Sensasi Rasa Dunia Duren 66, Sensasi di Hari Kemerdekaan
JAKARTA – Aldo Bamar, pesinetron dan pemain film ini punya cara unik untuk merayakan dan mensyukuri nikmat kemerdekaan ke 77 Republik Indonesia, yakni dengan melounching Cafe & Resto Dunia Durian 66 miliknya, pada Rabu, 17 Agustus 2022. Ayo kita nikmati sensasi rasa yang ditawarkan.
Gerai yang menjual buah dan olahan durian ini terletak di Jl.Petamburan Raya No 66, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Hadir dalam peresmian, dedengkot artis Indonesia yang juga produser film, H.Dedy Mizwar dan istri, Komedian Tessy, Hary De Fretes, Herman Felani, Delon, Rita Hasan, Zairin Zein dan sebagainya.
Yang unik lagi, untuk merayakan Hari Kemerdekaan ke 77 RI, gerai ini menggelar Lomba makan Durian. Lomba ini sendiri akhirnya dimenangkan pelawak Tessy yang sejatinya sudah berumur 80 tahun, tapi sanggup menghabiskan 1 buah durian.
Aldo Bamar sendiri menegaskan ia memang sengaja menghadirkan Gerai Dunia Durian 66 dengan tujuan selain aspek bisnis tapi sekaligus juga untuk mengangkat buah lokal durian yang memang sudah jadi primadona buah di Indonesia.
“Boleh dikatakan 99% orang menyukai durian. Jadi cuma satu persen yang nggak suka durian. Dan saya juga penggemar durian sejati,” tandas pemain Kiamat Sudah Dekat, Marifat Cinta, Love and Edelweiss ini.
Muasal ia mendirikan gerai ini tak lepas juga dari pengalamannya saat sekali waktu ia makan durian di suatu tempat yang memang jadi penghasil buah durian yang sangat banyak. Ia pun jadi terobsesi ingin mengumpulkan seluruh durian yang ada di nusantara serta dari negara lain semisal durian montong dari Thailand.
Kita tahu Durian Montong berasal dari Thailand. Nah dari Thailand itu akhirnya dibudidayakan di Indonesia dan yang paling berhasil pembudidayaannya adalah di daerah Palu Parigi. Montong inilah yang jadi primadonanya karena super besar. Saat ini boleh dibilang durian bintang limanya adalah Black stone yang harga satu buah duriannya itu bisa mencapai 14 juta lebih.
“Mudah-mudahan para petani Indonesia bisa membuat black stone hingga kita bisa menjual sekitaran 300.000/buah. Jadi kalau saya katakan bahwa kita harus bersyukur dengan tanah kita yang subur. Apapun bisa tumbuh. Yaah seperti lagu Koes Plus, lempar batu dan kayu jadi tanaman,” jelas Aldo sambil ngakak.
Menurut Aldo, apapun jenis durian, pembibitannya di Indonesia bisa berhasil dan sukses. Dengan alasan itu juga Aldo bersama Dedy Mizwar bakal bikin Festival Durian, artinya festival yang akan mengumpulkan durian dari Sabang sampai Merauke. Seru dan asyik kan?
Dengan begitu nanti akan tumplek blek durian, ya durian dari Sumatra, semisal Lampung, Padang, Medan dan Palembang. Bisa juga berasal dari Kalimantan, Bali , Palu dan sebagainya.
“Insyaallah mudah-mudahan hajat ini bisa terwujud sama Bang Haji. Lepas itu mungkin akan kita buat program yang lain,” kata Aldo sumringah.
Apakah kedepannya Aldo akan membuat sentra durian? ” Kalau dibilang sentra durian, belumlah. Jujur saya ini anak bawang di dunia perdurenan. Pokoknya bertahap dan berproses saja.”
Lalu apa alasan kenapa gerainya dibuka bertepatan dengan perayaan Kemerdekaan ke 77 Indonesia, Aldo menjelasan, bahwa ia berupaya mengambil sedikit momen dengan memaknai bahwa 17 Agustus adalah Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang juga jadi kemerdekaan untuk masyarakat yang punya niat mengangkat produk lokal, semisal buah durian dan sebagainya.
Aldo sendiri kepingin banget, satu saat nanti ia punya kebun durian sendiri. Dia bilang mudah-mudahan bisa secepatnya punya kebun durian yang jadi obsesinya itu.
Ismail