PAMA Terapkan Digitalisasi Keselamatan di Area Pertambangan
Jakarta – Digitalisasi Industri Pertambangan telah menjadi salah satu aspek utama yang menjadi perhatian perusahaan.
Transformasi operasional secara bertahap menjadi digital dilakukan untuk memberikan nilai tambah di seluruh rantai proses penambangan dan pengolahan mineral.
Selain itu upaya tersebut juga bertujuan untuk mewujudkan aktivitas operasional yang optimal sekaligus efisien.
“Untuk mewujudkan budaya keselamatan yang unggul, PT Pamapersada Nusantara (PAMA) telah melakukan digitalisasi dan pemanfaatan teknologi,” kata Herjadi Budiman, SHE Div. Head PT. PAMA didampingi Abdul Nasir Maksum, HCL Div. Head dan TH. Puguh Sasetyo, SRGS Div. Head, Jumat (23/2).
Dikatakannya, saat ini beberapa teknologi digunakan di PAMA diantaranya teknologi yang mendukung produktifitas dan Safety Health and Environment. Aplikasi dan teknologi yang berkaitan dengan SHE diantaranya, Fit to work prediction, Camera supervision, Mobile inspections serta GPS, radar & proximity technology.
Dijelaskannya, dengan program optimalisasi pemanfaatan teknologi digitalisasi yang dibangun, bertujuan untuk meningkatkan perilaku kesadaran, kepatuhan, kepedulian terhadap prosedur serta aturan keselamatan perusahaan yang akan membantu penguatan implementasi behavior based safety (BBS) di area kerja PT Pamapersada Nusantara, dimana dari hasil pengukuran didapatkan tingkat budaya K3 berada pada level proaktif (Level 4) dengan 6PAS index 924.
“Hal ini ditunjukan juga dengan membaiknya kinerja Keselamatan Pertambangan PAMA dalam 3 tahun terakhif dimana frekuensi cidera (LTIFR) PAMA menunjukan trend menurun dari 0.09 di Tahun 2020 menjadi 0.036 di Tahun 2022 yang memberikan indikasi keberhasilan program yang dijalankan,” ungkapnya.
Pada era revolusi industry 4.0 yang berbasis teknologi digital telah menciptakan peluang-peluang baru dalam berbagai bidang. Perubahan pola kerja, otomatisasi, artificial intelligence, internet of things dan perubahan-perubahan lainnya yang akan membawa perubahan dalam bidang keselamatan pertambangan.
Sebagai dasar dalam membentuk budaya Keselamatan Pertambangan karyawan PT Pamapersada Nusantara menetapkan keyakinan mengenal keselamatan (safety beliefs) dan menetapkan pedoman bekerja aman dan selamat atau dikenal dengan 6PAS.
PT Pamapersada Nusantara telah memiliki Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan yaitu PAMA Syur Management System.
Dimana sistem yang dimiliki oleh PAMA berdasarkan pada Manual PSMS, Kepdirjen Minerba No. 185 Tahun 2018 tentang SMKP, ISO 45001:2018 dan AGC bidang pertambangan (Astra International) 5. SDG’s Goals (aspirasi ESG terkait OHS).
Sebagai bagian dari implementasi Sistem Manajemen Keselamatan, Presiden Direktur PT Pamapersada Nusantara sebagai pimpinan tertinggi telah menetapkan Kebijakan Keselamatan Pertambangan yang dijadikan pedoman bagi seluruh karyawan dengan tujuan untuk “Mewujudkan perusahaan dengan budaya Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3), Keselamatan Operasi (KO), serta ramah terhadap Lingkungan Hidup dan Energi sehingga tercipta kegiatan operasional yang aman, efisien dan produktif”.
PT Pamapersada Nusantara (PAMA) adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis “mining & earthmoving contractor”.
Berawal dari divisi rental PT United Tractors Tbk hingga pada tahun 1993 PAMA berdiri sendiri. PT Pamapersada Nusantara memiliki Lima Belas (15) Area Operasi Coal Mining dan Dua (2) Area Operasi Gold Mining. Area Operasi tersebut ditopang oleh satu (1) Kantor Pusat dan tiga (3) Kantor Pembantu. PAMA saat ini memiliki 30.251 orang karyawan termasuk dengan mitra kerja dan subkontraktor.
Sebagai kontraktor pertambangan, PAMA masih fokus batu bara. Namun, untuk meningkatkan fleksibilitas bisnis, PAMA teeus mencari peluang diversifikasi bisnis untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara termal.
Diversifikasi bisnis PAMA diarahkan pada ekstraksi cooking coal dan minerat lainnya seperti emas, nikel dan tembaga, serta pemanfaatan energi baru dan terbarukan.
Saat ini, PAMA melayani produsen batu bara utama di Indonesia, seperti PT Anugerah Bara Kaltim, PT Arutmin Indonesia, PT Asmin Bara Bronang, PT Berau Coal, PT Bukit Asam, PT Bharinto Ekatama, PT Indominco Mandiri, PT Jembayan Muarabara, PT Kideco Jaya Agung, PT Kaltim Prima Coal PT Khotai Makmur Insan Abadi, PT Suprabari Mapanindo Mineral dan PT Trubaindo Coal Mining.
PAMA secara konsisten mengelola aspek ESG, menerapkan praktik penambangan yang baik dan menjunjung tinggi keunggulan operasional, mempertahankan pertumbuhan dengan meraih target secara selektif dan mengelola belanja modal secara efisien.
Menghadapi fluktuasi komoditas global, PAMA berfokus pada pencapaian operational excellence melalui beberapa inisiatif. Peningkatan akurasi desain tambang dan peningkatan efisiensi biaya melalui program optimalisasi Sumber daya dan juga digitalisasi di setiap area kerja serta implementasi big data.
PT Pamapersada Nusantara sebagai kontraktor pertambangan terbesar saat ini beroperasi di 16 Distrik yang di support oleh 2 support office dan 1 head office.
Dalam operasinya tentu dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal dan faktor-faktor internal yang dapat mempengaruhi aspek pengelolaan keselamatan pertambangan.
Sebagaimana diketahui bahwa operasional tambang merupakan aktifitas berisiko tinggi. Tentunya risiko ini harus dikelola dengan pengendalian risiko yang tepat.[*]