
Satoe Spark Bersama Karang Taruna dan Anak-anak di Rumah Belajar Gang Satoe
Jakarta, mimbar.co.id – Di tengah kawasan padat dan rentan sosial seperti Jatinegara, Jakarta Timur, sekelompok mahasiswa/i dari Fakultas Komunikasi, LSPR Institute of Communication & Business, menyalakan cahaya harapan kecil yang mereka sebut Satoe Spark.
Program ini bukan sekadar proyek kuliah, melainkan benih perubahan yang ingin mereka jaga untuk jangka panjang.
Sejalan dengan semangat SDG’s No. 4, yang menekankan pentingnya pendidikan berkualitas dan inklusif bagi semua anak, tanpa terkecuali.
Satoe Spark tak hanya mengubah anak-anak, tapi juga mahasiswa yang menjalankannya. Mereka belajar arti kepemimpinan, empati, dan tanggung jawab sosial secara langsung.
Bagi mereka, inilah pembelajaran yang sesungguhnya, berkomunikasi tak hanya lewat kata, tapi lewat aksi nyata.
Keberlanjutan Satoe Spark dirancang dengan pendekatan yang tidak hanya bertumpu pada kegiatan sesaat, melainkan membangun sistem yang dapat terus hidup dan berkembang.
Sejak awal, mahasiswa/i LSPR melibatkan Rumah Belajar Gang Satoe dan Karang Taruna sebagai mitra aktif, untuk memastikan bahwa program ini tidak bergantung sepenuhnya pada keberadaan mahasiswa dan tetap bisa berjalan dalam jangka waktu yang panjang.
Di sisi lain, mereka juga memanfaatkan kekuatan digital campaign. Melalui platform seperti Instagram dan TikTok, pesan-pesan inspiratif, kreatif dan menyenangkan serta kisah anak-anak diangkat ke publik untuk memperluas jangkauan dan menarik lebih banyak dukungan.
Dengan begitu, Satoe Spark bukan hanya menjadi cerita sukses sekelompok mahasiswa, melainkan sebuah warisan yang bisa diteruskan.
Tagline “From Fun to Future” bukan hanya slogan.
Dengan komitmen dan semangat yang terus dijaga, Satoe Spark bukan hanya akan menjadi cerita sukses, namun contoh nyata bahwa mahasiswa/i LSPR bisa menciptakan perubahan sosial yang berkelanjutan, dari gang kecil, menuju masa depan yang lebih terang.