
PWM DKI Jakarta Gelar Pagelaran Seni Musik Islami dan Launching Tari Zapin Muhammadiyah Sambut 80 Tahun Indonesia Merdeka
Jakarta, mimbar.co.id – Lembaga Seni Budaya Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta menyelenggarakan “Refleksi Malam Kemerdekaan sekaligus Pagelaran Seni Musik Islami dan Launching Tari Zapin Muhammadiyah” sebagai bagian dari peringatan 80 tahun Indonesia Merdeka.
Acara ini digelar di halaman parkir Gedung Dakwah PWM DKI Jakarta, Jalan Kramat Raya No. 49, Jakarta Pusat, mulai pukul 19.30 hingga 22.30 WIB.
Penampilan seni musik Islami di halaman Gedung Dakwah Muhammadiyah Kramat Raya, Jakarta Pusat itu, semakin sempurna dengan peluncuran Tari Zapin Muhammadiyah. Tarian ini murni hasil kreativitas LSB PWM DKI Jakarta.
Zapin Muhammadiyah memadukan gerak rancak melayu dengan gerakan bela diri khas Indonesia pencak silat.
Pada penampilan malam itu, empat penari tampak padu di atas panggung dengan iringan lagu Sang Surya. Syair lagu digubah Imam Bumiayu dengan aransemen lagu oleh Agus Suradika.
Para penari bergerak lincah ke kanan kiri, berputar lalu tiba-tiba bergerak bak pendekar pencak silat. Aksi mereka makin terasa hidup dengan iringan musik dan ”cengkok” vokal Agus Suradika yang khas melayu.
Ketua LSB DKI Jakarta Prof. Imamudin menjelaskan, Tari Zapin Muhammadiyah secara bertahap akan diajarkan di sekolah-sekolah Muhammadiyah di DKI Jakarta sebagai bagian dari mata pelajaran seni. Puncaknya adalah rencana tari massal pada Milad Muhammadiyah bulan November mendatang.
”Ini adalah produk hak cipta LSB PWM DKI Jakarta. Mulai periode ini, LSB concern pada pengurusan hak cipta,” kata Imamudin dalam sambutannya.
Selain Tari Zapin Muhammadiyah, malam refleksi dimeriahkan penampilan Tim LBSO Pimpinan Wilayah Aisyiyah DKI Jakarta, Grup Musik Universitas Prof. Dr. Hamka (UHAMKA), pembacaan puisi, dan tidak ketinggalan Band Goes Plus sebagai pengiring acara.
Hadir dalam acara tersebut jajaran PWM DKI Jakarta, PDM se-DKI Jakarta, PCM serta perwakilan organisasi otonom. Hadir pula Kepala Biro Pendidikan Mental Pemprov DKI Jakarta, serta kepala Bagian Kesra Pemerintah Kota Jakarta Pusat.
Mengusung tema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju,” kegiatan ini menjadi sarana untuk mengenang perjuangan para pahlawan yang telah gugur merebut kemerdekaan, khususnya tokoh-tokoh Muhammadiyah seperti Jenderal Sudirman.
Ketua Panitia Imam Ma’arif dalam laporannya menyampaikan bahwa refleksi kemerdekaan malam ini diisi oleh seniman-seniman Muhammadiyah yang menghadirkan perpaduan seni musik Islami, puisi, dan tarian sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para pejuang bangsa.
Ketua LSB PWM DKI Jakarta, Prof. Dr. Imamudin, M.Si., dalam sambutannya menegaskan pentingnya memahami perjuangan Jenderal Sudirman dan tokoh-tokoh Muhammadiyah lainnya.
“Lembaga Seni Budaya Muhammadiyah memberi warna sehingga Muhammadiyah menjadi dinamis dalam perjuangannya. Kita tinggal meneruskan perjuangan beliau dengan semangat amar ma’ruf nahi munkar,” ujarnya.
Selain itu, Imamudin mengumumkan bahwa LSB Muhammadiyah akan menggelar pentas seni bertema Jenderal Sudirman pada 4 Oktober 2025 mendatang.
Sambutan juga disampaikan oleh Ketua PWM DKI Jakarta, Dr. H. Ahmad Abu Bakar, S.E., yang mengajak seluruh masyarakat untuk bersyukur kepada Allah SWT atas kesempatan memperingati refleksi malam kemerdekaan yang ke-80.
“Kita mencoba merefleksikan perjuangan pendahulu kita, termasuk Jenderal Sudirman. Kegiatan ini harus kita hantarkan dengan kebahagiaan karena kita sudah berada dalam kemenangan, namun tetap harus mengisinya dengan perjuangan untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar,” ungkapnya.
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Bapak Ahmad Junaedi, yang mengajak masyarakat menjaga Jakarta Pusat sebagai pusat kebangsaan sekaligus pusat isu-isu strategis nasional.
“Jalan Kramat ini menjadi saksi sejarah perjuangan. Mari kita jaga kota ini bersama Muhammadiyah agar semua dapat merasakan nikmatnya kemerdekaan,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta yang diwakili oleh Bapak Fajar Eko Satrio menyampaikan apresiasi atas gerakan PWM DKI Jakarta dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global melalui kerja keras dan kerja ikhlas.
Acara dimulai pukul 19.30 dengan pra-acara musik Islami oleh Band Goes Plus, dilanjutkan pembukaan oleh MC oleh Dr. Nurlina Rahman, M.Si. selaku Ketua I Lembaga Seni Budaya PWM DKI Jakarta sekaligus Wakil Ketua APEBSKID Wilayah DKI Jakarta yang berpasangan dengan Dr. Lelly Qodariah selaku Sekretaris LSB PWM DKI Jakarta. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Salma Bachita, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah.
Pagelaran ini dihadiri oleh tokoh-tokoh Muhammadiyah, seniman, dan masyarakat umum yang ingin menyaksikan langsung kolaborasi seni musik Islami dan penampilan perdana Tari Zapin Muhammadiyah.
Selain itu, acara ini juga akan menampilkan pidato kebudayaan yang menguatkan komitmen PWM DKI Jakarta dalam mendukung pengembangan seni budaya Islami yang relevan dengan perkembangan zaman sekaligus memperkokoh persatuan bangsa.
Memasuki sesi hiburan, tampil musik Islami oleh Goes Plus dan Van Der Wick, puisi kemerdekaan oleh Imam Ma’arif, Dr. Nurlina Rahman, M.Si., dan Dr. Edi Sukardi, paduan suara LSBO Aisyiyah, serta penampilan perdana Tari Zapin Muhammadiyah.
Sesi dilanjutkan dengan narasi syair lagu Islami oleh Dr. Edi Sukardi, serta partisipasi tamu undangan untuk tampil menyanyi di panggung. Acara ditutup dengan dokumentasi dan sesi foto bersama.
PWM DKI Jakarta melalui kegiatan ini menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan seni budaya Islami sebagai media dakwah, mempererat persatuan, dan memperkaya khazanah seni nasional di era modern.
Lalu kegiatan tersebut diakhiri dengan testimoni peserta setelah mengikuti acara Pagelaran Seni Musik Islami dan Launching Tari Zapin Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh LSB PWM DKI Jakarta.
“Saya sangat terkesan bagaimana Muhammadiyah memadukan seni dan dakwah. Lagu-lagu Islami dan puisi kemerdekaan membuat refleksi malam ini begitu khidmat.” Ujar Fauzan.
“Pagelaran Seni Musik Islami yang ditampilkan malam ini benar-benar memukau. Selain menghibur, acara ini juga mengajarkan bagaimana seni bisa menjadi media dakwah dan sarana mempererat persatuan bangsa.” Ujar Nurul.
“Saya bangga Muhammadiyah terus melestarikan seni budaya Islami. Tari Zapin Muhammadiyah yang ditampilkan malam ini tidak hanya cantik, tetapi juga mendidik. Semoga generasi muda semakin mencintai seni Islami.” Ujar Rifky.