Kesinambungan Kinerja Produksi dan Penjualan ANTAM Sepanjang Periode 1H22
JAKARTA – Sepanjang periode 1H22 atau semester I 2022, PT Aneka Tambang (Antam) tbk, mencatatkan nilai penjualan bersih sebesar Rp18,77 triliun. Kontribusi dominan dari nilai itu berasal dari penjualan bersih domestik yang mencapai Rp14,54 triliun atau setara 77% dari total penjualan bersih Antam periode 1H22.
“Hal tersebut sejalan dengan strategi Perusahaan untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk-produk emas, bijih nikel dan bauksit,” kata Corporate Secretary Division Head PT Antam Syarif Faisal Alkadrie dalam siaran pers, Minggu, 4 September 2022.
Menurutnya, pada periode 1H22, produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan dengan proporsi 65% terhadap total penjualan Antam dengan nilai penjualan sebesar Rp12,28 triliun. Tercatat pada 1H22 volume penjualan logam emas mencapai 13,47 ton, tumbuh jika dibandingkan capaian penjualan pada 1H21 sebesar 13,34 ton.
Seiring dengan pemulihan ekonomi nasional serta pertumbuhan tingkat penyerapan emas di dalam negeri, pada 2Q22 Antam mencatatkan penguatan kinerja penjualan emas dengan capaian sebesar 6,89 ton, tumbuh 5% jika dibandingkan periode triwulan pertama tahun 2022 (Januari – Maret 2022, 1Q22) sebesar 6,58 ton.
Pada 1H22, produksi logam emas yang berasal dari tambang Perusahaan mencapai 673 kg. Dengan tingkat harga logam emas global yang terjaga stabil serta peningkatan perfoma penjualan, Segmen Logam Mulia dan Pemurnian berhasil membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp859,96 miliar atau tumbuh 8% YoY pada periode 1H22.
“Guna meningkatkan kualitas layanan yang prima penjualan emas kepada para pelanggan, Antam menerapkan mekanisme penjualan emas secara online melalui website resmi www.logammulia.com serta melalui platform marketplace Tokopedia (akun “Butik Emas Antam Official”), Shopee (akun “Butik Emas Antam Official Shop”) dan TikTok Shop (akun “Butik Emas Antam”),” jelasnya.
“Melalui pengembangan layanan penjualan berbasis aplikasi teknologi informasi, diharapkan akan meningkatkan jangkauan para pelanggan dalam negeri terhadap produk-produk Logam Mulia ANTAM.”
Pada 1H22, penjualan feronikel merupakan kontributor terbesar kedua penjualan ANTAM dengan kontribusi sebesar Rp3,12 triliun atau 17% dari total penjualan konsolidasian ANTAM. Volume produksi dan penjualan feronikel ANTAM pada 1H22 tercatat masing-masing sebesar 11.982 ton nikel dalam feronikel (TNi) dan 9.622 TNi.
Untuk komoditas bijih nikel, produksi bijih nikel pada 1H22 mencapai sebesar 4,39 juta wet metric ton (wmt) dengan tingkat penjualan bijih nikel di pasar domestic yang mencapai 3,04 juta wmt.
“Kinerja capaian produksi dan penjualan segmen nikel ANTAM sepanjang 1H22 turut dipengaruhi dinamika pasar global, utamanya kondisi lockdown COVID-19 di beberapa destinasi penjualan produk feronikel di Asia Timur pada 2Q22 sehingga berdampak pada pembatasan aktivitas perdagangan ekspor. Selain itu trend kenaikan harga bijih nikel yang tinggi pada 2Q22, namun tidak diikuti dengan signifikansi serupa pada harga produk turunan bijih nikel (misal produk stainless steel) turut mempengaruhi tingkat penyerapan atas produk segmen nikel ANTAM,” kata Faisal.
Kendati demikian, kata dia, terlepas dari sejumlah tantangan yang dihadapi sepanjang periode 1H22, profitabilitas Segmen Nikel (produk feronikel dan bijih nikel) ANTAM terjaga tetap solid. Kontribusi penjualan Segmen Nikel pada 1H22 mencapai Rp5,45 triliun, tumbuh 18% YoY dari penjualan 1H21 sebesar Rp4,64 triliun.
“Tercatat laba bersih periode berjalan Segmen Nikel 1H22 mencapai Rp2,35 triliun, tumbuh 23% dibandingkan capaian periode 1H21 sebesar Rp1,91 triliun. Perusahaan meyakini bahwa, performa Segmen Nikel ANTAM akan konsisten bertumbuh seiring dengan penguatan kondisi ekonomi global dan outlook positif penyerapan komoditas nikel.”
Sejalan dengan strategi keberlanjutan ANTAM untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, pada Juni 2022, ANTAM bersama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PT PLN) melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terkait dengan potensi kerjasama suplai listrik untuk Pabrik Feronikel ANTAM di Pomalaa, Sulawesi Tenggara yang menggunakan sumber pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan.
Pada periode 1H22, Segmen Bauksit dan Alumina ANTAM memberikan kontribusi yang positif bagi profitabilitas Perusahaan. Produksi bauksit pada 1H22 tercatat sebesar 881 ribu wmt dengan tingkat penjualan bauksit mencapai 661 ribu wmt, atau meningkat 13% jika dibandingkan volume penjualan 1H21 sebesar 587 ribu wmt. Pada 2Q22, kinerja penjualan bauksit ANTAM mencapai 559 ribu wmt, tumbuh signifikan dibandingkan penjualan pada periode 1Q22 sebesar 102 ribu wmt.
Pada tahun 2022, selain penjualan ekspor, Perusahaan berfokus pula dalam pengembangan pernjualan bauksit di pasar dalam negeri. Terkait dengan produk Chemical Grade Alumina (CGA), pada periode 1H22 tingkat produksi alumina mencapai 73.893 ton alumina, tumbuh 157% dari produksi 1H21 sebesar 28.710 ton alumina.
Capaian produksi alumina 2Q22 mencapai 40.063 ton alumina, tumbuh 18% dari produksi 1Q22 sebesar 33.830 ton alumina. Pada 1H22, capaian penjualan alumina mencapai 74.143 ton alumina, tumbuh 21% dibandingkan volume penjualan 1H21 sebesar 61.241 ton alumina. Pada 2Q22, volume penjualan alumina mencapai 39.321 ton alumina, naik 13% dari capaian 1Q22 sebesar 34.822 ton alumina.
Implementasi strategi operasional yang tepat mendukung pertumbuhan profitabilitas Segmen Bauksit dan Alumina ANTAM. Pada 1H22, kontribusi penjualan Segmen Bauksit dan Alumina mencapai Rp889 miiar, tumbuh 45% YoY dari periode 1H21 sebesar Rp614 miliar.
Penguatan profitabilitas segmen tercermin pula pada capaian laba bersih periode berjalan Segmen Bauksit dan Alumina yang mencapai Rp85 miliar pada 1H22, tumbuh secara siginifikan dibandingkan pencatatan rugi bersih periode berjalan pada 1H21 sebesar Rp306 miliar.|rls