Keterlibatan UMB di Tengah Masyarakat Meruya Selatan, Bantu Tingkatkan Skill Masyarakat di Bidang Tertentu

 Keterlibatan UMB di Tengah Masyarakat Meruya Selatan, Bantu Tingkatkan Skill Masyarakat di Bidang Tertentu

Jakarta – Brand positioning menjadi elemen penting dalam sebuah proses pemasaran. Begitu juga untuk sebuah perguruan tinggi dalam menentukan merancang strategi posisi citranya di mata khalayak.

Menyadari hal itu Universitas Mercu Buana (UMB) menggelar focus group discussion (FGD) yang dihadiri oleh elemen mahasiswa, siswa calon mahasiswa, alumni, orangtua mahasiswa, user atau pengguna jasa alumni dan instansi pemerintah.

Acara yang digelar di ruang rapat rektorat UMB pada awal pekan lalu itu dibuka oleh Kepala Biro Humas UMB, Riki Arswendi yang berpesan agar para peserta mengemukakan persepsinya atas UMB secara jujur.

“Bagi kami penting untuk mengetahui seperti apa UMB di mata masyarakat, untuk itu sampaikan persepsi Anda secara terus terang. Tidak perlu baper,” kata Riki.

Kepala Puskesmas Kelurahan Meruya Selatan, Jakarta Barat, Drg. Yennifitri mengatakan, “Keberadaan UMB di lingkungan masyarakat Meruya Selatan sangat berarti. Kami sudah beberapa kali melakukan kerjasama, yang terakhir terkait sentra vaksin Covid 19,” kata Yeni.

Hal senada diungkapkan oleh Lurah Meruya Selatan, M. Ghufri Fatchani, tentu kami mengharapkan lebih banyak keterlibatan UMB di tengah masyarakat Meruya Selatan, terutama untuk membantu meningkatkan skill masyarakat dalam bidang tertentu, seperti desain grafis misalnya, ujarnya.

Sedangkan catatan dari user, dalam hal ini Head of Government Realtions and Regulatory Affairs RCTI, MNCTV, GTV, RCTI+, MSIN Group & External Communication MSIN Group, Guritno Himantoro menyebutkan, secara umum kualitas alumni UMB yang bekerja di group perusahaan kami sudah cukup baik, namun agar ditingkatkan lagi kualitasnya benar-benar compatible dengan dunia industri.

Sementara itu para mahasiswa yang diundang dalam acara tersebut lebih banyak menyoroti masalah fasilitas kampus, terutama kebersihan toilet.

“Sebenarnya toilet yang ada sudah bagus dan bersih, tapi karena jumlah mahasiswa yang ada cukup banyak sehingga petugas cleaning service harus lebih sering lagi membersihkan toiletnya. Sedangkan fasilitas lain seperti kelasa dan laboratorium sih sudah okeh,” kata Guritno.

Secara keseluruhan persepsi masyarakat terhadap UMB sangat baik, terutama menyangkut prestasi dan lingkungan kampus yang sehat. Hal ini terungkap dari penuturan orangtua mahasiswa dan calon mahasiwa.

“Saya mengetahui prestasi mahasiswa UMB dari kerabat yang menjadi alumninya. Dan UMB menjadi tujuan saya jika tidak diterima di PTN,” tambahnya.|rls

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar