
Gelar Program Dukungan Kesehatan Jiwa, Tim FIK UI dan IPKJI Jateng Bangkitkan Warga dari Trauma Likuifaksi Brebes
Brebes, mimbar.co.id — Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI), bekerja sama dengan Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Sosial UI serta Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia (IPKJI) Jawa Tengah, belum lama ini melaksanakan program Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial (DKJPS) bagi ratusan warga Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang terdampak bencana tanah bergerak atau likuifaksi.
Bencana yang dipicu curah hujan tinggi ini terjadi pada Kamis, 17 April 2025 lalu, sehingga menyebabkan kerusakan parah ratusan rumah dan memaksa warga mengungsi. Hingga Mei 2025, pemerintah setempat telah mendirikan hunian sementara (Huntara) bagi para pengungsi.
Program DKJPS ini fokus pada pemulihan trauma dan stres pascabencana. Melalui program pemberdayaan masyarakat, sebanyak 25 kader kesehatan dari empat RT di RW 03 dan RW 05 Desa Mendala dilibatkan dalam pelatihan intensif.
Ketua Tim Pengabdi Masyarakat FIK UI, Prof. Dr. Budi Anna Keliat, S.Kp., M.App.Sc., mengungkapkan partisipasi aktif masyarakat melalui kader yang dilatih merupakan kunci keberhasilan program yang diselenggarakan selama delapan minggu ini.
“Kami hadir memberikan dukungan pemulihan trauma dan stres pascabencana. Kunci program ini adalah partisipasi aktif dari masyarakat melalui para kader yang akan kami latih,” ujar Prof. Budi Anna Keliat.
Kegiatan ini juga mendapat sambutan baik dan dukungan penuh dari Kepala Desa Mendala, Muhammad Basori, yang menyediakan Balai Desa sebagai pusat kegiatan dan memfasilitasi peninjauan langsung ke lokasi hunian warga.
Menurut Prof. Budi Anna Keliat dari Tim Pengabdi Masyarakat, pelatihan kader menggunakan metode ceramah, ‘modelling’, dan ‘role play’ untuk memastikan kader mampu mempraktikkan materi secara langsung.
“Materi pelatihan difokuskan pada dukungan Psikologis Kelompok Besar, seperti teknik relaksasi nafas dalam, relaksasi otot progresif, dan hipnotis lima jari,” ujarnya.
Selain itu, untuk Terapi Kelompok Kecil, membangun harapan, dengan teknik ‘butterfly hug’ dan ‘grounding’, yang disesuaikan dengan siklus kehidupan anak-anak, remaja, dewasa, dan lansia.
Selanjutnya setelah mengikuti pelatihan, para kader didampingi tim UI dan IPKJI Jateng langsung mempraktikkan program DKJPS kepada 456 warga di wilayahnya.
Kegiatan diawali dengan skrining awal untuk menilai kondisi psikologis, kemudian dilanjutkan dengan terapi kelompok yang dibagi berdasarkan usia. Untuk usia Dewasa dan Lansia, fokus pada membangun harapan, ‘butterfly hug’, dan ‘grounding’.
Sedangkan Remaja, latihan konsentrasi dan terapi gerakan tubuh, serta anak usia sekolah melakukan terapi bermain untuk mengekspresikan perasaan, paparnya.
Selain terapi kelompok, Tim Pengabdian Masyarakat juga menyediakan terapi individual bagi warga dengan masalah kesehatan fisik atau gangguan jiwa.
Hasil skrining awal mengidentifikasi tujuh warga memerlukan asesmen lanjutan karena resiko bunuh diri, yang kemudian segera dirujuk ke Puskesmas Sirampog untuk penanganan lebih lanjut.
Bahkan pada skrining awal, juga menemukan tiga kader yang juga berisiko bunuh diri, namun mendapat penanganan langsung melalui terapi individual oleh tim Pengabdi FIK UI dan IPKJI Jawa Tengah..
“Langkah kolaboratif antara akademisi, pemerintah desa, dan organisasi profesi ini menunjukkan komitmen serius dalam menangani dampak psikososial akibat bencana, memastikan pemulihan warga Desa Mendala berjalan holistik,” tambahnya.