Ketua Umum PBTI: Parameter Audisi dan Seleknas Taekwondo Obyektif Untuk Mendapatkan Atlet Berkualitas
BOGOR – Audisi dan Seleksi Nasional Atlet Taekwondo Indonesia untuk persiapan Sea Games 2022 yang berlangsung di Hotel Green Forrest Bogor, Jawa Barat sejak 6 Desember 2021 lalu, resmi berakhir (12/12).
Sebanyak 23 atlet (14 atlet putra dan 9 atlet putri) diaudisi dan diseleksi secara ketat dengan parameter obyektif yang dilakukan oleh tim penilai.
Adapun tim penilai sendiri terdiri dari jajaran pelatih nasional, maupun yang berasal dari tim yang menilai dari sisi psikologi, kesehatan maupun dari sisi fisik berbasis ‘sport science’.
Audisi dan Seleknas hari terakhir disaksikan dan ditutup oleh Ketua Umum PBTI, Letjen TNI (Purn) H. M Thamrin Marzuki, S.Sos secara online didampingi para pengurus PBTI. Hadir pula Ketua Pengprov Ti Jawa Tengah, Alex Haryanto.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PBTI merasa bangga sekaligus mengapresiasi antusiasme dan semangat para atlet yang mengikuti audisi dan seleknas ini. Antusiasme dan semangat mengikuti setiap tahap pelaksanaan seleksi yang sangat ketat ini, menurutnya modal kuat bagi tim pelatnas taekwondo nantinya dalam menjalankan berbagai program latihan.
Selain itu, dirinya juga menjamin bahwa proses penilaian yang berlangsung selama audisi dan seleknas ini dilaksanakan secara obyektif, fair dan terukur.
“Hanya atlet berkualitas sesuai kualifikasi dan standard yang kita inginkan yang akan lolos dan akan berada dalam pelatnas taekwondo nanti,” ujar Thamrin.
Lebih lanjut ketua umum PBTI juga menekankan bahwa, agar atlet dan seluruh tim tetap fokus menjaga protokol kesehatan.
Apalagi menurutnya, pandemi Covid-19 belum berakhir ditambah dengan kekhawatiran masuk dan berkembangnya varian virus ‘Omicrom” di Indonesia.
Disisi lain Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres), Yefi Triaji mengatakan bahwa hasil audisi dan seleknas ini merupakan salah satu dari komitmen PBTI dalam menjaring atlet potensial dan berprestasi di PON XX Papua lalu.
Selanjutnya bagi mereka yang lolos, akan masuk menjadi bagian dari persiapan timnas taekwondo Indonesia menuju Sea Games, Vietnam 2022 mendatang.
“Kami akan menentukan dan mengumumkan hasilnya segera dalam waktu dekat. Yang penting pada prinsipnya, siapapun atlet yang terpilih adalah selain terbaik dari segi teknik, mereka yang terpilih adalah atlet yang siap dari segi fisik, mental dan intelegensia,” terang Yefi.
Ditambahkan Yefi, proyeksi kedepan, dengan sistem yang sudah kita bangun saat ini, semoga kita bisa mendapatkan atlet dengan masa produktif yang lebih panjang dari hasil program prestasi yang berorientasi pada olimpiade sesuai dengan roadmap Desain Besar Olahraga Nasional.
Tentu menurutnya, program pengembangan atlet jangka panjang (Long Term Athlete Development Program) ini, bisa efektif berjalan jika proses pembinaan terstruktur dengan materi dan kompetensi kepelatihan yang baik yang didukung oleh sistem dan massifnya kompetisi yang berlangsung ditanah air.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan, Kepelatihan dan Pengembangan (Diklatbang), Dr. Fahmy Facherzzy, M.Pd mengatakan bahwa, tim sport science taekwondo Indonesia sudah bekerja dan telah mengevaluasi seluruh atlet. Hasilnya akan disampaikan lepada Ketua Umum.
Intinya menurut Fahmy, selain aspek technical skill yang dinilai oleh para pelatih, hasil penilaian dalam seleknas yang berbasis digital sport science ini juga telah bekerja mengukur kapasitas dan kinerja fisik atlet berdasarkan aspek Phisical (metabolisme tubuh, berat badan, kadar dan komposisi gizi, protein, lemak hingga mengukur kekuatan massa tulang atlet.
Aspek phisical lainnya adalah menyangkut kriteria genetic speed dan kesimbangan. Sementara dari hasil kesehatan atlet akan dilaporkan oleh tim dokter pelatnas taekwondo dari hasil psikotest tentang mentalitas bertanding dan intelegensia atlet.
Dikatakan Fahmi, secara umum hasil audisi dan seleknas ini, kondisi fisik tim hanya tinggal menyempurnakan performa atlet lewat program khusus.
“Diharapkan Februari nanti kondisi team sudah progress, Maret akan dilakukan test kembali. Namun teknik, taktik dan strategi perlu mendapat perhatian khusus dari pelatih. Ini dilakukan untuk mengejar sisa 4 bulan menjelang Sea Games, Vietnam 2022,” ujar Fahmy. (Red)