‘Bursa Sajadah’ Milik Heera Syahir Karim Vasandani Menjanjikan

 ‘Bursa Sajadah’ Milik Heera Syahir Karim Vasandani Menjanjikan

JAKARTA – Owner Bursa Sajadah sekaligus CEO PT Aarti Jaya, Heera Syahir Karim Vasandani, mengaku bisnis yang digelutinya saat ini sangat menjanjikan.

Bahkan dengan tangan dinginnya, hingga saat ini Heera pun sudah memiliki sebanyak 10 toko perlengkapan dan oleh-oleh haji, dengan nama ‘Bursa Sajadah’, yang berada di Bandung, Jakarta, Bogor, Cibubur, Bekasi, Tangerang, Solo, Malang dan Surabaya.

“Bursa Sejadah ini, pertama kali didirikan tahun 2000 di Bandung. Awalnya hanya menjual sajadah saja. Namun seiring berjalannya waktu, maka toko ini terus berkembang dengan menjual barang-barang lainnya seperti pakaian, makanan, dan souvenir,” kata Heera saat ditemui di Toko Bursa Sajadah, Jln Dr Sahardjo, Jakarta Selatan, Selasa (27/11/2018).

Lebih jauh wanita lulusan Keuangan dan Akuntansi dari Curtin University of Technology Australia itu mengungkapkan, bisnis di kembangkan ini, meneruskan bisnis keluarga, semula hanya menyediakan kebutuhan perlengkapan ibadah Haji saja, akan tetapi saat ini berbagai produk lainnya pun ada di toko tersebut.

“Membangun bisnis ini, tidak semudah seperti membalikan telapak tangan,” ungkapnya.

Heera pun bercerita, mengenai bisnis sajadah ini, yang awalnya dirintis oleh sang ayah, Syahrir Karim Vasandani. Untuk itu sang ayah pun diminta meneruskan bisnis tersebut, mengingat perlunya inovasi baru dalam bidang pemasaran dan pengembangannya, agar tidak tertinggal dengan perkembangan zaman, ungkapnya.

Bagi Heera, peluang bisnis sajadah di Indonesia cukup menjanjikan, dimana 90 persen dari total penduduk Indonesia Muslim. “Orang banyak bertanya, jualan sajadah seberapa banyak orang ganti sejadah setiap harinya atau setiap bulannya. Sebetulnya kan orang tidak ganti sajadah secepat itu. Tapi sajadah itu menjadi prodak yang banyak di cari orang, karena sajadah itu sebagai salah satu oleh-oleh pulang haji atau umroh yang digemarin penduduk kita di Indonesia. Jadi meraka banyak membeli sajadah dalam jumlah besar untuk di bagi-bagi kan,” jelas Heera.

Sehingga menurutnya, bisnis sajadah ini memiliki prospek yang cukup baik di Indonesia. Bahkan untuk pasar lokal kebutuhan sajadah itu cukup besar. Namun baginya untuk mengembangkan toko sampai keluar negeri, saat ini masih belum melihat kearah sana, sebab di dalam negeri saja masih banyak yang bisa digarap, papar Heera.

Ia juga mengatakan bahwa dalam menjalankan bisnis itu, memang sesuatu banget. Awalnya sangat berat sekali, tidak semudah apa yang dipikirkan, begitu pula dengan tantangannya yang cukup besar, baik itu dari sisi operation, marketing, maupun produk.

“Itu semua harus kita pikirkan, hal ini jauh berbeda saat dulu saya masih bekerja sebagai akuntan pajak di Australia, yang hanya bergelut dengan angka, data maupun laporan keuangan dan neraca,” tuturnya.

Heera menambahkan, bahwa suka dan duka dalam bisnis tersebut cukup banyak dialaminya.(van)

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar