Catatan Press Tour di Kab Sleman (Pertama) Seribu Candi dan Pesona Pariwisata Nusantara

 Catatan Press Tour di Kab Sleman (Pertama) Seribu Candi dan Pesona Pariwisata Nusantara

Kabupaten Sleman merupakan bagian dari Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki daya tarik tersendiri sebagai daerah wisata, mengingat kekayaan alam dan keindahan yang disajikan, berhasil menarik perhatian banyak wisatawan lokal maupun dari mancanegara.

Namun promosi pariwisata terus dilakukan, selain mengali obyek wisata baru yang ada di Sleman. Bukan tidak mungkin Kabupaten tersebut setiap tahunnya jumlah wisatawannya terus meningkat, baik itu wisatawan nusantara maupun lokal.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sudarningsih mengungkapkan, di Sleman ini memiliki potensi wisata yang cukup besar, mulai dari wisata budaya, alam, sport tourism, wisata buatan, yang tak kalah menariknya dengan daerah-daerah lainnya yang ada di nusantara. Bahkan Sleman ini dikenal dengan wisata seribu Candi.

“Dengan pendekatan sadar wisata kepada masyarakat dan pengusaha, Sleman kini menggagas sebagai kawasan wisata seribu Candi,” kata Sudarningsih di sela kegiatan Soft Launching video promosi pariwisata yang dibuat oleh Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS) Kabupaten Sleman di Joglo Plawang Resort, Kaliurang, Sleman, Sabtu (27/10/2018) lalu.

Candi-candi di Sleman, baik peninggalan Budha maupun Hindu yang banyak dikenal adalah Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Kalasan, Candi Ratu Boko dan Candi Sambisari. Sebenarnya, banyak candi-candi yang lumayan besar maupun kecil yang sangat menarik untuk dikunjungi.

Maka saking banyaknya candi di Sleman, daerah itu juga sering disebut Syiwa Plateau. Daerah yang banyak candinya merupakan pusat peradaban lama di Jawa. Rata-rata berada di lokasi yang sangat strategis dan ideal untuk berbagai macam kegiatan. Baik kegiatan periibadatan, budaya maupun ekonomi.

Bahkan beberapa hari yang lalu, sejak tanggal 27 – 29 Oktober, pihak BPPS Kabupaten Sleman mengajak 10 wartawan dari beberapa daerah untuk mengikuti Press Tour.

Kegiatan Press Tour ini tak lain dilakukan untuk melihat dari dekat beberapa obyek wisata yang menarik serta obyek wisata andalan Kabupaten Sleman.

Primadona Wisatawan

Pada hari pertama, Sabtu (27/10) kegiatan Press Tour ini melakukan wisata menggunakan Jeep Off Road yaitu Merapi Lava Tour. Wisata yang menantang ini, memang masih menjadi primadona bagi wisatawan.

Hal itu dapat dilihat dari tingginya minat wisatawan untuk melakukan Merapi Lava Tour di Kaliurang, tepat di kaki Gunung Merapi.

Tour dengan menggunakan mobil Jeep ini, dengan lintasan off road, para peserta Press Tour ini menjelajahi area disekitar aliran lava dingin dan abu panas letusan Gunung Merapi selama erupsi.

Selain itu pula disepanjang jalan yang dilalui terlihat pemandangan desa yang hancur, yang ditinggalkan para pemiliknya, karena erupsi gunung merapi pada tahun 2010.

Merapi Lava Tour ini, kita dapat mengunjungi Museum Sisa Hartaku, dimana museum ini sangat unik, kita bisa melihat barang-barang yang sudah rusak, bahkan sebagian meleleh akibat lahar panas. Ini merupakan peninggalan warga sekitar akibat erupsi Merapi.

Di depan Museum, kita akan melihat kerangka motor yang terbakar dan kerangka sapi yang utuh. Saat masuk ke dalam, kita akan melihat sebuah jam dinding yang sudah meleleh. Jam dinding tersebut menjadi satu-satunya penunjuk waktu kapan terjadinya bencana awan panas saat melanda wilayah tersebut.

Selanjutnya perjalanan menuju batu wajah/alien, ini merupakan batu besar berbentuk seperti wajah manusia. Di batu tersebut kita dapat melihat seperti adanya mata, hidung dan mulut, maka hal tersebut disebut Batu Alien.

Padahal menurut ceritanya, batu tersebut terlempar dari perut Merapi ke lokasi tersebut ketika terjadi erupsi dengan jarak kurang lebih 7 km.

Masih menggunakan Mobil Jeep, kita melihat dari dekat Bunker Kaliadem yang merupakan spot favorit bagi para wisatawan, karena di tempat ini apabila cuaca cerah, kita akan dimanjakan dengan pemandangan yang sangat indah yaitu melihat puncak Merapi dengan sangat jelas. Di Bunker Kaliadem ini, biasanya sering mendung dan berkabut.

Bunker Kaliadem merupakan tempat dimana relawan untuk berlindung, bahkan ada juga meninggal disana ketika erupsi terjadi. Ternyata Bunker ini tidak mampu menahan panasnya suhu erupsi Merapi.

Joglo Plawang

Setelah menikmati Off Road Lava Tour selama empat jam, peserta press tour diajak untuk menikmati keunikan Joglo Plawang International Boutique Villa and Resort, merupakan penginapan dengan konsep khas Jogja, yang terdapat di Lereng Utara Gunung Merapi.

Suasana yang sangat nyaman dan eksklusif ini, pengunjung dimanjakan dengan hunian rumah kayu yang sangat menarik. Menurut pemilik Joglo Plawang International Boutique Villa and Resort Inung Marwoso, konsep bangunan Joglo Plawang ini menggunakan kayu-kayu, yang memiliki usia ratusan tahun, aneka interior dan perabotan antik pun banyak menghias ruangan yang ada di tempat tersebut.

“Dekorasi dengan unsur tradisional menjadi konsep utama disini, apalagi semua villa yang ada menggunakan bangunan kayu. Tentunya kita membuat pengunjung agar lebih nyaman,” ungkap Inung.

Ia mengaku konsep yang ditawarkan ini didekorasi dengan gaya tradisional Jawa, sehingga di setiap kamar dan vila memancarkan aura yang megah namun juga hangat dan nyaman, tambah Inung. (ivan)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar