Menparekraf: Likupang Cocok Dikembangkan dengan Konsep Ekowisata

 Menparekraf: Likupang Cocok Dikembangkan dengan Konsep Ekowisata

JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan destinasi super prioritas (DSP) Likupang, Sulawesi Utara cocok untuk dikembangkan dengan konsep ekowisata.

Menparekraf Sandiaga usai mengikuti Messa Xperience di The Pulisan, Kabupaten Minahasa Utara, Sabtu (30/7/2022).

Sandiaga mengatakan kawasan Likupang merupakan kawasan yang dilintasi oleh garis Wallace.

Garis Wallace merupakan garis yang membentang dari Laut Sulawesi hingga Gugusan Kepulauan Nusa Tenggara dan memisahkan jenis fauna antara Pulau Kalimantan dan Sulawesi.

“Likupang memiliki _biodiversity_ terbaik di dunia karena dilintasi oleh bentangan Wallace. Tadi kita melihat dari satwa maupun vegetasi yang luar biasa,” kata Sandiaga.

Sehingga, ia mengungkapkan Kemenparekraf berkomitmen untuk semakin meningkatkan potensi-potensi wisata di Likupang melalui kebijakan-kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.

“Kita bangun kebijakan-kebijakan yang sudah jalan kita tingkatkan, yang belum sesuai kita koreksi dan sesuaikan dengan apa yang menjadi prioritas dan bersama dengan pemerintah kabupaten dan provinsi kita pastikan 2024 ini semuanya rampung,” paparnya.

Sandiaga juga menceritakan pengalamannya dalam mengikuti kegiatan Messa Xperience yang diisi dengan trekking di perbukitan sekitar Pantai Pulisan dan berenang di Pantai Pulisan serta menanam bibit pohon.

Menurutnya, kawasan Likupang memiliki pemandangan yang sangat indah dan berkelas dunia.

“Ternyata kalau kita ciptakan beberapa produk wisata berkaitan dengan _ecotourism_ ini (di Likupang), kelihatannya kita berada dalam tingkatan kelas dunia,” ungkap Sandiaga.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani menambahkan Likupang dinilai cocok menjadi titik pariwisata minat khusus kelas atas.

“Jadi memang di sini dari dulu dikenal dengan marine tourism tapi sekarang kita tambah dengan eco marine destinations. Jadi kita akan buat neberapa titik wisata minat khusus di sini,” kata Rizki.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf /Baparekraf Dessy Ruhati dan Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Organisasi Kemenparekraf/Baparekraf Cecep Rukendi. Bupati Minahasa Utara, Joune Ganda dan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Minahasa Utara Audy Sambul.

Ismail

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar