Pegulat Delapan Daerah Dipastikan Lolos Ke PON XX/2020 Papua
JAKARTA – Hingga hari kedua babak prakualifikasi gulat PON XX/2020, baru delapan daerah yang sudah berhasil meloloskan pegulatnya untuk berlaga di Papua tahun depan.
Adapun kedepan daerah tersebut yaitu, Kaltim, Jatim, Jabar, DKI Jaya, Kalsel, Banten, Sumbar dan Bengkulu.
Dengan demikian, dari 22 Pengprov PGSI yang mengikuti Pra PON yang digelar sejak Sabtu (2/11/2019) hingga Selasa (5/11) besok di GOR Otista, Jakarta Timur, 14 daerah masih belum beruntung.
Sementara itu pegulat Kalimantan Timur menempati posisi teratas, yakni dengan meloloskan sembilan pegulat, dengan akumulasi perolehan medali empat emas, tiga perak dan dua perunggu.
Disusul Jatim di peringkat kedua dengan sama-sama meloloskan sembilan pegulat, akan tetapi akumulasi peroloehan medali 3-2-4. Jabar di posisi ketiga, meloloskan tujuh pegulat, dengan akumulasi perolehan medali 1-3-3.
DKI Jaya di peringkat keempat dengan meloloskan tiga pegulat dan akumulasi medali 1-1-1. Kalsel di posisi kelima, meloloskan tiga pegulat dengan akumulasi medali 0-0-3. Sumbar dan Banten membayangi dengan sama-sama meloloskan dua pegulat, dengan akumulasi medali 0-0-2. Bengkulu di posisi ke delapan, meloloskan satu pegulat dengan akumulasi medali 0-0-1.
Dua daerah yang pernah menjadi basis pegulat nasional, yakni Sumut dan Jateng, masih belum beruntung. Beberapa pegulat Jateng dan Sumut gagal meloloskan diri setelah menelan kekalahan di babak repecharge.
Sebanyak sembilan kelas sudah dipertandingkan. Karena setiap kelas hanya peringkat pertama hingga keempat yang lolos ke Papua, maka total jumlah pegulat yang sudah berhak berlaga di PON XX/2020 sementara adalah 36. Sebanyak 36 slot lagi akan diperebutkan di sisa dua hari gelaran Pra PON ini, yakni Senin ini dan Selasa besok.
Kemungkinan besar jumlah kontestan dari 18 kelas di PON XX adalah 90, sudah termasuk pegulat tuan rumah. Jika dari babak Pra PON ini hanya ditentukan 72 pegulat yang lolos, maka jumlah pegulat tuan rumah adalah 18.
Pada PON IX/2016 di Bandung, Jabar, jumlah kontestan cabor gulat ini jauh lebih banyak. Pegulat yang lolos dari babak Prakualifikasi pun jauh lebih banyak, yakni dua kali lipat dari kuota Pra PON XX/2020 ini.
“Di Pra PON 2015 dulu setiap kelas meloloskan delapan pegulat, sekarang cuma empat. Jadi bayangkan kerasnya persaingan di sini,” ujar Ediswal, Sekum Pengprov PGSI Sumbar.
“Setiap daerah wajib berhitung keras, pegulatnya harus ngos-ngosan. Dulu, waktu masih delapan yang lolos, mereka mungkin masih bisa tidur malamnya. Sekarang mana bisa tenang? Susah tidur!” tambah Ediswal.
Ediswal menerangkan, target setiap daerah pastinya sama, meloloskan sebanyak mungkin pegulatnya dari babak Pra PON ini. “Kami tidak memburu medali, tetapi mengejar tempat di empat besar setiap kelas,” tandasnya.
Akumulasi Mendali Gulat Pra PON Hingga Hari kedua, yaitu, Kaltim 4-3-2, Jatim 3-2-4, Jabar 1-3-2, DKI Jaya 1-1-1, Kalsel 0-0-3, Sumbar 0-0-2, Banten 0-0-2, Bengkulu 0-0-1. (rls)