candi Kedulan yang terletak di Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan. Candi Kedulan ditemukan pada tanggal 24 November 1993 secara tidak sengaja oleh penambang pasir yang sedang menambang pasir di lahan gersang yang merupakan “tanah bengkok.
Saat penggalian lanjutan, kondisi candi sudah roboh, bahkan batu-batunya terserak karena diterjang lahar Merapi dan terkubur sedalam enam meter di bawah permukaan tanah. Candi berdenah bujur sangkar ini memiliki panjang 13.7 meter dan tinggi 8.009 meter.
Kemudian berkunjung ke Lava Bantal di Berbah, yang merupakan salah satu kawasan geoheritage yang ada di Yogyakarta. Pemilihan nama Lava Bantal karena bentuk batu tersebut mirip bantal yang terjadi akibat lelehan lava erupsi gunung berapi.
Di Lava Bantal ini, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan sungai dengan bebatuan besar di kedua sisinya. Air yang jernih mengalir diantara berbatuan.
Selanjutnya menuju perkampungan rumah Dome Teletubies. Sementara itu untuk Bukit Teletubbies ini, wisatawan bisa melihat pemandangan desa wisata rumah dome Teletubbies dari atas bukit.
Selain menikmati keindahan alam pedesaan dan uniknya rumah dome dari atas gardu pandang yang ada, tempat ini juga menjadi tempat yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu menjelang malam hari, serta menikmati panorama matahari tenggelam.
Bukit Teletubbies juga bisa menjadi tempat bermain anak-anak dengan taman yang cukup luas. Bahkan disediakan pula tempat santai di gazebo. Lokasi Bukit Teletubies ini berada di Dusun Nglepen, Desa Sumberharjo. (ivan)