YOGYAKARTA – Plt Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Paristiyanti Nurwandani mengatakan sektor ekonomi kreatif berkontribusi besar terhadap devisa negara.
“Selain kepala sawit dan sektor pariwisata, ekonomi kreatif menjadi penyumbang devisa terbesar, yakni sekitar Rp 120 triliun” kata Paristiyanti di sela seminar Pengembangan Ekonomi Kreatif di Era 4.0 yang digelar STIE Widya Wiwaha Yogyakarta, Sabtu (18/1/2020).
Ditambahkannya ke depan ekonomi kreatif dapat menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Apalagi ekonomi yang dibangun melalui perguruan tinggi.
“Pelaku ekonomi kreatif yang lahir dari perguruan tinggi akan jauh memiliki nilai tambah. Karena mereka terlahir berdasar ilmu pengetahuan, penelitian dan inovasi” tandasnya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, imbuhnya, saat ini juga tengah fokus pada tiga item pengerak ekonomi. Yakni pariwisata dan perhotelan, ekonomi kreatif dan teknik mesin.
Sementara itu Ketua STIE Widya Wiwaha, Muhammad Subkhan mengatakan guna menwadahi start up milenial, Widya Wiwaha telah membuat lembaga yang bernama login-C.
“Kami berharap adanya spirit entrepeuner dari mahasiswa sejak dia masuk ke perguruaan tinggi. Sehingga mahasiswa baru Widya Wiwaha yang berjiwa entrepreneur terdongkrak” pungkasnya. (Njar/Van)
