PENDIDIKAN

UMBY dan UPSI Malaysia Berkolaborasi, Dampingi UMKM Batik Tingkatkan Pemasaran Digital

Yogyakarta, mimbar.co.id – Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) semakin memperkuat jejaring internasional melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Kegiatan ini dipimpin oleh Dr Audita Nuriasari S.E., M. selaku Ketua PkM dan Ttitik Desi Harsoyo S.E., M.Si selaku anggota PkM dari UMBY berkolaborasi dengan dua akademisi dari Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia, yakni Dr Norlaile binti Saleh Hudin dan Dr Nur Yuhainis Bt Ab Wahab

Humas UMBY dalam keterangan Pers tertulisnya, Kamis (10/9/2025) menjelaskan, melalui program Program bertajuk “Marketing Programs and Business Analysis to Improve the Business Performance of Batik SMEs in Yogyakarta and Malaysia” berfokus pada pemberdayaan UMKM batik melalui pelatihan manajemen bisnis, strategi pemasaran digital, serta pengembangan produk ramah lingkungan khususnya kerajinan batik pewarna alam dan eco-print.

Dr Audita Nuvriasi menjelaskan bahwa pelatihan ini menjadi penting karena masih banyak UMKM batik yang mengandalkan metode konvensional dalam aktivitas pemasarannya.

“Kami ingin para pengrajin mampu memanfaatkan platform digital untuk memperluas pasar sekaligus mengenalkan produk batik yang ramah lingkungan agar lebih kompetitif di tingkat global,” terangnya.

Kegiatan ini melibatkan UMKM mitra Batika Indonesia yakni dan Hijrah Creative (Yogyakarta), serta Noor Arfa Batik dan Galeri Batik Nabihah (Malaysia).

Selain pendampingan, tim juga memberikan praktek langsung mendesain konten digital, mengoptimalkan marketplace, hingga strategi pelayanan konsumen secara cepat. Mahasiswa dari UMBY dan UPSI turut ambil bagian sehingga program ini menjadi ruang belajar bersama yang berskala internasional.

Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan minat beli konsumen khsusunya melalui platform digital, penambahan variasi produk baru serta pemahaman baru tentang manajemen usaha bagi para pengrajin. Produk eco-print yang diperkenalkan berhasil menarik minat konsumen, sementara strategi pemasaran digital membantu memperluas jaringan hingga ke pasar ASEAN.

Menurut Nurlaile Binti Salleh Hudin, kolaborasi ini tidak hanya menambah keterampilan teknis, tetapi juga menumbuhkan kesadaran pelaku UMKM akan pentingnya strategi pemasaran modern. “Pendampingan ini memberi motivasi besar bagi pengrajin untuk lebih aktif menggunakan media sosial dan marketplace sebagai sarana penjualan,” ujarnya.

Dia menambahkan, program lintas negara ini juga berkontribusi pada diplomasi budaya. Batik Indonesia dan Malaysia diperkenalkan secara bersama, memperkuat citra sebagai produk kreatif yang bernilai tinggi di pasar global.

Dengan demikian, imbuhnya. pengabdian ini tidak hanya berdampak pada ekonomi lokal, tetapi juga mendukung diplomasi budaya dan reputasi akademik di kawasan ASEAN.

Kolaborasi UMBY–UPSI ini merupakan bagian dari strategi internasionalisasi UMBY menuju visi sebagai universitas unggul bidang sociopreneur berwawasan internasional pada 2029, dengan kerja sama akademik yang memberi dampak nyata bagi masyarakat.

Related Articles

Back to top button