Balada Kisah Binatang Jalang: Album Terbaru dari Rhetoric States
“Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang”
Sepenggal kalimat dari puisi karya penyair Chairil Anwar di atas menarik perhatian dari band bernama Rhetoric States ini. Istilah “binatang jalang” dimaknai oleh mereka sebagai semangat kebebasan dan perjuangan dari sekumpulan (manusia) yang terbuang. Mereka yang terpinggirkan, tidak dihiraukan dan tidak diperhitungkan. Perjuangan untuk kebebasan menjadi diri sendiri.
Album terbaru mereka, “Balada Kisah Binatang Jalang’ adalah pengejawantahan dari makna tersebut.
Berisi 10 yang masif, destruktif sekaligus konstruktif, lagu-lagu dalam album ini disusun runut sebagai kisah hidup seorang manusia dengan tahapan dan emosi yang menyelimutinya.
Awal kehidupan, masa muda penuh pergolakan emosi, pendewasaan sikap, pertemuan dan perpisahan yang tak terelakan dalam perjalanannya.
Penggarapan karya ini memakan waktu yang cukup lama, menguras emosi dan air mata. Membutuhkan 6 tahun dengan segala gelombang badai dan pasang surutnya.
Pada 7 April 2020 lalu, di tengah kondisi wabah covid-19 yang sedang merebak, Rhetoric States melepas single yang berjudul “Kita Guncang Dunia” dan video klip-nya, sebagai penyemangat bagi teman dan handai taulan. Dan juga penghormatan untuk para nakes sebagai garda terdepan dalam menghadapi wabah ini.
Terbentuk di Tangerang, Banten, Indonesia pada 28 Oktober 2006 dengan mengusung warna musik punk ala california, sudah merilis 2 album sebelumnya, “Factory of Hell” (EP, 2007) dan “First Blood”.(Full Album, 2011), dan juga single “Kita Guncang Dunia” (2020).
Rhetoric States adalah
Maul Skiba: vokal, gitar
Yudhi WarMan: vokal, bass
Luffy DC: drum
Ewind: gitar, vokal latar