
Program Doktor Ilmu Komunikasi USAHID Jakarta Perkuat Peran Pelopor Pendidikan Riset Komunikasi Swasta di Indonesia
Jakarta, mimbar.co.id — Program Doktor Ilmu Komunikasi (DIK) Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta, yang dikenal sebagai program DIK swasta pertama di Indonesia, kembali mencatat sejarah penting.
Pada Sidang Terbuka Promosi Doktor yang diselenggarakan Jumat (21/11), program ini resmi meluluskan doktor ke-200, memperkuat perannya sebagai pelopor pendidikan doktoral berbasis riset komunikasi di Indonesia.
Sidang promosi yang berlangsung di Ruang Sidang Utama dipimpin oleh Prof. Dr. Rahmawati, S.T., M.Si, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid.
Promovenda yang mencatatkan tonggak sejarah ini adalah Tintin, yang berhasil mempertahankan disertasinya berjudul: “Pengembangan Hubungan Diadik antara Dokter dengan Pasien: Studi Fenomenologi Pengalaman Komunikasi Kesehatan.”
Usai dinyatakan lulus sebagai Doktor Ilmu Komunikasi, Dr. Tintin menyatakan bahwa penelitiannya memiliki kontribusi langsung yang signifikan.
“Penelitian ini memberikan kontribusi langsung terhadap praktik komunikasi kesehatan, terutama untuk memperkuat kepercayaan dan kenyamanan pasien,” ujarnya.
Keberhasilan mencapai 200 lulusan bukan hanya mencerminkan daya tahan DIK USAHID dalam persaingan akademik nasional, tetapi juga menunjukkan perannya sebagai ruang pembentukan pemikir strategis, akademisi, dan praktisi komunikasi yang berpengaruh.
Ketua Alumni DIK Komisariat Pascasarjana, Dr. Capt. Toto Soebandoro, MM, menyatakan bahwa momentum ini adalah capaian luar biasa.
“Lulusan ke-200 adalah milestone penting yang menunjukkan keberlanjutan program DIK sebagai program kampus swasta pertama yang berhasil bertahan dan terus berkembang. Kultur akademik kita kuat, dinamis, dan semakin relevan dengan kebutuhan bangsa,” kata Dr. Toto.
Sementara itu, alumni senior, Dr. Rahtika Diana, M.Si, yang turut hadir dalam sidang, menegaskan bahwa kekuatan besar Program DIK terletak pada jejaring alumninya.
“Keberhasilan ini bukan hanya tentang jumlah doktor, tetapi tentang kualitas hubungan di antara kami sebagai komunitas ilmiah. Networking alumni DIK adalah modal sosial yang luar biasa, karena membuka kolaborasi lintas sektor dan memperluas dampak nyata ke masyarakat,” jelasnya.
Kepala Program Studi (Kaprodi) DIK, Assoc. Prof. Dr. Prasetya Yoga Santoso, M.M., memberikan apresiasi khusus kepada Dr. Tintin dan seluruh alumni.
“Ini bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga prestasi tersendiri bagi kami. Yang lebih membanggakan, para alumni DIK saat ini menduduki posisi strategis di kementerian, lembaga pemerintah, perguruan tinggi, BUMN, perusahaan swasta, dan berbagai organisasi masyarakat. Ini menunjukkan bahwa kompetensi mereka diakui luas dan benar-benar dibutuhkan di lapangan,” papar Assoc. Prof. Yoga Santoso.
Sejumlah alumni, termasuk Dr. Capt. Toto Soebandoro, MM, Dr. Rahtika Diana, M.Si, dan Dr. Budi Nugraha, M.Si, hadir dalam Sidang Terbuka tersebut, menunjukkan kuatnya solidaritas dan koneksi antargenerasi dalam komunitas DIK Universitas Sahid Jakarta.
Dengan momentum ini, Program DIK Universitas Sahid Jakarta semakin menegaskan perannya sebagai institusi pelopor yang konsisten melahirkan pemikir strategis dan penggerak perubahan dalam bidang komunikasi.
Ke depan, Program DIK bertekad untuk tidak hanya meningkatkan kontribusi akademik dan sosial, tetapi juga memperluas jejaring, memperdalam kolaborasi riset, dan mendorong pengembangan keilmuan pada isu-isu strategis nasional seperti ekonomi biru, hilirisasi, serta pembangunan dan pemberdayaan wilayah 3T.
Dengan arah ini, Program DIK USAHID siap berperan lebih besar dalam menjawab tantangan komunikasi di era transformasi kebijakan dan pembangunan Indonesia.




