Natal Bersama Kerukunan Keluarga Kawanua
JAKARTA – Peranyaan Natal Bersama yang dilakukan Kerukunan Keluarga Kawanua (K3) Tahun 2018 dan Kunci Taong Tahun 2019 ini, dalam rangka memperingati kelahiran Yesus Kristus dan menyambut Tahun Baru.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat kerukunan antara masyarakat “Kawanua” yang ada diseluruh Indonesia.
Ketua Umum Kerukunan Keluarga Kawanua, Dr Ronny F Sompie mengungkapkan, kegiatan Kebaktian dan Perayaan Natal ini, dihadiri sebanyak 3000 undangan, bukan hanya dari Jakarta melainkan dari berbagai daerah di Indonesia.
“Kegiatan K3 ini diupayakan, dilaksanakan dengan mengundang warga Kawanua se-Jakarta, bahkan Sejabotabek, ada juga Kawanua yang datang dari Jatim, Jateng, Papua, Lampung, dan daerah lainnya, dimana mereka ingin bersilatuhrahmi satu sama lainnya. Sebab temu kagen seperti ini menjadi kerinduan bersama,” kata Ronny, saat conferensi pers yang berlangsung di Integrity Convention Centre (ICC), Jakarta Pusat, Sabtu (26/1/2019).
Ketua Umum K3 menyebutkan, tema perayaan Natal kali ini adalah Wisdom, dimana tema tersebut dipilih sesuai dengan filosofi orang Kawanua, yang pertama kali disampaikan oleh Dr Sam Ratulangi, “manusia hidup untuk menghidupkan manusia lainnya, atau manusia hidup untuk menolong sesamanya. Maka perlu Wisdom bagi orang Kawanua, untuk bisa menolong sesamanya,” ujar Ronny.
Lebih lanjut Ia menyebutkan, K3 ini bukanlah lembaga sosial yang mengacu atau berafiliasi dengan partai politik, sehingga kita secara mapalus, secara gotong royong, Disini tidak ada kaitannya dengan politik, walaupun tahun ini merupakan tahun politik, jelasnya.
Namun demikian Ronny menyebutkan, K3 ini mendukung adanya warga Kawanua yang ikut di dalam pesta politik tahun ini. “Kami persilahkan, kami dukung, namun tidak ada untuk k3 ini ikut dalam partai politik,” ujarnya.
Selaku Ketua Umum K3, “saya ingin menyampaikan penghargaan dan apresiasi atas perhatian dan antusiasme dari seluruh warga Kawanusia se-Indonesia yang berkenan hadir. Bahkan selain dari Indonesia ada juga utusan dari austaralia,” ungkap Ronny.
Sementara itu ditempat yang sama, dalam sambutannya Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey., SE, mengatakan, kemajuan yang ada Sulut ini, seperti tingkat kemiskinan dari 8,9 persen turun menjadi 7,25 persen, tingkat inflasi Desember tahun lalu sampai enam persen, namun kemarin turun menjadi 0,8 persen, serta banyak hal tanda-tanda kemanjuan dari Sulut, ujarnya.
Lebih lanjut Gubernur Sulut menjelaskan, padahal sumber produksi utama di Sulut ini, dalam tiga tahun terakhir sangat berdampak negatif. Seperti halnya harga kopra, cengkeh maupun pala turun.
Tapi nikmat yang diberikan kepada masyarakat Sulut, hasil yang di dapatkan juga terlihat, seperti penghargaan yang diberikan pemerintah pusat, kepada pemerintah Provinsi Sulut.
Olly menyebutkan, di Sulut banyak hal baru yang bisa dilakukan, tentunya tidak terlepas dari warga Kawanua yang ada di Jakarta, yang memberikan dorongan dan semangat.
“Kalau hanya mengharapkan APBD Sulut, dimana tahun 2019 ini sebesar Rp 4,2 triliun, tapi bila dilihat total belanja, Sulut hampir Rp.40 triliun,” jelas Gubernur.
Hal ini dikeranakan banyaknya proyek-proyek nasional yang turun ke provinsi Sulut, tentunya proyek yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. “Inilah yang menunjang program pertumbuhan ekonomi, tingkat penganguran berkurang, dan tingkat kemiskinan otomatis turun, karena banyak program dari pemerintah pusat,” ungkapnya.
Apalagi dengan adanya proyek jalan tol, bendungan, KEK Pariwisata, jalan bandara di bangun. Sebab pembangunan tersebut menjadi program strategis nasional, termasuk Pelabuhan Bitung yang sedang diperbaiki.
Ditambahkannya, peningkatan pertumbuhan ekonomi Sulut, salah satunya yaitu dibukanya jalur penerbangan langsung dari Bandara Sam Ratulangi ke China. Hal ini juga memicu datangnya turis ke Sulut. (van)