PENDIDIKAN

FPPTI Sukses Gelar KPPTI-4 di Untar, Bahas Revolusi Perpustakaan Akademik Melalui AI

Jakarta, mimbar.co.id — Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) Pusat bekerja sama dengan FPPTI Wilayah DKI Jakarta dan Perpustakaan Universitas Tarumanagara (Untar) sukses menyelenggarakan The 4th International Conference of Academic Libraries (KPPTI-4) di kampus Untar, Jakarta Barat.

Konferensi yang berlangsung pada 8–10 Oktober 2025 ini mengusung tema “AI-Driven Academic Libraries: Innovation, Ethics, and the Future of Knowledge Management”, menyoroti bagaimana kecerdasan buatan (AI) merevolusi pengelolaan pengetahuan di dunia akademik.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Amad Sudiro, S.H., M.H., M.Kn., M.M., Rektor Universitas Tarumanagara, dan Maryiah, S.Sos., M.Hum., Ketua Umum FPPTI dari Universitas Indonesia. Dalam sambutannya, Prof. Amad menegaskan bahwa AI bukan hanya tren teknologi, tetapi juga instrumen yang harus diimbangi dengan nilai etika akademik dan humanisme.

Konferensi menghadirkan deretan pembicara nasional dan internasional ternama. Pada sesi keynote, tampil Prof. Ahmad Najib Burhani, M.A., M.Sc., Ph.D. (Direktur Jenderal Sains dan Teknologi, Kemendikbudristek) yang diwakilkan oleh Bapak Dedy Saputra, Ketua Tim Kerja Ekosistem Saintek dan Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D. (Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia).

Keduanya menyoroti urgensi tata kelola data terbuka, literasi digital, dan tanggung jawab etis dalam pemanfaatan AI di institusi pendidikan tinggi.

Dalam sesi seminar internasional, sejumlah pembicara lintas negara turut hadir, antara lain:

Widyasari Listyowulan, M.A.S. (Director of Government Affairs, Microsoft Indonesia) dengan paparan “Innovation in AI-Based Education”;

Assoc. Prof. Christopher Khoo Soo Guan (Nanyang Technological University, Singapura) yang mengulas “Generative AI & Knowledge Graphs as Complementary Technologies for Knowledge Applications”;

Assoc. Prof. Dr. Amon Petsom (Chulalongkorn University, Thailand) membahas “Capacity Building for Digital Academic Resources”;

Dr. Ari Nugraha, S.Hum., M.IT. (Universitas Indonesia) dengan topik “Knowledge Management in the AI Era”;

Assoc. Prof. Dr. Ain Suzan Binti Ariffin (The Chair of STEPAN UNESCO, Malaysia) dengan sesi “Ethics and Policy in AI Implementation.”

Selain itu, dua workshop tematik turut memeriahkan acara, yaitu Nafi Al Kaustar Putrawan (AI Business Analyst, Nedzero.org) dengan materi “From Data to Action: Using AI Agents to Simplify Library Reporting”, dan Dr. Purwani Istiana, SIP., M.A. (Universitas Gadjah Mada) yang memaparkan “Strategies for Scientific Journal Writing in the Age of AI.”

Acara diikuti oleh 303 peserta yang terdiri atas pustakawan, dosen, peneliti, mahasiswa, dan pengambil kebijakan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia serta mitra internasional.

Dalam sesi penutupan, perwakilan FPPTI dan para peserta melakukan kunjungan kultural ke Perpustakaan Nasional RI dan Perpustakaan Hb Yassin.

Kegiatan ini menjadi simbol kolaborasi strategis antara lembaga pendidikan tinggi dan perpustakaan nasional dalam membangun masa depan literasi berbasis teknologi yang beretika. Kunjungan perguruan tinggi ke Perpustakaan Universitasi Tarumanagara dan Perpustakaan Universitas Bina Nusantara.

Ketua Umum FPPTI, Maryiah, menegaskan bahwa KPPTI-4 menjadi ruang dialog penting bagi para pustakawan menghadapi disrupsi AI. “Pustakawan kini berada di garis depan dalam mengawal etika penggunaan kecerdasan buatan. Mereka bukan sekadar pengelola data, tetapi penjamin integritas pengetahuan,” ujarnya.

Related Articles

Back to top button