DAERAH

Keseruan Warga Menyambut Helibox, Bantuan Udara Hadirkan Suka Cita di Simpang Jernih

Simpang Jernih, mimbar.co.id — Sorak sorai membahana di sebuah lapangan di Simpang Jernih, salah satu kecamatan terdampak bencana di Kabupaten Aceh Timur. Dari kejauhan, pesawat bantuan tampak melintas rendah. Begitu kotak-kotak helibox berwarna merah dan putih mulai diterjunkan, suasana berubah menjadi lautan kegembiraan.

Masyarakat dari berbagai usia, mulai dari anak-anak, orang tua, hingga lansia, berteriak bahagia menyambut bantuan yang jatuh perlahan dari udara. Anak-anak berlarian dengan tawa lepas, mengikuti arah helibox yang mendarat satu per satu di lapangan. Begitu menyentuh tanah, warga segera mengerubungi kotak-kotak tersebut, merayakan kedatangan bantuan.

Setelahnya, warga kemudian bersama-sama membuka helibox tersebut. Ekspresi lega dan gembira tergambar jelas saat bantuan logistik di dalamnya terlihat. Di tengah keterbatasan akses darat akibat bencana, airdrop helibox menjadi simbol kehadiran negara yang menjangkau hingga wilayah terisolasi.

Komandan Batalyon Perbekalan Angkutan (Perbekang) 5 ARY, Letkol CBA Supriyanto, menjelaskan bahwa setiap helibox yang diterjunkan telah melalui prosedur ketat untuk memastikan keamanan dan kelayakan bantuan.

“Setiap helibox yang diterjunkan telah melalui inspeksi setelah diisi, diperiksa oleh anggota, dan disaksikan perwira. Baik sebelum dinaikkan ke truk maupun sebelum dimuat ke pesawat. Isinya dicek, tali dan lakbannya dipastikan kuat,” ujar Supriyanto yang bertugas sebagai Komandan Tim Rigger Airdrop pada Satgas Udara, Senin (22/12).

Ia menerangkan bahwa secara fisik helibox memiliki tinggi sekitar 73 sentimeter. Sementara muatan logistik di dalamnya berada di kisaran 30 sentimeter, menyisakan rongga di bagian atas sekitar 35 hingga 37 sentimeter.

“Batas maksimal berat helibox adalah 5 kilogram. Jika diisi penuh, beratnya bisa mencapai 9 kligram dan berisiko rusak saat airdrop. Maka isinya tidak dipenuhi sampai atas. Inilah yang kerap menimbulkan salah sangka,” tambahnya.

Muatan logistik yang dikemas berupa kebutuhan pokok, seperti mi instan, disusun dengan perhitungan teknis agar tidak kuncup ke bawah atau remuk saat dilepas dari pesawat. Tali-tali pengikatnya disusun membentuk kipas, sesuai pakem penerjunan udara, untuk menjaga keseimbangan helibox selama melayang menuju permukaan tanah.

Related Articles

Back to top button