EKBIS

Semangat Kewirausahaan di Desa Bulak Bangun Ekonomi Mandiri Berbasis Produk Lokal

Indramayu, mimbar.co.id – Kiprah Dr. Widya Parimita, S.E., M.P.A. dikenal luas sebagai sosok kepemimpinan perempuan yang menginspirasi dan tumbuh bersama inovasi di lingkungan Universitas Negeri Jakarta.

Sebagai dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan bidang keahlian manajemen dan kewirausahaan, ia telah membawa semangat tersebut ke desa terpencil Desa Bulak melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bertajuk “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Bulak melalui Kewirausahaan Berbasis Produk Lokal.”

Pada Jumat, 8 Agustus 2024 lalu, Dr. Widya memimpin pelatihan yang diikuti oleh 35 pelaku usaha mikro, dan tokoh masyarakat. Melalui pendekatan pembelajaran interaktif, ia menyampaikan materi pemetaan potensi lokal, strategi usaha komunitas, branding produk, dan pemasaran digital.

Pendekatan nyata ini menggambarkan bagaimana kepemimpinan inovatif mampu mengubah pengetahuan menjadi aksi sosial yang berdampak.

Dalam pelaksanaannya, Dr. Widya membentuk kelompok kerja untuk mendorong diskusi kreatif antar peserta.

Dengan semangat gotong-royong, mereka bersama-sama memetakan potensi desa dan menyusun rencana usaha aplikatif.

Kepemimpinan kolaboratif ini adalah perwujudan nyata dari visi Dr. Widya dalam menjadi agen perubahan yang memberdayakan.

Antusiasme warga terlihat jelas. Salah satu peserta, Asia Wati menyampaikan, usaha itu bukan cuma hanya jualan, tapi juga gimana caranya produk itu dikenal orang banyak.

“Baru kali ini saya ikut pelatihan yang bikin kami mikir rame-rame. Jadi ngerti kalau usaha itu bukan cuma soal jualannya saja, tapi juga gimana caranya biar produk yang kita hasilkan ini dikenal orang banyak,” ujarnya.

Peserta lain, Suparto, yang bergabung di kelompok pengolahan pangan, mengaku mendapat ide baru yang belum pernah terpikir sebelumnya.

“Saya jadi kepikiran bikin usaha kopi dari biji kopi kampung yang ada di sini. Biasanya kan cuma diminum sendiri. Kalau diolah dan dikemas bagus, terus dijual, bisa jadi pemasukan tambahan,” ungkapnya.

Kesaksian mereka memperlihatkan bahwa metode inklusif dan inovatif yang dibawa Dr. Widya mampu menumbuhkan kepercayaan diri dan dorongan untuk mencoba hal baru, bahkan bagi warga yang sebelumnya ragu memulai usaha.

Di akhir kegiatan, setiap kelompok mempresentasikan action plan yang mencakup strategi pengembangan usaha jangka pendek, menengah, dan panjang.

Diharapkan, langkah ini menjadi fondasi ekosistem kewirausahaan berkelanjutan yang mengantarkan Desa Bulak menuju kemandirian ekonomi.

Program ini juga mendukung Astacita: Delapan Misi Menuju Indonesia Emas 2045, khususnya cita ke-3 (pemenuhan kebutuhan pokok dan peningkatan kualitas SDM), cita ke-4 (ekonomi mandiri, maju, adil, dan makmur), serta cita ke-5 (pemerataan pembangunan dan kesejahteraan).

Melalui pelatihan kewirausahaan berbasis produk lokal di Desa Bulak, Dr. Widya memperkuat kapasitas masyarakat sekaligus berkontribusi pada pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan langkah konkrit seperti ini, Dr. Widya membuktikan bahwa kepemimpinan sejati tidak hanya bersinar di ruang akademik, tetapi juga membumi di tengah masyarakat. Ia tidak hanya menjadi inspirasi ia juga tumbuh bersama inovasi.

Related Articles

Back to top button