BERITA UTAMA

Pemberlakuan Satu Jalur di Jalan Tol Hanya Sampai 2 Juni

JAKARTA – Operasi Ketupat Tahun 2019 yang diberlakukan selama 13 hari, pada 29 Mei-10 Juni 2019 mendatang, pihak Kepolisian Republik Indonesia memiliki target bagaimana tahun lalu sudah baik, namun tahun ini harus bisa lebih baik lagi dari tahun sebelumnya. Begitu pula dengan kecelakaan lalu lintas, harus bisa ditekan hingga 20 persen.

“Kekuatan personel pengamanan, Polri menerjunkan 93.589 personel dengan pembagian, dari Mabes Polri 2.590 personel dan Polda 90.999 personel. Sementara, tambahan dari instansi lain sebanyak 66.746 personel. Dengan uraian, 60 persen di Pulau Jawa dan 40 persen di luar Pulau Jawa,” kata Kepala Bagian Operasi (Kabagops) Korlantas Polri Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Benyamin, dalam acara Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (Dismed FMB’9) dengan tema “Mudik Aman dan Lancar” yang berlangsung di Aula Serba Guna Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, Senin (20/5/2019).

Lebih lanjut Kabagops Korlantas Polri menjelaskan, prediksi kendaraan dalam Ops Ketupat 2019 ini, untuk mobil pribadi kendaraan Roda 4 (R4) naik menjadi 28,9 persen sebesar 1.075.086, Bus Ekonomi Naik 16,1 persen sebesar 79.735 Bus, Bus Eksekutif Naik 13,9  persen sebesar 68.920 Bus, dan Sepeda Motor Roda 2 (R2)Naik 6,3 persen sebesar 493.388 R2.

“Sementara, pembatasan mobil barang seperti truk, saat arus mudik lebaran pada tanggal 31 Mei, 1 dan 2 Juni 2019 tidak diperbolehkan melintas jakur tol. Begitupun pada tanggal 8, 9 dan 10 Juni saat arus balik, juga dilarang,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan, pemberlakuan satu jalur di jalan tol hanya sampai tanggal 2 Juni, kalau kita melihat dari pengalaman tahun lalu, memanjakan pemudik, sampainya pulang tepat waktu.

“Bahkan, ada yang bilang tidak terasa acara mudiknya karena tidak ada macet-macetnya. Kita pwertimbangkan, puncaknya kapan dan sebagaianya. Tapi kalau memang dibutuhkan, akan kita belakukan,” ungkap Benyamin.

Kabagops Kaorlantas Polri Mabes Pol Benyamin, pihaknya menyampaikan agar masyarakat siap keberangkatannya. Salah satunya berangkat di malam hari. Namun keberangkatan pemudik tinggi biasanya setelah sahur atau habis buka puasa. Kalau setelah buka puasa, kecil, dibandingkan setelah sahur, jelasnya.

“Terkait kecelakaan lalu lintas, kita melakukan evaluasi dengan target turun 20 persen, kita bisa melakukan itu. Kita melihat dari tahun lalu. Kita juga tidak mau yang muluk-muluk, kami berupaya dengan target yang realistis, yakni di angka 20 persen. Sehingga masyarakat bisa mudik dengan aman dan nyaman,” tambah Benyamin. (jpp/van)

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button