Agroteknologi UMBY Laksanakan Rangkaian PKKM, Ciptakan Lulusan Berjiwa Agrosociopreneur
Bantul – Dalam rangka Program Kompetensi Kampus Merdeka (PKKM), Program Studi Agroteknologi, Fakultas Agroindustri (FAI) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) melaksanakan Lokakarya Penyusunan Kurikulum Agrosociopreneur dan Training of Trainer (ToT) dosen pengampu Kuliah Lapang Pertanian Terpadu (KLPT). Lokakarya Penyusunan Kurikulum Agrosociopreneur dilaksanakan di Ruang Seminar Lantai 1 Gedung Rektorat UMBY.
Dengan lokakarya diharapkan mendapatkan masukan bagi pengembangan kurikulum agrosociopreneur dan perbaikan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) untuk materi pembelajaran pada mata kuliah Sociopreneurship, Agrobisnis & Kewirausahaan Pangan serta Kewirausahaan.
“Agrosociopreneur sudah menjadi visi dari Fakultas Agroindustri yang diharapkan dapat diimplementasikan ke dalam mata kuliah yang mendukung, serta dapat banyak masukan untuk pengembangan lulusan yang mempunyai jiwa agrosociopreneur,” ujar Dekan FAI UMBY, Dr. Chatarina Lilis Suryani, S. TP., M.P. Jumat (17/11/2023).
Kegiatan ini menghadirkan.dosen Fapet UGM, Purwadi, dosen Instiper, Budi Rustomo, serta seluruh dosen Fakultas Agroindustri.
Edi Suryanto dalam kesenpatan mengatakan, lulusan baru Perguruan Tinggi setidaknya harus memiliki 9 skill penting. Yaitu Communication Skills, Collaboration Skills, Leadership Skills, Problem-Solving Skills, Technical Skills, Time Management Skills, Ability to Work Independently being Innovation and Creative, Good Ethical Judgmen and Integrity.
“Semua skill tersebut harus melalui proses karena tidak mungkin diperoleh dengan instan,” ujar Edi Suryanto.
Semenatara itu menurut Purwadi., terkait model bisnis dan proses bisnis pendidikan tinggi dapat diawali dengan memberikan pengetahuan dan pemahaman dunia nyata.
“Pemberian pemahaman dengan menghubungkan teori sederhana dilanjutkan bagaimana teori manajemen diterapkan. Pemahaman aplikasi teori dalam manajemen dengan peningkatan keterampilan, lalu focusing pada minat, magang dan tugas akhir sebagai finalisasi pendidikan.,” terangnya.
Sedangkan Budi Rustomo, menjelaskan prinsip paling penting dalam pengembangan kurikulum yang berkualitas global yang pastinya harus memiliki standar yang dapat diterima global.
“Kurikulum bukan hanya sekedar kumpulan materi kuliah saja tetapi proses dan pengalaman jatuh bangunnya mahasiswa yang pada akhirnya akan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan dilapangan,” ungkapnya.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan Training of Trainer (ToT) dosen pengampu Kuliah Lapang Pertanian Terpadu (KLPT) di Ruang Sidang Barat Lantai 1 Fakultas Agroindustri UMBY.
Hadir dalam kesempatan ini Wahyu Darsono selaku Team Leader SISKA Supporting Program, Wahida Annisa Yusuf., selaku Analis Kebijakan Madya; serta dosen pengampu KLPT.
Chatarina Lilis menjelaskan bahwa ToT ini bertujuan untuk meningkatkan soft skill pendidik/dosen agar menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan berkompeten dalam bidang pertanian/agroindustri secara berkelanjutan.
Dia juga menambahkan bahwa KLPT merupakan salah satu mata kuliah tingkat fakultas yang diunggulkan. “Dengan diadakannya kegiatan ini semoga dosen pengampu KLPT dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatkan ke dalam proses pembelajaran,” harapnya.
Sementara itu Wahyu Darsono menekankan pentingnya pertanian terpadu terletak pada kemampuannya untuk memanfaatkan sumber daya secara efisien, meningkatkan produkstivitas dan mengurangi dampak lingkungan.
“Kuliah Lapang Pertanian dapat membentuk Passion, sehingga mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam lingkungan nyata. Mahasiswa juga dapat mengembangkan pemahaman tentang konsep berkelanjutan, dan berkolaborasi dengan industry serta komunitas local,” jelasnya. | Njar