Resmi Dibangun, Singapore Intercultural School di Asya Ditargetkan Beroperasi 2025
JAKARTA – Dua pengembang besar Astra Property dan Hongkong Land melakukan groundbreaking tanda dimulainya pembangunan Singapore Intercultural School (SIS) di kawasan pusat bisnis baru di Jakarta Timur tepatnya di area Jakarta Garden City, Asya, Selasa (26/9/2023).
Kehadiran sekolah internasional yang menerapkan kurikulum Singapura, Cambridge, dan International Baccalaureate (Ib) ini melengkapi fasilitas pendidikan premium yang disediakan oleh Asya. Sebelumnya, Global Mandiri International School telah lebih dulu berdiri di Asya.
“Kami melihat SIS sebagai salah satu sekolah internasional di Indonesia dan di beberapa negara Asia yang sangat representatif dan sesuai dengan profil penghuni di Asya. Kami berharap, kerja sama ini akan memberikan dampak positif bagi para penghuni,” ungkap Presiden Direktur Astra Land Indonesia, Wibowo Muljono dalam konferensi persnya, Selasa (26/9/2023).
Lebih lanjut Wibowo menjelaskan, dengan luas lahan mencapai 67 hektar, pengembangan di Asya tentunya akan terus berlanjut. Di antaranya dengan menghadirkan fasilitas-fasilitas pendukung terbaik.
Pihak SIS pun menyambut positif kerja sama ini dan diharapkan kehadiran SIS dapat menjadi solusi bagi para orang tua dalam memberikan pendidikan terbaik bagi anaknya.
“Saat ini kebutuhan masyarakat, khususnya para orang tua, akan pendidikan untuk anak dengan kualitas terbaik semakin tinggi. Untuk itu kami berharap, SIS dapat menjadi solusi bagi penghuni di Asya dalam memberikan pendidikan terbaik untuk anak mereka,” ujar Founder & Chairman SIS Group of Schools, Jaspal Sidhu.
Lebih lanjut Jaspal memaparkan, faktor lokasi yang strategis seperti kedekatan sekolah dengan perumahan yang di kelilingi kawasan komersial, adanya danau sebagai fasilitas publik, serta tersedianya berbagai kemudahan akses juga menjadi pertimbangan manajemen SIS untuk hadir di Asya.
Menurut Jaspal, hal ini sangat mendukung untuk berdirinya sebuah sekolah internasional. Tentunya faktor Astra Land Indonesia sebagai pengembang menjadi pertimbangan utama bagi SIS dalam keputusan menjalin kerja sama.
SIS di Asya akan hadir untuk tingkat pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Rencananya, sekolah yang berdiri di atas lahan 1,9 hektar ini akan mulai beroperasi pada Januari 2025 dan dapat mengakomodir hingga 1.700 siswa.
“Kami berharap SIS dapat menjadi sekolah unggulan yang menginspirasi, yang selalu memprioritaskan perkembangan siswa atau peserta didiknya,” pungkasnya.
Ilham