DAERAH

SINAR PLN: Transformasi Irigasi Berbasis Listrik untuk Rakyat di Ponorogo

Jatim, mimbar.co.id – PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pusat Pengatur Beban (UP2B) Jawa Timur secara resmi memperkenalkan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk SINAR (Sistem Irigasi dengan Energi Listrik Andal dan Ramah Lingkungan). Program ini menjadi energi perubahan bagi sektor pertanian di Desa Ngrukem, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dengan fokus utama pada pemanfaatan listrik untuk meningkatkan produktivitas dan memperkuat ketahanan pangan lokal.

Inisiatif, yang dibangun dan diimplementasikan secara bertahap mulai dari Juni hingga September 2025, ini merupakan langkah konkret PLN dalam mewujudkan konsep Electrifying Agriculture. Program SINAR dirancang untuk mengintegrasikan teknologi listrik yang efisien dan ramah lingkungan ke dalam sistem irigasi dan pengolahan hasil panen para petani.

General Manager PLN Unit Induk Pusat Pengatur Beban (UIP2B) Jawa, Madura, dan Bali (Jamali), Munawwar Furqan, menyampaikan SINAR bukan sekadar program elektrifikasi semata, tetapi simbol kolaborasi strategis antara penyediaan energi dan penguatan ketahanan pangan. Listrik tidak hanya menerangi rumah-rumah warga, tetapi juga secara langsung menghidupkan sawah, mengalirkan air, dan menumbuhkan kesejahteraan para petani.

Melalui implementasi program SINAR, PLN UP2B Jawa Timur telah membangun dan menghibahkan dua titik rumah pompa listrik lengkap dengan instalasi jaringan irigasi pendukungnya. Selain infrastruktur irigasi, PLN juga menyerahkan dua unit peralatan pertanian berbasis listrik modern, yakni mesin pipil jagung dan mesin penggiling padi. Alat-alat ini diharapkan dapat memangkas waktu pengerjaan dan biaya operasional petani pasca-panen.

Dampak yang diharapkan dari program ini sangat signifikan. Dengan dukungan energi listrik yang andal untuk irigasi, ketersediaan air di lahan pertanian seluas 46 hektare di Desa Ngrukem kini menjadi lebih terjamin. Kelancaran irigasi ini membuka peluang besar bagi peningkatan intensitas tanam, di mana petani kini ditargetkan mampu meningkatkan frekuensi panen dari yang sebelumnya dua kali menjadi empat kali panen per tahun.

Manfaat program SINAR ini secara langsung dirasakan oleh dua kelompok tani utama di desa tersebut, yaitu Poktan Subur Makmur dan Poktan Ngudi Makmur, yang secara kolektif menaungi sekitar 200 petani. Mereka kini bersiap menapaki langkah baru menuju pertanian yang lebih produktif, mandiri, dan berkelanjutan, didukung oleh infrastruktur energi bersih.

Lebih dari sekadar penyediaan infrastruktur fisik, PLN juga memberikan dukungan non-fisik melalui program edukasi dan pelatihan. Pelatihan yang bertema “Mendorong Produktivitas dan Kedaulatan Petani Melalui Energi dan Teknologi Ramah Lingkungan” berfungsi sebagai wadah berbagi pengetahuan. Tujuannya adalah agar petani mampu mengelola dan memanfaatkan energi listrik secara efisien, aman, dan berkelanjutan, memaksimalkan penggunaan teknologi baru dalam praktik bertani mereka.

Menurut Manager PLN UP2B Jawa Timur, Ahmad Murdani, program SINAR adalah langkah konkret perseroan dalam memajukan sektor pertanian. Ia menekankan bahwa lewat pengarusutamaan electrifying agriculture, PLN berperan langsung dalam meningkatkan produktivitas tani yang berujung pada penguatan ketahanan pangan Indonesia.

“Kami ingin menegaskan bahwa energi listrik tidak hanya hadir sebagai penerang rumah, tetapi juga sebagai penggerak utama kemajuan ekonomi pedesaan. Melalui program ini, PLN berupaya menghadirkan manfaat nyata, mendorong petani untuk semakin mandiri, lebih produktif, dan siap menyongsong masa depan pertanian yang berkelanjutan berbasis teknologi,” ungkap Murdani.

PLN berkomitmen untuk hadir di tengah masyarakat melalui pemanfaatan energi listrik, khususnya energi bersih, yang memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan. Program SINAR mencerminkan semangat PLN dalam menyalakan harapan dan membangun kemandirian ekonomi, khususnya bagi masyarakat pedesaan yang sangat bergantung pada sektor pertanian.

Related Articles

Back to top button